Happy Reading 🤗
🌹🌹🌹
Setelah penangkapan Gio yang dilakukan oleh salah satu anak buah Nazir. Gio dibawa ke suatu tempat sebelum diserahkan ke kantor polisi. Memberikan sedikit pelajaran sudah pasti yang dilakukan oleh Mandala dan Nazir. Melihat wajah Gio, seketika membuat darah Mandala mendidih. Ingat akan perlakuan yang dilakukan Gio terhadap Ismalia.Amanah Mandala mereda karena ada pihak yang lebih berwenang yaitu polisi. Gio akhirnya diserahkan ke kantor polisi. Menyerahkan beberapa bukti kuat yang dimiliki oleh Mandala dan Nazir. Hanya tinggal laporan selanjutnya dari sidang mahkamah agung tentang keputusan masa penjara Gio.
Perlahan-lahan orang yang mengganggu Ismalia dan keluarganya sudah tidak ada lagi. Semuanya sudah di ringkus dan dimasukkan ke dalam penjara. Kini hanya kebahagiaan yang sebentar lagi menyertai keluarga mereka. Yaitu keputusan penetapan tanggal pernikahan antara Ismalia dan Mandala.
Seperti kesepakatan sebelumnya antara keluarga kedua belah pihak. Pernikahan antara Ismalia dan Mandala akan berlangsung setelah kelulusan Ismalia. Pernikahan mereka akan dilaksanakan dikediaman Mandala sendiri.
Keadaan sudah aman, Ismalia diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya sendiri. Rita pada awalnya melarang Ismalia untuk pulang. Karena terlanjur begitu sayang dengan Ismalia. Namun pada akhirnya, atas bujukan Ismalia. Rita mengizinkan Ismalia pulang kerumahnya.
Tepat di hari Selasa besok, Rita dan Bramantio berkunjung kediaman Ismalia. Untuk penetapan tanggal pernikahan mereka. Mereka disambut ramah oleh keluarga Ismalia. Tampak Mastiara dan Mardian duduk bersama Rita dan Bramantio. Ismalia keluar membawa nampan berisi air minum dan cemilan.
Ismalia menghidangkan ke atas meja dengan duduk bersimpuh. Lalu Ismalia duduk di samping Mastiara mendengarkan keputusan mereka.
"Begini, buk. Dikarenakan Ismalia ini sudah lulus SMA. Seperti kesepakatan sebelumnya, kami datang ke sini ingin menetapkan tanggal pernikahan mereka ke Bu Mastiara dan Pak Mardian." ucap Rita.
"Ya, betul Bu Rita. Seperti biasa, keputusan ini hanya ada di tangan anak kami Ismalia. Kami selaku orangtua hanya menyetujui saja jika itu hal baik." jelas Mastiara.
"Menurut Bu Rita, rencana pernikahan dilaksanakan tanggal berapa ya?" tanya Mastiara lagi.
"Jika Bu dan Bapak setuju, kami berencana mengadakan pernikahan mereka pada hari Jumat ini."
Mastiara, Mardian, dan Ismalia saling pandang memandang.
"Maaf buk, jika ini begitu cepat. Tapi bukankah hal baik sebaiknya dilaksanakan secepatnya. Untuk pakaian mereka biar itu menjadi urusan kami."
Mastiara menengok ke arah Ismalia. Meminta persetujuan sang anak akan keputusan dari Rita.
"Bagaimana, Is?" tanya Mastiara.
"Jika itu yang terbaik, Is menyetujui buk." jawab Ismalia.
"Alhamdulillah." ucap serentak.
"Terima kasih Nak Is. Kalian tenang saja, untuk keperluan kami yang urus. Kalian hanya tinggal mempersiapkan Ismalia saja." jelas Rita.
"Dan untuk make up biar aku yang pilih." tambah Erika.
"Kamu itu." ucap Rita.
"Kenapa? Hari bahagia itu harus milih MUA makeup yang profesional, nek. Biar cantik, kan Is?" tanya Erika.
"Sudah kamu jangan jawab pertanyaan Erika ya." ujar Rita.
"Ihh...nenek." ujar Erika merajuk.
Semua yang berada diruang kediaman Ismalia ketawa atas gurauan mereka. Rita dan lainnya menjamu hidangan yang sediakan tadi. Sampai masanya jam siang, keluarga Ismalia mempersilahkan untuk makan siang bersama. Hanya lauk sederhana dan seadanya. Seperti ayam semur, sayur capcai, oseng kangkung, sambal goreng telur, dan lalap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung
RomanceMengisahkan seorang gadis cantik berusia 19 tahun bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian dijodohkan oleh sahabat...