BAB 40

4.8K 145 3
                                    

Happy Reading 🤗

🌹🌹🌹


Sahabat Erika dan Ismalia merasa kaget mendengar penjelasan dari Erika yang mengatakan perjodohan tersebut buat Ismalia agar menjadi ibu sambung dari Erika. Dengan tidak percayanya mereka terbengong dan teriak sehingga seisi Cafe menoleh ke meja mereka.

Ketika selesai menyantap makanan yang sudah mereka pesan. Erika melanjutkan kembali obrolan yang sempat terjeda.

"Emang bener ya, Is." tanya Tania tidak percaya ke Ismalia.

Ismalia tidak menjawab pertanyaan dari Tania melainkan hanya tersenyum mesem saja.

"Tapi kenapa harus Is, kan masih banyak wanita lainnya?" tanya Ella lagi.

"Karena gue pengennya Is yang jadi Ibu sambung gue. Kalian kan udah pada tau sifat dari Is gimana. Paling utama dewasa, memiliki sifat keibuan gitu, dan sudah mengenal jauh seluk-beluknya dari A sampai Z." jelas Erika.

"Tapi kan Is belum lulus sekolah gimana bisa?" tanya Rio.

"Bisa dong. Ya...secara diam-diam tanpa sepengetahuan pihak sekolah dan yang lainnya. Lagian usia Is sudah 19 tahun kok jadi bisa secar resmi. Untuk resepsinya nanti setelah lulus." jelas Erika.

"Ohh....." ujar serentak Tania, Ella, Rio, dan Rehan.

"So, Erika dan Is mau ngundang kalian untuk hadir di acara akad nikahnya Sabtu pagi. Tapi kalian semua harus pada tutup mulut ya, awas pada bocor tu mulut." peringatan Erika.

"Kalian berdua tenang aja, soal tu mah akan selalu aman selama kalian ngundang gue buat nikmatin makanan yang enak-enak." ujar Rehan.

"Huuuu.....Dasar" sorak Tania dan Ella ke Rehan.

Ismalia menggelengkan kepala melihat tingkah laku sahabatnya dan bernafas lega. Sekarang tinggal hanya Ismalia menyiapkan mental untuk Sabtu pagi hari. Serta untuk malam pertama pastinya. Ismalia tidak bisa bayangkan akan status barunya yang akan menjadi status istri dari Mandala.

Berada dalam satu kamar dan satu ranjang, hal itu membuat pikiran Ismalia sedikit bergidik ngeri. Itu lah yang menjadi pembahasan obrolan mereka mencoba menggoda Ismalia. Sedangkan Ismalia yang digoda tidak mampu berkata hanya menampakkan merona di pipi saja.

🌹🌹🌹


Setelah selesai obrolan antar sahabat tersebut. Tania, Ella, Rio, dan Rehan sudah pulang terlebih dahulu. Sedangkan Erika dan Ismalia menunggu mobil Mandala di dalam Cafe. Sekitar 10 menit kemudian mobil Mandala tiba didepan Cafe. Mandala keluar menemui Erika dan Ismalia yang masih berada di dalam.

Saat Mandala membuka pintu Cafe, e
Erika melihat sang ayah masuk berjalan menuju ke arah meja mereka. Ismalia pun menoleh ke belakang melihat Mandala sudah mendekati meja mereka duduk. Mandala duduk di samping Ismalia. Ismalia yang merasa berdekatan dengan sedikit canggung.

"Bagaimana sudah selesai makannya?" tanya Mandala ke Erika.

"Sudah, tinggal mau pulang saja sambil nunggu ayah." jawab Erika.

"Ya sudah kita pulang sekarang." ajak Mandala ketus langsung berdiri jalan duluan.

Mereka masuk ke dalam dan menjalankan mobil. Di dalam mobil posisi duduk Erika berada di samping sang ayah. Sedangkan Ismalia berada di kursi penumpang bagian belakang tengah menatap jalan. Sepanjang jalan hanya hening tanpa ada obrolan. Berhenti di lampu merah, barulah Erika membuka pembicaraan.

"Oh ya Is. Kamu pulangnya nanti saja ya, gue mo minta tolong buat bungkusin barang-barang hantaran. Kalau besok kayaknya gak terkejar soalnya mau buat persiapan dekor rumah." pinta Erika.

Status Sahabat Menjadi Ibu SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang