Happy Reading 🤗
🌹🌹🌹
Keesokan pagi Ismalia terlambat bangun. Ia melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul tujuh pagi. Dilihat Mandala di samping sudah tidak ada lagi. Ismalia bergegas mengambil pakaiannya lalu menuju ke kamar mandi. Sekitar sepuluh menit, ia sudah selesai dengan mandi dan wudhu. Dengan segera melaksanakan shalat subuh.Selesai shalat, ia memasang jilbab dan turun ke bawah. Terlihat Mandala sudah berada di meja makan sambil memainkan tablet. Mak Sumi sedang membersihkan ruang tamu. Ismalia perlahan menuju ke meja makan. Kejadian adegan mereka berdua masih terngiang. Ismalia bersikap malu-malu tanpa berani melihat wajah Mandala.
Mandala menoleh sebentar ke arah Ismalia. Melihat keanehan dari tingkah Ismalia. Ia mengira sudah pasti karena kejadian kemarin malam. Mandala sebenarnya juga ada rasa malu tetapi tidak ia perlihatkan. Bisa dikatakan bersikap gengsi. Cuma ada sedikit canggung dan salah tingkah saja ketika melihat Ismalia.
Mandala berdehem untuk memulai bicara. Mengajak Ismalia bertemu sekaligus memperkenalkan Kiman dan Jumanti yang berada di rumah sakit. Ismalia sontak terperanjat dengan deheman Mandala. Menoleh sebentar ke Mandala lalu dialihkan ke lain arah. Tanpa berani menatap mata Mandala.
Begitu juga dengan Mandala. Hanya bisa menoleh sejenak lalu matanya beralih ke tablet.
"Ekhemmm... setelah ini bersiap-siaplah kita akan ke rumah sakit." ajak Mandala.
Ismalia memberanikan diri untuk bertanya tanpa menatap ke Mandala.
"Ka...kalau boleh tau, si...siapa yang sakit?" tanya Ismalia gagap.
"Sampai di rumah sakit kamu juga akan tau." ujar Mandala.
"Mmmm....ba...baiklah." balas Ismalia.
Mereka melanjutkan sarapan pagi hingga selesai. Mandala kembali ke kamar atas terlebih dahulu. Ismalia membantu Mak Sumi membereskan bekas piring menuju ke wastafel. Barulah ia masuk kamar untuk berganti pakaian. Dalam kamar, Mandala sudah siap dengan pakaian santainya. Baju dalaman kaos dan luaran kemeja serta celana santai selutut.
Mereka masih saling canggung dan salah tingkah. Ismalia berjalan ke lemari mengambil gamis lalu menuju ke kamar mandi. Setelah berganti pakaian, Mandala sudah tidak berada di kamar. Ia menghela nafas menjadi leluasa bergerak. Ismalia sudah siap langsung menuruni tangga tidak lupa pamitan dengan Mak Sumi.
"Mak, Saya pergi dulu ke rumah sakit ya." pamit Ismalia.
"Loh siapa yang sakit, Non?" tanya Mak Sumi.
Langkah Ismalia tertahan ketika ditanya Mak Sumi.
"Saya juga kurang tau, Mak. Kata Mas Mandala sampai sana saya baru tau."
"Ohh...ya sudah. Hati-hati ya."
"Ya, Mak. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Ismalia memasuki mobil Mandala yang sudah menunggu. Mandala pun menjalankan mobilnya menuju ke rumah sakit tempat Jumanti dirawat. Tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Yang ada hanya suasana sunyi dan terdiam. Pandangan mereka sama-sama mengarah memperhatikan jalan raya.
🌹🌹🌹
Sekitar setengah jam perjalanan, mobil kini telah tiba di parkiran rumah sakit. Mandala langsung keluar begitu juga Ismalia. Mandala masuk ke dalam langsung menuju ke kamar rawat inap Jumanti. Ismalia mengikuti langkah Mandala dari belakang. Sesampai di kamar Jumanti tidak lupa mengetuk dan mengucap salam.Tuk tuk tuk
"Assalamualaikum." ucap Mandala.
"Wa'alaikumussalam." jawab Kiman dan Jumanti serentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung
RomansaMengisahkan seorang gadis cantik berusia 19 tahun bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian dijodohkan oleh sahabat...