BAB 26

4.4K 154 4
                                    

Happy Reading🤗

🌹🌹🌹


Kejadian menimpa Ismalia yang diserempet mobil yang tidak dikenal. Ketika Ismalia hendak pulang dari toko membeli hadiah ulang tahun untuk Erika. Dibantu Mandala membawanya ke rumah sakit untuk penanganan kemudian langsung diajak ke rumahnya. Untuk membantu mempersiapkan acara pesta.

Acara pesta ulang tahun Erika sebenarnya sudah selesai di dekorasi oleh dekorator yang bertema warna pink baik dari lampu, balon, bunga, dan lainnya. Pemesanan catering telah Mandala lakukan pagi tadi. Akan tiba di kediamannya sehabis Isya.

Seperti rencana Mandala, ia akan keluar rumah mulai sehabis Maghrib. Mandala memberitahu terlebih dahulu ke Ismalia tentang rencananya. Ismalia yang sudah faham ikut memainkan rencana.

Allahu Akbar Allahu Akbar.....

Terdengar suara adzan Maghrib berkumandang. Sebelum keluar Mandala melakukan shalat terlebih dahulu. Ismalia menaiki tangga menuju ke kamar Erika dibantu oleh Bik Inah. Sedangkan pembantu yang lainnya menyiapkan makan malam bersama.

Ismalia sebelum turun ke bawah ia akan mandi dan melaksanakan shalat Maghrib. Bik Inah yang membopong Ismalia pergi meninggalkan Ismalia di kamar menuju ke dapur. Tak lama Mandala keluar dari kamar menuju meja makan. Mandala segera makan kemudian ia akan pergi apartemennya untuk bersiap-siap.

Selesai makan Mandala pamit keluar dengan Bik Inah membawa bekal pakaian yang akan dipakai nanti. Selang saat Ismalia pun datang menuruni tangga dengan sangat pelan dan hati-hati

"Bik, Apa Erika belum pulang?" tanya Ismalia yang ikut ke dapur.

"Belum, mungkin sebentar lagi." ujar Bik Inah.

"Ehh... Non mau ngapain?" tanya Bik Inah melihat Ismalia menuju ke wastafel.

"Mau bantu Bibik basuh piring."

"Gak usah, Non. Non duduk aja sana makan malam. Yang ini biar Bibik aja yang beresin."

"Kalau gitu makan bareng saja, Bik. Masa aku makan sendiri sih gak enak kan bukan tuan rumah."

"Gak papa atuh, Non. Justru yang tidak pantas Bik Inah Non kan cuma pembantu. Sudah sana Non makan malam." perintah Bik Inah.

"Ya sudah, aku makan dulu ya Bik."

"Ya, Non. Silahkan."

Ismalia mengambil piring mengisinya dengan nasi dan lauk-pauk. Pandangan Ismalia tertuju ke atas posisi kamar Mandala. Pintu yang tertutup rapat sedari tadi ia di bawah. Apakah Mandala marah kepadanya fikir Ismalia.

"Oh ya, Bik. Om Mandala gak turun makan malam?" tanya Ismalia menoleh ke belakang dimana Bik Inah berada di dapur.

"Tuan sudah keluar, Non. Sehabis makan malam. Mungkin ke apartemennya."

Ismalia hanya ber 'oh' ria saja. Ismalia sudah tahu bahwa ini pertama kali Mandala akan menghadiri acara ulang tahun Erika. Karena Erika sebelumnya sering mengeluh dan curhat kalau telah tiba hari bahagianya. Bagi Etika ia tidak membutuhkan hadiah apapun. Yang ia mau hanya kehadiran ayahnya di hari bahagianya.

Beberapa menit kemudian suara mobil memasuki halaman. Suara Erika dan Nenek Rita membuka pintu dan membuka pintu utama. Ismalia yang sedang makan malam menyambut ucapan salam. Erika dan Nenek Rita kaget melihat Ismalia berada di rumahnya.

"Is, sejak kapan lo ada disini?" tanya Erika mendudukan diri disamping Ismalia.

"Ba..baru saja." jawab Ismalia bohong dengan gugup mata menoleh ke Bik Inah.

"Ya, Non. Tadi Bibik yang hubungi Non Is minta datang ke rumah buat bantu masakin semur ayam." timpal Bik Inah bohong.

Erika hanya mangut saja memperhatikan memang ada masakan semur ayam tersaji di atas meja. Erika menelan saliva melihat semur ayam yang menggugah nafsu ingin menyantap. Padahal ia sudah makan malam di rumah sang nenek sebelum pulang.

Status Sahabat Menjadi Ibu SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang