Day Off

16.8K 441 6
                                    

Happy Reading
🍁🍁🍁
*****

Rintik-Rintik hujan yang membasahi bumi membuat udara pagi ini cukup dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rintik-Rintik hujan yang membasahi bumi membuat udara pagi ini cukup dingin. Langit pun masih berwarna abu-abu, seolah tidak mengizinkan matahari untuk muncul ke permukaan. 

Gadis yang masih mengenakan baju tidurnya itu berjalan keluar dari kamarnya setelah menyegarkan dirinya dengan mencuci wajah serta menggosok gigi. Ia hendak pergi ke dapur untuk mengisi botol minumnya yang airnya sudah habis. Namun, saat ia hendak melangkahkan satu kakinya ke tangga, niatnya langsung terurung begitu melihat pintu kamar Darren yang masih tertutup rapat. 

Apa laki-laki itu masih terlelap, pikirnya. Biasanya dihari libur pun laki-laki itu sudah bangun bahkan sudah duduk dimeja makan dengan laptop didepannya. Ia mendekat, lalu mengetuk pintu itu. Setelah beberapa lama tidak ada balasan dari dalam, Athalia memutuskan untuk membuka pintu itu. 

Ia masuk ke dalam kamar yang bernuansa serba hitam. Entah mengapa laki-laki itu suka sekali warna-warna gelap. Athalia tersenyum begitu hidungnya menangkap harum yang merupakan khas dari seorang Darren, wangi kayu cendana. Wanginya sangat menenangkan, tidak memabukkan, dan sangat maskulin. Athalia suka itu. 

Athalia terdiam begitu melihat tubuh kekar laki-laki yang masih dengan nyaman bergulung dibawah selimut. Ia meneguk salivanya menyadari laki-laki itu tidak mengenakan atasannya. Tubuhnya tidur terlentang dengan kepalanya yang tidak menghadapnya. Pasti pegal, pikir Athalia. 

Gadis dengan pakaian tipisnya itu mendekat dan mengambil tempat yang masih tersisa disebelah laki-laki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis dengan pakaian tipisnya itu mendekat dan mengambil tempat yang masih tersisa disebelah laki-laki itu. Kekasihnya ini pasti sangat lelah karena kemarin pulangnya sampai tengah malam. Tangannya tanpa ragu mengelus kepala Darren sebelum menelusuri tangannya pada rambut Darren yang halus itu. Ia terus memainkan tangannya disana membuat Darren tidur semakin pulas. Apalagi kini tangan Athalia yang satu lagi mengelus sayang punggung polos Darren. 

Matanya tidak henti menatap kagum rupa laki-laki yang baru saja kembali menjadi kekasihnya selama satu minggu ini. Wajah ini sangat berbeda ketika dia sedang tertidur. Ia bagai anak kecil yang ingin ia dekap erat-erat. Berbeda lagi ketika laki-laki ini terbangun. Wajahnya otomatis terlihat menyeramkan, bahkan disaat dia sedang tidak berekspresi pun terkadang itu sangat mengintimidasi. 

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang