Happy Reading🤗
🌹🌹🌹
Tidak butuh waktu lama Mandala telah tiba di bangunan tinggi menjulang dengan 10 lantai tersebut. Mandala memarkirkan mobil lalu berjalan ke pintu utama kantornya. Dua satpam yang berjaga memberikan salam hormat ke Mandala. Memasuki ruangan luas bak lapangan badminton semua karyawan menyapa dengan hormat.Mandala memasuki lift pribadinya sambil jari jemarinya memainkan tab. Setiba di lantai paling atas. Mandala keluar langsung memasuki ruangannya. Mendudukkan diri di kursi kebesarannya mengambil berkas didepannya.
Suara ketukan terdengar ternyata sang sekretaris datang menemuinya. Memberikan beberapa berkas penting untuk ditandatangani untuk proyek di Makasar. Sebelum ditandatangani Mandala memeriksanya secara detail takut akan ada kekurangan ataupun kesalahan.
Serasa cukup memeriksanya Mandala pun menandatangani lalu menyerahkan berkas tersebut ke sekretarisnya yang bernama Ridwan. Ridwan seorang pria yang berusia 35 tahun. Ia sudah lama bekerja sebagai sekretaris Mandala selama 10 tahun.
Ridwan sosok yang pekerja keras, tekun, sopan, disiplin, dan juga single tentunya. Ridwan memiliki perawakan wajah tampan, hidung mancung, dan kulit sawo matang.
Mandala sangat mempercayai segala sesuatunya dilakukan oleh Ridwan bahkan percaya penuh. Begitu juga Ridwan sangat hafal dengan sikap dari Mandala. Bahkan masalah yang sering dihadapi Mandala ia mengetahuinya.
Ketika Ridwan memegang ganggang pintu hendak keluar. Mandala memanggilnya kembali.
"Tunggu, Ridwan." cegah Mandala.
"Ya tuan." sahut Ridwan.
Ridwan berbalik badan mengikuti arah tangan Mandala mempersilahkan duduk di hadapannya. Ridwan duduk dan mendengarkan apa yang akan Mandala bicarakan.
"Bisa tolong saya cari tau dengan gadis ini." sambil menunjukkan sebuah foto seorang gadis.
"Ini siapa tuan." tanya Ridwan mengerutkan kening melihat foto seorang gadis lalu menoleh ke Mandala.
"Itu foto teman anak saya namanya Ismalia. Kamu cari tau latar belakang nya baik keluarga atau aktivitas sehari-harinya. Karena saya tidak mau kejadian yang lalu terulang lagi karena anak saya salah memilih teman." jelas Mandala.
"Baik tuan. Saya akan mencari tau tentang gadis ini."
"Baiklah. Kalau sudah dapat info apapun kabari saya."
"Siap tuan. Kalau gitu saya permisi tuan" sahut Ridwan lagi sambil berdiri dari duduknya kemudian keluar dari ruangan. Mandala hanya menganggukkan kepala sebagai tanda mengizinkan Ridwan keluar.
🌹🌹🌹
Di sekolah sudah tiba waktunya semua siswa-siswi beristirahat salah satunya Erika, Ismalia, Rio dan Rehan. Tania hari ini tidak masuk sekolah karena sedang sakit perut akibat semalam ia sangat banyak memakan rujak. Mereka memesan makanan seperti biasa yaitu bakso dan teh es."Is....Nanti sepulang sekolah gue ikut rumah lo ya. Udah lama gue gak ketemu sama ibu dan yang lainnya." ucap Erika sambil memasukkan bulataj bakso ke dalam.
Rio dan Rehan tidak mendengarkan pembicaraan mereka di depannya. Rio sangat khusyuk menikmati semangkuk bakso yang sangat enak. Sedangkan Rehan menyeruput kuah bakso tangan sebelahnya menggeser layar ponsel.
"Ikut aja... ibu pasti seneng kamu ke rumah." jawab Ismalia.
"Tapi gue dibonceng sama lo ya. Gue mau ngerasain gimana dibonceng sama lo. Boleh ya?" pinta Erika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung
RomanceMengisahkan seorang gadis cantik berusia 19 tahun bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian dijodohkan oleh sahabat...