BAB 35

4.2K 168 19
                                    

Happy Reading 🤗

🌹🌹🌹


Rencana pertunangan antara Ismalia dan Mandala yang dipercepat oleh Rita serta telah disetujui oleh Ismalia dan orangtuanya. Kini hanya tinggal meminta pendapat dari Mandala nya saja. Mendengar rencana dari Rita, Mandala merasa hal pertunangan tersebut begitu cepat. Rita mencoba menjelaskan semua ke Mandala mengenai wanita penggoda seperti Sofia.

Lama merenungi ucapan Rita, Mandala akhirnya berubah pikiran. Awalnya ia kekeh tidak menyetujui pertunangan tersebut sehingga membuat wajah Erika dan Rita jadi sedih. Lalu Mandala kembali meralat ucapannya bahwa ia ingin merubah rencana pertunangan menjadi lamaran. Dengan kata lain bahwa Mandala ingin mempercepat acara pernikahannya.

"Ma-maksud kamu apa, Man?" tanya Rita bingung.

"Iya, maksud ayah apa? Bukankah waktu itu kita sudah melamar Ismalia?"

"Lamaran kali berbeda, ayah ingin lamaran kali ini untuk mempercepat pernikahan ayah dan Ismalia." ucap Mandala.

"APA...." ujar serentak kaget rasanya tidak percaya dengan ucapan Mandala.

"Kenapa? Hubungi keluarga Ismalia secepatnya. Besok aku akan mengurus masalah dekor acara akadnya dan surat-suratnya. Untuk pakaian, make-up, dan lain sebagainya saya serahkan ke kalian."

"Untuk hal tamunya, kita hanya mengundang para kerabat terdekat dan keluarga saja. Selebihnya setelah Ismalia selesai Ujian Kelulusan." sambung Mandala langsung meninggalkan mereka yang masih terbengong ke atas menuju kamar.

"Nek, ayah habis makan apa? Atau memang telinga aku yang salah ya?" ujar Erika sambil mengorek telinganya.

"Tidak, Rik. Kita gak salah dengar, itu asli dari mulut ayah kamu. Kalau begitu syukur Alhamdulillah, akhirnya Nenek akan punya menantu secepatnya." ujar Rita nada senang.

"Alhamdulillah ya, Nek. Akhirnya..."

"Oh ya, Nek. Kita harus cepat kasi tau ke Ismalia dan keluarganya nih." ujar Erika berdiri hendak menuju ke kamar bersiap-siap ke rumah Ismalia.

"Eh, kamu mau kemana?" dicegat Rita.

Langkah Erika terhenti berbalik badan menoleh ke Rita yang masih di meja makan

"Mau ke rumah Is rasa gak sabar ngabarin berita baik ini?"

"Gak usah, besok siang sepulang kamu dari sekolah kita ke rumah Is saja. Tapi saat kamu di sekolah jangan kasi tau dia dulu. Nanti tidak surprise jadi."

"Ya udah, Rika pegi ke kamar dulu aja mau bobok. Selamat malam, Nek."

"Selamat malam sayang."

Langkah Erika menuju ke kamarnya. Erika membaringkan badannya sambil menatap langit-langit mengingat ucapan dari sang Ayah Mandala mengenai acara pernikahannya. Rasanya seperti mimpi karena Ismalia yang selama ini berstatus sahabatnya kini akan sebentar lagi akan berubah menjadi status Ibu Sambungnya.

Karena mata sulit sekali dipejamkan, Erika akhirnya membuka aplikasi online melihat-lihat gaun brukat yang akan ia gunakan untuk acara bahagia sahabatnya dan ayahnya. Tidak lupa juga ia memilih pakaian yang sama untuk keluarga Ismalia. Sedang untuk pakaian pengantin akad nikah Ismalia akan memilih secara langsung ke butik ternama langganan keluarganya.

Make up yang dipilih juga bukan perias yang asal-asalan. Ia memboking dari sekarang tukang rias MUA dari kalangan kelas atas yang biasa para artis Indonesia gunakan. Walaupun harganya juga bikin mata melotot dan bikin tulang reog. Yang penting hasil riasannya memuaskan tidak mengecewakan. Baginya dan keluarga harga segitu tidak ada bandingannya serta masih terbilang kecil.

Status Sahabat Menjadi Ibu SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang