Happy Reading 🤗
🌹🌹🌹
Sofia yang dibawa paksa oleh beberapa bodyguard Mandala untuk dibawa ke markasnya. Mandala dan Nazir keluar menuju parkiran. Sofia dan bodyguard Mandala berada di mobil satu lagi. Markas Mandala tidak jauh dari villa tempat mereka menginap. Mandala sengaja tidak memberitahu Erika bahwa ia sudah menemukan Sofia.
Sekitar 28 menit, mereka telah tiba di sebuah rumah di daerah komplek. Dilihat dari luar terlihat tertutup. Tetapi sebenarnya rumah tersebut dihuni oleh seseorang yang juga merupakan kawan Nazir masa kuliah dulu yang bernama Alif. Sofia dengan mata ditutup dibawa paksa bodyguard masuk ke dalam untuk diintrogasi sebelum diserahkan ke kantor polisi.
"Lepas...lepaskan aku. Kalian mau apa, ha... Siapa kalian?" teriak Sofia.
"Diam...!! Sebentar lagi kamu juga akan tahu siapa kami." ucap bodyguard Mandala.
"Buka mata aku sekarang....cepat !!" teriak Sofia.
"Tidak semudah itu, mata kamu tidak akan dibuka sebelum bos masuk."
"Siapa bos kalian...hah."
"Hah bos sudah sampai. Saatnya memberi surprise untuk kamu."
Mandala, Nazir, dan Ali sudah memasuki kamar rahasia. Bodyguard memberikan salam ke mereka bertiga dan kembali berdiri mendampingi Sofia. Mata Sofia dibuka oleh salah satu bodyguard. Pandangan mata yang masih buram tidak terlihat jelas wajah bos mereka.
Sofia menggosok pelan matanya, kemudian ia terkejut siapa yang berada di depannya. Mandala hanya tersenyum licik ke Sofia. Sofia kaget tanpa mampu berkata apapun. Melihat sekeliling ruangan tidak ada satu perabot pun. Penerangan lampu yang tidak terlalu terang.
"Hai...Sofia. Apa kabar? Lama sekali kita tidak ketemu."
"Mandala...Ba...bagaimana kamu?"
"Bagaimana bisa saya menemukan mu, begitu?"
"Sudah, kamu jangan merasa kaget begitu perempuan licik. Sekarang saya tanya kenapa kamu menculik dan menyekap Ismalia, hah?" tanya Mandala lagi.
"Apa pentingnya bagi kamu Ismalia sehingga kamu sebegitunya dengan bocah ingusan itu?"
"Saya rasa kamu sudah mengetahuinya jadi tidak perlu saya jelaskan. Jadi jawab pertanyaan saya kalau tidak kamu akan menerima hal yang menyakitkan dibanding kamu menyiksa Ismalia."
"Silahkan saja, apa yang kamu lakukan? Aku tidak takut."
"Ok baiklah."
Mandala menoleh ke salah satu bodyguard yang berada di samping Sofia. Memberikan isyarat menganggukkan kepala untuk mengambilkan sesuatu yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Bodyguard itu membawa sebuah alat seperti bor yang terhubung ke listrik. Bodyguard itu membawa seekor tikus untuk bahan percobaan.
Ketika alat tersebut dihidupkan, bodyguard tersebut mengacungkan alat berupa bor itu ke tikus. Alat tersebut berupa alat setrum tekanan rendah tapi mampu membuat beberapa saraf rusak. Percobaan seekor tikus mati akibat kesetrum. Melihat itu Sofia merasa mulai ketakutan. Wajah yang berkeringat sudah pasti.
Mandala yang melihat Sofia menatap lekat ke tikus mati itu hanya tersenyum licik.
"Bagaimana? Apa kamu ingin mencobanya? Tenang saja kamu tidak langsung mati kok. Hanya saja, kamu akan mengalami kerusakan saraf secara perlahan."
"Dan saya tidak ingin kamu mati secepat itu sebelum kamu menderita. Setelah itu barulah kamu akan diserahkan ke pihak yang berwajib." ujar Mandala lagi.
"Ti...tidak. Jangan Mandala. Please." ucap Sofia takut.
"Sofia. Apakah ini benar-benar kamu? Kamu merasa takut cuma gara-gara tikus mati. Sedangkan kamu begitu berani dan kejam ketika menyiksa Ismalia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung
RomansaMengisahkan seorang gadis cantik berusia 19 tahun bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian dijodohkan oleh sahabat...