THE MOST BEAUTIFUL NIGHT

9.4K 292 2
                                    

Happy Reading
🥂🥂🥂
⚠️17+
*****

Sampai di kamar yang sebagian besar dilapisi kayu-mulai dari tembok hingga ubinnya- Athalia dan Darren meletakkan koper mereka di tempatnya. Athalia kemudian langsung menggenggam tangan Darren membuat laki-laki itu menatapnya dengan tatapan penuh tanya, menunggu Athalia berbicara.

"Kamu kenapa tiba-tiba bawa aku ke sini? Ini jauh banget." tanyanya.

Darren mengelus pipi sang kekasih sebelum menjawab pertanyaannya. "Setelah aku pikir-pikir, kayaknya aku belum kasih kamu apa-apa selama kita bareng-bareng lagi. This is my gift for you."

Dahinya sontak mengernyit, tidak menerima jawaban yang Darren berikan. "Yang ada aku yang belum kasih kamu apa-apa. Ngeledek, ya?" sarkas Athalia.

Darren tersenyum dan menarik Athalia mendekat dengan pinggangnya. Kedua matanya menatap Athalia dengan tatapan sayang. "Kamu gak perlu kasih aku apa-apa. Kamu ada selalu sama aku. Itu aja cukup. That's all I ever need."

Athalia menjawil ujung hidung Darren sembari menyipitkan matanya kemudian bersidekap dada. "What a sweet-talker." Athalia berkata dengan pipinya yang kini kemerahan.

Darren melebarkan senyumnya menyadari hal itu. Darren tidak akan menyalahkan jika banyak lelaki yang jatuh cinta pada Athalia. Malah akan heran jika ada laki-laki yang tidak jatuh cinta pada gadisnya ini. Yah, walaupun dia tetap tidak suka akan fakta itu.

Wajah tampannya itu mendekat kemudian menyentuh kecil ujung hidungnya dengan ujung hidung Athalia sebelum menempelkan dahinya dengan milik gadisnya.

"I'm not trying to be sweet. I'm just being honest with you. Tugas kamu cuma itu dan lainnya serahin ke aku. That's my duty to make you the happiest woman alive."

Athalia mengelus dagu kekasihnya pelan. "Aku juga mau bikin kamu bahagia terus. Masa kamu doang?"

Darren terkekeh kecil dan mengecup ujung bibir gadisnya. "Ada satu cara yang bisa bikin aku bahagia terus bahkan sampai selamanya."

Athalia menjauhkan wajahnya dan mengernyitkan dahinya. "Apa?"

Darren kembali mendekat, namun kali ini sasarannya adalah telinga gadisnya. "Be my wife then you'll know it." Darren mengatakannya sembari berbisik dengan suara berat khasnya membuat Athalia bisa merasakan ribuan kupu-kupu berterbangan dalam perutnya.

Laki-Laki itu tersenyum jahil sebelum menjauh dan merebahkan dirinya di ranjang empuk itu. Matanya langsung tertutup merasa nyaman. Tidak mempedulikan keadaan Athalia yang harus melawan rasa salah tingkahnya itu sendirian.

Gadis itu kemudian mengikuti Darren dan langsung memeluk tubuh kekasihnya erat setelah merebahkan tubuhnya di ranjang. "Lamar dulu kali."

Celetukan itu berhasil membuka kembali mata Darren. Dia menarik tubuh kecil Athalia ke atas tubuhnya. Athalia menatap Darren dengan tangannya yang bermain di dada bidangnya.

"Jawaban kamu bakal iya?"

Athalia mengedikkan bahunya asal. "Gak tau deh. Makanya, lamar dulu terus nanti kita liat jawabannya."

Darren mengelus sisi pinggang gadisnya pelan membuat Athalia merasa nyaman. "Licik. You put my life on the line."

Athalia hanya tersenyum kemudian memilih untuk menutup matanya. Darren mengelus sayang kepalanya serta tangan satunya lagi bermain dengan jari-jari kecil Athalia.

*****

Darren tidak berencana untuk tidur, tapi kini malah Athalia yang tertidur lelap. Darren memindahkan Athalia ke sebelahnya kemudian menutupinya dengan selimut.

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang