FIGHT

7.3K 256 12
                                    

Happy Reading
✨️✨️✨️
*****

Minggu ini, Athalia, yang disibukkan dengan beberapa jadwal photoshoot itu harus juga disibukkan dengan adanya meeting bersama vendor untuk pernikahannya dengan Darren. Calon suaminya itu sudah berjanji untuk menjemputnya dan pergi meeting bersama, tapi sampai sekarang entah ke mana laki-laki itu.

"Gunanya punya hape apa sih? Di telepon gak bisa, di chat gak bales. Boro-Boro bales! Read aja gak!" omel Athalia.

Bukan sekali saja Darren seperti ini. Mereka sudah beberapa kali ada meeting dengan vendor atau harus pergi untuk membuat baju pernikahan mereka, tapi Darren jarang sekali hadir bersamanya. Katanya karena ada urusan di perusahaan yang membuatnya terkadang lupa waktu juga lupa jadwal lainnya. Athalia bukannya tidak mengerti bahwa Darren sibuk, karena dirinya pun sama sibuknya, tapi setidaknya dia ingat waktu dan luangkan waktu. Toh, ini pernikahan mereka juga, tapi Athalia mengurus semuanya sendiri. Dia juga ingin Darren ikut terlibat bersamanya.

Hal yang lebih menyebalkannya lagi adalah laki-laki itu selalu mengatakan untuk pergi bersamanya dan mengurusnya bersama, tapi dia tidak melakukan seperti apa yang dia katakan.

Menyebalkan.

Ia yakin sampai hari ini pun laki-laki itu tidak tahu apapun mengenai perkembangan urusan pernikahan mereka. Coba saja adakan tanya jawab.

*****

Darren memijat pangkal hidungnya merasa penat dengan pekerjaan ini. Biasanya meskipun pekerjaannya menumpuk, dia selalu bisa mengatasinya. Namun, tidak dengan beberapa minggu terakhir ini.

Entah mengapa banyak masalah perusahaan yang tiba-tiba saja bermunculan dari segala arah sampai rasanya sulit untuk bernapas. Masalah saham perusahaan yang mendadak turun, penjualan di mall yang tidak setinggi biasanya, bahkan ada masalah dengan beberapa karyawan yang ternyata tidak becus dalam bekerja.

Darren mengusap wajahnya kasar. Ia menatap jam yang melingkar di tangannya. Pukul sembilan malam dan masih banyak yang harus dia selesaikan.

DDDRRRTTT

DDDRRRTTT

Darren mengernyitkan dahinya mendengar dering ponsel yang berbunyi. Ia merogoh saku celana juga jasnya, namun tidak menepukan benda itu. Di meja pun tidak ada.

Ia beranjak dari meja kerjanya kemudian berjalan menuju sofa di ruangan ini. Ia mencari-cari ponselnya dan akhirnya menemukannya terselip di sofa.

Melihat ibunya yang ternyata menelepon, Darren langsung menelepon balik Adeline. "Halo, Ma? Ada apa?"

"Ck! Kamu nih! Liat sekarang jam berapa!"

Darren mengernyitkan dahinya mendengar suara ibunya yang terdengar marah. "Jam sembilan. Kenapa, Ma?"

"Kenapa kamu bilang?" tanya Adeline tidak percaya. "Kamu beneran lupa ternyata, ya?!" Adeline kesal sekali begitu mengetahui Athalia lagi dan lagi pergi sendirian untuk mengurus pernikahan mereka.

"Lupa apa, Ma? Ini Darren masih di perusahaan. Masih ada yang harus Darren kerjain."

"Kamu kalau gak niat, gak usah nikah sekalian."

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang