BAB 42

3.7K 145 13
                                    

Happy Reading 🤗

🌹🌹🌹


Semua persiapan untuk acara akad pernikahan Mandala dan Ismalia sudah selesai semua baik dari pakaian, dekorasi, konsumsi, dan penghulu. Tema akad pernikahan baik pengantin dan keluarga yaitu kebaya Melayu berwarna putih. Semua sanak keluarga Mandala tengah sibuk ini dan itu. Begitu juga dengan keluarga Ismalia.

Lain hal Sofia yang baring di atas ranjang menatap jauh langit-langit entah apa yang ia pikirkan. Kondisi kamar apartemen yang berantakan seperti Sofia habis mengamuk. Melempar dan memecahkan barang seisi kamarnya. Terlalu jauh menatap lalu teringat seseorang. Mengambil ponselnya di atas nakas menghubungi seseorang.

Seseorang yang Sofia hubungi adalah teman mainnya di ranjang yang bernama Gio. Gio merupakan seorang mafia yang memiliki banyak anak buah. Gio juga sering bermain dengan Sofia di sebuah club dan apartemen miliki Gio. Sofia meminta bantuan Gio untuk mengurus anak buah untuk membantunya. Dengan imbalan Sofia siap bermain sepenuhnya dengan Gio.

"Apakah boleh aku minta bantuan denganmu?" pinta Sofia ke Gio.

"Dengan senang hati sayang, tapi kamu juga harus ingat apa yang menjadi imbalannya." jawab Gio.

"Tenang saja aku akan selalu ingat. Yang penting kamu mau membantuku." ujar Sofia.

"Tentu saja. Apa yang kamu inginkan sayang?" tanya Gio.

Sofia pun menjelaskan ke Gio kalau ia membutuhkan 4 orang anak buah Gio untuk menculik seorang gadis yang bernama Ismalia pada saat hendak berangkat ke kediaman Mandala tepatnya besok pagi. Dengan menyamar sebagai sopir dari keluarga Mandala. Atas terobsesinya Sofia membuat rencana jahat Sofia menjadi-jadi.

"Baiklah, sayang. Besok aku akan mengutus anak buahku untuk menculik gadis itu. Kirimkan saja foto dan alamat tempat gadis itu pada ku."

"Baiklah. Nanti akan ku kirimkan foto dan alamatnya padamu."

Sofia mengirim foto dan alamat kediaman Ismalia kepada Gio. Gio yang sudah mendapat foto dan alamat langsung menghubungi anak buahnya untuk menculik gadis tersebut tepatnya pada besok pagi dengan menyamar sebagai sopir dari keluarga Mandala.

Rencana yang Sofia jalankan menjadi begitu sangat lancar dan mulus. Sofia ketawa sendiri dan merasa gembira membayangkan pernikahan Mandala dan Ismalia batal.

"Permainan akan segera dimulai. Hahahaha...." ucap Sofia sambil ketawa.

"Sampai ketemu besok gadis ingusan." ucap Sofia lagi.

🌹🌹🌹


Tepat di Hari Sabtu pagi, hari dimana momen yang membahagiakan bagi keluarga Ismalia dan Mandala. Di kediaman Mandala tampak para kerabat dan sanak keluarga sudah berdatangan begitu pula dengan penghulu. Semua tamu tengah asyik berbincang-bincang yang ditemani oleh Rita dan Bramantio.

Mandala yang masih berada di kamarnya tengah bersiap-siap dengan pakaian teluk belanga putih bertapih songket hitam gold serta kopiah hitam di kepalanya. Semakin menambah ketampanannya. Ia masih berdiri didepan cermin entah apa yang dipikirkan oleh Mandala saat ini.

Di kediaman Ismalia juga tengah bersiap dengan pakaian kebaya Melayu putih jilbab syar'i serta selendang. Make up yang tampak natural tidak menor menampilkan kecantikan sesungguhnya wajah Ismalia. Begitu juga keluarga Ismalia yang sudah siap. Siap mempersiapkan keberangkatan kediaman Mandala yang sebentar lagi akan dijemput oleh Pak Rahmad dan Pak Agus.

Ismalia masih duduk didepan kaca meja hiasnya memandangi wajahnya yang dibaluti kebaya Melayu putih. Tiba pintu kamar terbuka menampilkan Mastiara yang masuk mendekati sang putri. Memandangi sejenak mengagumi kecantikan dari Ismalia yang sebentar lagi akan menjadi status istri Mandala.

Status Sahabat Menjadi Ibu SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang