BAB 21

4.4K 147 2
                                    

Happy Reading🤗

🌹🌹🌹

Dari cerita yang disampaikan oleh sang bibik mengenai Mandala dan Ismalia. Membuat Erika berinisiatif untuk menjodohkan Mandala dengan sahabatnya Ismalia. Mendekatkan Mandala dengan wanita lain saja sulit apalagi dengan Ismalia. Untuk melancarkan rencananya Erika meminta bantuan ke sang Nenek Rita.

Nenek Rita yang awalnya sedikit ragu akhirnya menyetujui rencana sang cucu. Disamping itu Nenek Rita juga menyukai Ismalia dari segi kepribadiannya. Erika dan Nenek Rita sedikit bingung harus memulainya darimana. Kalau memulai pendekatan mereka berawal dari liburan Mandala saja sulit ada waktu luang yang ada cuma kerja.

Mereka yang masih stay di ruang santai sambil menonton tv. Bik Inah yang melihat mereka berdua mengernyitkan kening heran. Bik Inah sudah tahu niat Erika untuk mendapatkan Mandala dan Ismalia. Ia tidak berani ikut campur takut akan berdampak dengan keadaannya nanti walaupun niatnya baik.

Erika mata netra menatap tv tetapi fikiran terus memikirkan rencananya. Tiba-tiba bak mobil melintas laju ia mengingat kejadian dimana Erika pernah lupa memberitahu Ismalia kalau ke rumah nenek disaat Mandala jatuh sakit. Mungkinkah kejadian seperti sebelumnya digunakan kembali pikirnya.

"Aha! Nek, nenek ingat gak kemarin Rika pergi ke rumah nenek." tanya Erika badan memiringkan menghadap sang nenek.

"Ya. Trus." jawab Nenek Rita bingung.

"Saat itu Erika lupa mau kasih tau Is kalau Rika pergi ke rumah nenek. Is datang bawa pesanan Rika semur ayam namun yang ada di rumah cuma para pembantu dan ayah saja, Nek. Gimana kalau kita coba gunakan cara itu?" jelas Erika memberi ide.

"Apa akan berhasil terus alasan apa supaya Is mau datang kemari?"

"Kalau alasan kemarin sih, Rika yakin pasti gak mau dia. Secara waktu itu aja Is marah sama Rika."

"Erika ajak datang aja Is ke sini untuk makan siang. Trus Erika dan nenek dengan alasan pergi keluar sebentar agar mereka bisa berdua."

"Tapi ayah kamu apa mungkin bisa pulang lebih awal? Ayah kamu biasanya pulang malam."

"Ya sih. Trus gimana dong, Nek?"

Mereka akhirnya mencoba mengulangi kejadian seperti sebelumnya dengan alasan yang berbeda agar tidak membuat Ismalia marah. Tetapi bedanya Mandala sudah dalam keadaan sehat. Berhasil atau tidaknya harus dicoba dulu menurut Erika. Nenek Rita hanya mendoakan semoga berhasil. Namun untuk alasannya mereka masih memikirkannya.

Nenek Rita kemudian mengambil ponsel mencari nomor kontak sekretaris Mandala lalu mengirim pesan. Tak lama pesan yang dikirim kini dibalas oleh sekretaris Mandala. Pesan yang dikirim mengenai jadwal Mandala apakah hari ini akan padat atau tidak.

Alhamdulillah keadaan sangat mendukung jadwal Mandala kosong dan kemungkinan akan pulang cepat secara Mandala belum pulih seutuhnya. Erika menjadi sangat gembira mendengar kabar dari sang nenek tinggal membujuk Ismalia saja.

Cukup lama mereka menonton tv akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar tidur. Karena waktu sudah cukup larut pukul 22.55 wib. Mengistirahatkan fikiran untuk membujuk Ismalia supaya mau datang kembali ke rumah Erika.

🌹🌹🌹


Tepat pukul 21.56 wib Mandala pulang dari kantor. Ia tidak langsung masuk ke kamar melainkan menuju ke dapur mengambil air putih di kulkas lalu menuangkan ke gelas meneguknya hingga tandas. Dilihatnya lantai atas sepi lampu kamar Erika sudah tidak lagi terang.

Tidak lama suara pintu terbuka dari kamar sang ibu. Sang ibu turun menelusuri tangga mendekati Mandala. Mandala terheran melihat kehadiran sang ibu telah pulang ke rumah ini. Sang ibu mendudukan diri di kursi meja makan dekat Mandala.

Status Sahabat Menjadi Ibu SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang