BAB 55

2.8K 74 6
                                    

Happy Reading 🤗

🌹🌹🌹


Keesokan paginya Mandala sudah bersiap pergi ke kantor. Rita, Bramantio, Erika dan Ismalia berada di meja makan untuk sarapan pagi. Mandala langsung pergi ke kantor karena ada sesuatu penting. Rita sudah terbiasa dengan sikap Mandala. Jika ada sesuatu yang darurat atau penting pasti ia akan melupakan jam makannya.

Sebelum berangkat Mandala mendapat informasi dari salah bodyguardnya. Mengenai keberadaan tepat lokasi Gio. Mandala langsung bergegas ke lokasi yang dituju. Baru setelahnya ia akan ke kantor. Untuk hal ini, Mandala kembali mengulang tidak ingin memberitahu keluarganya.

Cukup mereka mendengar berita penangkapannya saja. Bagi masalah ini biar ia dan Nazir yang bertanggung jawab. Ia tidak ingin membuat kenyamanan keluarga sampai terganggu. Ismalia yang sebelumnya sudah mengetahui tidak ia beritahu untuk lanjutan informasinya.

Mandala yang sudah berada di lokasi. Bodyguardnya menghampiri Mandala yang terparkir tidak jauh dari lokasi. Lokasi tepat persembunyian Gio berada sebuah perkampungan terpencil. Ia menyamar menjadi orang biasa mengubah semua identitas. Agar ia tidak diketahui oleh sesiapa pun.

Sebelumnya Mandala pernah melihat ia memasuki rumah di daerah komplek itu. Bukan tempat persembunyian yang sebenarnya. Melainkan tempat para teman-teman yang ikut dalam bisnisnya. Setelah itu teman-teman Gio digrebek dan ditangkap.

Karenakan informasi teman-temannya telah ditangkap polisi di kediaman daerah komplek. Gio memutuskan melarikan dan bersembunyi kembali yaitu tempat sekarang di perkampungan terpencil jauh dari perkotaan. Gio memang terkenal akan penyamarannya. Tidak sesiapa pun yang mampu mengendalikannya.

Bodyguard yang di perlukan Mandala hanya terdiri dari empat orang. Mandala harus menunggu Nazir beserta beberapa bodyguardnya. Sambil menunggu, Mandala kembali memantau dari dalam mobil. Sedangkan keempat bodyguard Mandala terus memperhatikan sekitar. Bodyguard Mandala juga ikut menyamar supaya dapat masuk ke perkampungan.

Sekitar dua puluh menit kemudian. Nazir telah tiba langsung menghampiri Mandala. Sebelum masuk mereka harus menyusun strategi. Strategi menjebak dan menangkap Gio agar tidak sampai lari.

"Sekarang apa rencana kita?" tanya Mandala.

"Apa yang kamu rencanakan saya setuju-setuju saja." ucap Nazir.

"Baiklah. Bagaimana orang suruhan kita satu atau dua orang disuruh masuk ke dalam. Awasi Gio sementara, jika ia lengah langsung tangkap tapi jangan lupa dikasih cairan bius. Dan juga jangan sampai ketahuan sesiapa pun." jelas Mandala.

"Itu rencana yang bagus. Saya setuju saja, sebaiknya lakukan sekarang. Sebelum Gio mengetahui keberadaan kita."

"Baiklah. Terima kasih karena kamu sudah mendukung saya selama ini."

"Sama-sama. Itulah gunanya sahabat."

Mandala menyuruh anak buahnya masuk ke pemukiman. Menyamar seperti orang biasa dengan pakaian seorang petani. Bodyguard Mandala mencoba mendekati Gio yang sedang berada di warung kopi. Duduk tepat di belakang Gio memperhatikan gerak-geriknya.

Ketika Gio selesai minum kopi di warung. Ia langsung beranjak berjalan menuju sebuah rumah kecil yang berlokasi masuk gang kecil. Mereka berdua diam-diam mengikuti Gio dari belakang. Gio mulai merasakan seseorang sedang mengikuti dirinya dari belakang. Gio menoleh ke arah belakang. Mereka berdua secepatnya bersembunyi.

Dengan rasa waspada Gio kembali melanjutkan jalannya dengan cepat. Gerakan cepat bodyguard akhirnya bisa menangkap Gio. Dari arah depan bodyguard itu menyumpal mulut yang sudah diberi cairan obat bius terlebih dahulu. Dari jalan belakang, mereka berdua membawa Gio.

Status Sahabat Menjadi Ibu SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang