THE ACCOMPLICE

10.5K 348 23
                                    

Happy Reading
✨️✨️✨️
*****

Mendengar Pak Mamat yang memberitahunya soal Athalia, ia langsung bersiap menuju rumah orang tuanya. Mobilnya ia bawa dengan kecepatan kilat karena rasa khawatir yang hinggap di dadanya. 

Saat Darren sampai, ia melihat jendela rumahnya itu sudah bolong. Hanya tersisa beberapa kaca yang masih menempel di pinggiran jendela. Dengan terburu-buru, ia masuk ke dalam rumahnya dan melihat Athalia tengah duduk di sofa dengan lutut yang sudah diperban. Ada kedua orang tuanya di sana yang menemani Athalia.

"Darren..." cicit Athalia melihat kekasihnya menghampirinya.

Darren duduk di sebelah Athalia dan memperhatikan tubuhnya dari atas sampai bawah. Ia ingin memastikan bahwa tidak ada luka lain selain di lututnya.

"Aku gak apa-apa. Udah diobatin sama Mama tadi."

Tak lama setelah Pak Mamat memberitahu Darren melalui telepon Athalia yang masih menyala saat kejadian, orang tua Darren sampai di rumah.

Jangan ditanya seberapa panik Adeline melihat Athalia sedang dibantu berdiri oleh Pak Mamat. David pun segera membantu Pak Mamat membawa Athalia agar mereka lebih cepat sampai ke dalam.

"Kenapa bisa gini?" tanya Darren dengan nada khawatir.

Athalia menggeleng dan mendesah lesu. "Aku gak tau. Waktu aku mau masuk setelah ambil hadiah dari kamu, tiba-tiba ada yang lempar batu ke arah aku, tapi Pak Mamat teriak jadi aku keburu menghindar walaupun tetap jatuh."

Darren terdiam mendengar cerita Athalia. Siapa orang yang berani-beraninya melakukan hal ini pada Athalia? Rasanya ia ingin mengamuk saja karena berani melukai gadisnya.

Adeline memgelus pundak anaknya. "Tenang, Nak."

Darren mengangguk, namun Athalia tahu Darren marah. Ia paham gestur lelaki ini ketika marah. Rahangnya akan mengeras. Tangan laki-laki itu mengepal erat dengan matanya yang tajam bak pedang seolah siap menghunus siapa saja yang berani menatapnya.

Jari-Jari berukuran kecil itu menyelinap masuk ke sela-sela tangannya yang terkepal. Athalia mengelus punggung tangan Darren dengan ibu jarinya membuat sang empunya tangan menatapnya.

"Gak apa-apa."

David yang sedari tadi tidak mengeluarkan sepatah kata pun akhirnya berbicara. "Tidak banyak orang yang tau mengenai rumah kita, lalu kenapa orang itu bisa sampai ke sini bahkan sampai berniat melukai Athalia?" tanya David. Memang tidak banyak yang tahu, hanya kalangan pebisnis yang dekat dengannya saja yang tahu persis di mana rumahnya.

Adeline menggeleng tidak paham. "Untuk sekarang kita cek aja dulu cctv."

Darren bisa merasa lega sedikit. Untung saja ada cctv, jadi masih ada harapan untuknya bisa menemukan pelakunya.

"Istirahat untuk malam ini. Kamu antar Athalia ke kamar, Darren."

Tanpa disuruh pun laki-laki itu akan melakukannya sendiri. Darren tetap mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau ada apa-apa bilang, ya, Nak?" ucap Adeline pada Athalia.

"Iya, Ma."

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang