BAB 33

4.4K 148 7
                                    

Happy Reading🤗

🌹🌹🌹


Setelah kunjungan Sofia di kediaman Mandala. Membuat hati Erika sedikit tidak tenang dan curiga apabila dilihat dari cara Sofia memandangi Mandala. Kini Erika harus berhati-hati jangan sampai Sofia mendekati sang ayah Mandala. Jadi ia harus membuat rencana supaya pernikahan antara Ismalia dan Mandala dipercepat.

Mandala dan Erika sekarang sudah berada di kamarnya masing-masing setelah kepulangan Sofia. Erika berbaring memandang langit-langit memikirkan rencana yang ia buat. Merasa tidak ada ide apapun, ia harus menemui sang nenek dikamarnya. Erika lantas turun dari ranjangnya menuju pintu keluar menemui Rita.

Langkah Erika terhenti ketika mikir bahwa jam segini pasti sang nenek sudah tidur. Ia melirik jam di dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh malam agak larut memang. Jadi Erika memutuskan biar besok pagi saja membicarakan masalah ini ke Rita. Erika kembali lagi ke ranjangnya menarik selimut dan memejamkan mata.

Di kamar Mandala, ia masih terjaga dan masih bergulat dengan laptop dipangkuannya. Kacamata yang berdendeng di hidung tampak menambah tampan dan kerennya. Saat sedang mengetik, Mandala teringat dengan hari yang diberikan Ismalia dimana hari sudah masuk tempo 3 hari memberikan keputusan. Mandala mengambil ponsel di nakas mencari nomor Ismalia di aplikasi hijau mengirimkan pesan singkat.

Mandala
"Assalamualaikum. Sekarang sudah 3 hari, bagaimana dengan keputusanmu?"

Pesannya belum dibalas, Mandala kembali mengetik sesuatu di laptopnya. Sedangkan Ismalia yang sedang belajar di mejanya. Teralihkan karena suara ponsel pesan WhatsApp masuk. Ismalia segera mengambil dan membukanya. Ternyata pesan tersebut dari Mandala menanyakan hal keputusannya.

Ting (suara pesan masuk)

Ismalia
"Wa'alaikumussalam. Ya...Om. Apa Erika dan Nenek Rita gak kasi tau Om mengenai keputusan Is."

Ting

Mandala
"Gak. Kapan kamu memberitahu mereka?"

Ting

Ismalia
"Tadi siang, Om. Mereka mampir ke rumah Is sepulang dari Rumah Sakit. Saat itu Is sudah memberitahu keputusan Is bahkan mengenai tanggapan orangtua Is."

Ting

Mandala
"Oh...Benarkah. Lalu apa keputusanmu?"

Ting

Ismalia
"Is...In Syaa Allah menerima perjodohan itu, Om."

Ting

Mandala
"Baguslah...Dan terima kasih karena sudah menerima perjodohan ini demi Erika."

Ting

Ismalia
"Ya, sama-sama Om.

Tidak ada lagi balasan pesan dari Mandala lagi. Ismalia dan Mandala melanjutkan aktivitasnya yang tertunda. Karena sudah cukup larut malam Ismalia melepaskan buku mata pelajaran merapikan mejanya. Setelahnya ia menuju ranjang untuk tidur. Sedangkan Mandala juga seperti menutup laptopnya di simpan diatas nakas kembali menarik selimut.

🌹🌹🌹


Keesokan paginya keluarga Mandala sudah berada di meja makan untuk sarapan pagi. Erika yang tengah menyantap mie goreng sesekali melirik sang ayah lalu beralih menatap Rita di depannya. Rita yang menyadari ditatap oleh sang cucu. Mereka saling memberikan isyarat lewat tatapan mata. Rita yang mengerti akhirnya memulai pembicaraan ke Mandala yang tengah sarapan.

Rita berdehem memulai, Mandala mendengarnya menoleh ke sang Ibu Rita.

"Man, ada yang ingin ibu bicarakan sama kamu?"

Status Sahabat Menjadi Ibu SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang