Happy Reading 🤗
🌹🌹🌹
Kedatangan Alya di rumah Mandala membuat ketidaknyamanan Erika dan Ismalia. Ketika Rita dan Mandala sebagian besar banyak memuji Alya. Serta bercerita akan kedekatan Alya dan Mandala semasa sekolah menengah atas dulu. Yang membuat nyesek bagi adalah sikap Mandala yang berbeda ketika bersama Alya. Sedangkan bersama Ismalia selalu dingin dan jutek.Kejengkelan itu membuat Erika berpikir ada sesuatu yang mencurigakan. Mengenai keberadaan suami yang jika ditanya selalu mengalihkan ke hal lain pikir Erika. Jika pun Alya ingin mengganggu hubungan Mandala dan Ismalia. Maka Erika akan selalu berada paling terdepan untuk menghalangi. Ia tidak ingin akan ada pelakor dalam keluarganya.
Tepat dihari yang ditunggu-tunggu keluarga Bramantio dan Mardian yaitu hari akad pernikahan antara Mandala dan Ismalia. Kediaman Mandala di pagi hari sudah sangat ramai para tamu undangan dan sanak saudara. Sedangkan untuk bapak penghulu pun sudah menunggu. Hanya pengantin laki-laki dan perempuan yang belum keluar ataupun siap.
Di kamar Erika, Ismalia sudah dihiasi oleh MUA terkenal. Wajah Ismalia begitu cantik dengan pakaian kebaya melayu dan jilbab berwarna putih. Erika terus menatap lekat wajah Ismalia. Ismalia yang pandang hanya tersipu malu.
"Wahhh...cantik sekali kamu Is. Kalau ada bidadari, aku rasa kalah saing dia nya." goda Erika.
"Apa sih kamu? Kalah saing segala?" ucap Ismalia tersipu malu.
"Ya benar. Kamu memang cantik, seperti bukan kamu saja. Ya kan mbak?" tanya Erika ke MUA.
"Iya mbak betul sekali. Orangnya sudah cantik, eh dipoles ya makin cantik." puji MUA.
Prosesi makeup Ismalia selesai juga. Ismalia memperhatikan wajahnya secara teliti. Ia sendiri merasa terpesona akan perubahan dirinya.
"Sudah selesai kan? Sebaiknya kita turun ke bawah. Semua sudah menunggu, tidak baik menunda-nunda." ujar Erika.
Ismalia yang sudah siap diiringi Erika berjalan menelusuri tangan secara perlahan. Terlihat Mandala sudah berada di depan penghulu. Duduk menghadap pelaminan tanpa melihat Ismalia. Tampak Alya juga hadir duduk tidak jauh dari Rita dan Mandala. Erika dan Ismalia tiba-tiba kembali tidak nyaman.
Ismalia duduk disamping Mandala. Masih belum melihat penampilan Ismalia. Hendak menoleh, Mandala kaget terus menatap wajah Ismalia. Menatap tanpa berkedip dan tanpa bersuara. Ismalia hanya tertunduk saja tidak berani menoleh ke Mandala. Tatapannya terhenti ketika Pak Penghulu memanggil nama untuk memulai akad nikah.
"Apa sudah siap, tuan Mandala?" tanya pak penghulu.
"Eh...si...siap pak penghulu." ucap Mandala gagap.
"Baiklah kita mulai. Silahkan Pak Mardian." ucap Pak Penghulu.
Mandala dan Mardian berjabat tangan untuk akad mengucap ijab kabul.
"Bismillahirrahmanirrahim. Wahai saudara Mandala Putra Bramantio."
"Ya betul saya."
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Mandala Putra Bramantio bin Bramantio dengan putri saya Ismalia Ragil Aprilyani binti Mardian dengan seperangkat alat sholat serta uang sebesar satu juta rupiah dibayar tunai." ucap Mardian.
"Saya terima nikah dan kawinnya Ismalia Ragil Aprilyani binti Mardian dengan seperangkat alat sholat serta uang sebesar satu juta rupiah dibayar tunai." ucapan Mandala lancar.
"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya Pak Penghulu.
"Sah...." jawab para saksi dan tamu.
"Alhamdulillah." ucap pak Penghulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung
RomanceMengisahkan seorang gadis cantik berusia 19 tahun bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian dijodohkan oleh sahabat...