BAB 37

3.6K 148 6
                                    

Happy Reading 🤗

🌹🌹🌹


Mendapat persetujuan dari Ismalia dan keluarga. Erika dan Rita merasa lebih senang dan lebih bersemangat mempersiapkan kebutuhan menjelang pernikahan yang akan dilaksanakan 3 hari lagi dari sekarang. Dari dekorasi, pakaian, cincin, dan lain sebagainya.

Erika yang sempat memberitahu Mandala tentang persetujuan tersebut. Ia langsung menghubungi Ismalia untuk mengajaknya memilih kebaya dan cincin pernikahan. Erika dan Rita sebelumnya yang berada di kediaman Ismalia sudah berpamitan pulang. Kini tinggallah Ismalia dan keluarga kembali melanjutkan aktivitas yang tertunda.

Lain hal Ismalia yang mendapat pesan singkat dari Mandala yang mengajaknya untuk keluar membeli kebaya dan cincin pernikahan. Mendapat ajakan dari Mandala Ismalia bersiap-siap memilih outfit yang santai. Selesai bersiap-siap, Ismalia kemudian berpamitan dengan Mastiara dan Mardian untuk pergi bersama calon suaminya yaitu Mandala.

Serasa diberikan izin, Ismalia menunggu kedatangan Mandala di depan gang kediamannya. Tidak butuh waktu lama sekitar 10 menitan Mobil Mandala tiba. Mandala langsung membukakan pintu untuk Ismalia. Mandala tanpa sadar sedikit terpesona dengan tampilan Ismalia yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.

Mobil Mandala langsung melaju dengan kecepatan sedang menelusuri jalan menuju mall ke toko langganan keluarganya. Di dalam mobil tidak ada percakapan diantara mereka, sunyi hanya terdengar suara deru mobil lalu lalang. Sesekali Ismalia sedikit menoleh sebentar ke Mandala yang tanpa disadari.

25 menit kemudian mobil Mandala telah tiba di Mall tujuan mereka. Mandala membantu membukakan pintu untuk Ismalia dan berjalan masuk secara bersamaan menuju ke toko langganan keluarga Mandala. Toko yang pertama mereka masuk yaitu toko emas dan berlian. Mereka langsung disambut ramah oleh karyawan toko yang sebelumnya sudah mengenal keluarga dari Mandala.

Mandala membantu Ismalia memilih cincin yang cocok dengan tampilan dan jari tangan Ismalia. Sudah beberapa cincin yang dicocokkan dijari manis Ismalia. Hanya saja tidak satupun yang cocok. Mandala pun memerintahkan para karyawan untuk mencarikan cincin yang lainnya. Salah satu karyawan masuk ke dalam sebentar mengeluarkan beberapa cincin terbaik dari toko berlian mereka.

Keluarlah cincin terbaik mereka menyerahkan ke Mandala dan Ismalia untuk memilih. Mendelik satu persatu, pandangan Ismalia tertuju pada sebuah cincin yang tampak sederhana dan desain yang cantik. Ismalia memegang cincin tersebut dengan sangat teliti. Mandala dengan pekanya ia akhirnya mengambil cincin tersebut.

Mandala juga ikut terkagum dengan cincin pilihan tersebut tidak terlalu mewah, sederhana, dan desain yang cantik juga tidak berlebihan. Karyawan toko langsung membungkus dan mengemas kotak cincin secantik rupa lalu diberikan ke Mandala. Sambil menyebutkan total harga 2 cincin tersebut.

"Totalnya menjadi 350 juta." ucap karyawan toko ke Mandala.

Mendengar harga yang disebutkan karyawan toko membuat Ismalia bengong tidak percaya. Sebelumnya Ismalia mengira bahwa ini hanya sebuah perhiasan emas putih biasa namun ternyata sebuah berlian mewah. Mandala pun mengeluarkan kartu kebanggaannya memiliki isi yang sangat banyak diberikan ke karyawan untuk digesek.

Bagi Ismalia harga segitu bisa memenuhi kehidupannya hingga tujuh keturunan namun tidak bagi Mandala. Ismalia yang melamun dibuyarkan oleh Mandala.

"Apa yang kamu pikirkan? Apa masih ada yang kurang?" tanya Mandala.

"Eh...Ehm...ti-tidak, tidak ada." jawab Ismalia gagap.

"Sekarang kita ke toko butik." ajak Mandala yang angguki oleh Ismalia.

Ismalia mengikuti Mandala yang cukup laju dari belakang sehingga membuatnya kewalahan. Jaraknya yang tidak jauh dari toko perhiasan hanya menaiki eskalator bagian tingkat atas sebelah kiri. Mereka akhirnya tiba di butik ternama yang memiliki desain gaun, kebaya, dan pakaian lainnya yang terbaik dan cantik.

Status Sahabat Menjadi Ibu SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang