BAB 62

1.8K 55 6
                                    

Happy Reading 🤗

🌹🌹🌹


Pertemuan antara Alya dan Rita pertama kali setelah lama tidak bertemu. Membuat Erika sedikit jengkel, ia merasakan tidak nyaman. Walaupun dari sikap Alya perempuan yang sopan dan kelihatan baik. Hal itu akan menjadi kekhawatiran Erika mengenai keterkaitan hubungan Ismalia dan Mandala nanti.

Erika hanya menyapa seadanya saja tidak sampai berkomunikasi secara berlebihan. Alya perempuan yang sangat cantik dan dewasa. Sangat berbeda yang dibicarakan mengenai cerita masa sekolah Alya dan Mandala oleh Rita saat di pasar. Erika tambah tidak nyaman ketika Rita mengajak Alya ke rumahnya berkenalan dengan keluarga Ismalia.

Di kediaman Mandala, tampak para wedding planner sedang mendekorasi pelaminan di ruang tamu dan ruangan yang lainnya. Rita berdiri melihat dan mengatur tatanan ruangan. Sedangkan Erika membantu merangkai bunga-bunga untuk menghias pelaminan.

Lalu terdengar suara bel, Bik Inah membukakan pintu. Bik Inah mempersilahkan tamu masuk. Tamu tersebut yaitu Alya yang datang sendiri lebih awal. Alya menghampiri Rita dan bersalaman. Berpindah ke Erika untuk bersalaman. Ekspresi Erika senyum terpaksa ke Alya.

Rita melihat Erika raut wajah yang seperti tidak nyaman hanya bingung. Rita mempersilahkan Alya duduk di ruang tamu. Erika beranjak dari duduknya, berpamitan hendak ke kamar dengan alasan ia melupakan sesuatu untuk diambil.

Berada di tangga atas, Erika menoleh sejenak ke ruang tamu. Tampak sungguh asyik mereka mengobrol. Karena tidak menyukainya, ia langsung menuju ke kamarnya. Ia mengambil ponsel untuk menghubungi Ismalia. Panggilannya tidak dijawab ataupun direspon. Ia akhirnya memutuskan untuk berbaring sejenak.

🌹🌹🌹


Tepat pukul dua belas siang. Terdengar suara mobil dari arah halaman rumah. Mandala membuka pintu langsung masuk menuju ke arah kamarnya. Tanpa melihat kedatangan Alya yang sedang mengobrol di ruang tamu. Dari arah belakang, keluarga Ismalia masuk tidak lupa mengucapkan salam.

"Assalamualaikum." ucap Mastiara.

"Wa'alaikumussalam." balas Rita.

"Eh...Bu Mastiara, Pak Mardian, nak Is mari duduk sini. Ini perkenalkan teman Mandala semasa sekolah SMA dulu namanya Alya."

"Alya, perkenalkan ini Bu Mastiara, Pak Mardian, dan anaknya si kembar. Serta ini Ismalia calon istri Mandala."

"Jadi ini calon istri Mandala, cantik sekali dan muda." ujar Alya.

"Hehe... Ismalia ini memang masih muda. Ia seumuran dengan Erika. Tapi walaupun muda, Nak Is ini sikapnya sangat dewasa sekali."

Alya hanya tersenyum menoleh ke arah Ismalia. Begitu Ismalia membalas dengan tersenyum. Ismalia menoleh sana-sini mencari keberadaan Erika.

"Nek. Erika kemana? Kok tidak ada?" tanya Ismalia.

"Oh... Erika ada dikamarnya sedari tadi tidak turun-turun. Mungkin ia sedang tidur, kamu hampiri saja dia di kamarnya."

"Baik, nek. Saya permisi ke atas dulu."

Ismalia pamit meninggalkan yang lain sedang mengobrol di ruang tamu. Saat di tangga, Ismalia berpapasan dengan Mandala tanpa menoleh sedikitpun. Alya terus memperhatikan respon Mandala ke Ismalia. Alya merasa heran dengan sikap Mandala yang begitu dingin dengan Ismalia.

Rita memanggil Mandala yang tanpa menoleh ke arah ruang tamu. Mandala terkejut Alya sudah datang lebih dulu. Ia langsung menghampiri mereka di ruang tamu.

"Eh...Alya. Kapan kamu sampai?" tanya Mandala.

"Apa kamu baru menyadarinya? Aku sudah dari tadi disini."

Status Sahabat Menjadi Ibu SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang