Happy Reading 🤗
🌹🌹🌹
Tempat yang menjadi tujuan pilihan Nazir sangat berbeda dari yang lainnya. Kebanyakan tempat yang sering di kunjungi yaitu pantai, tempat wisata, laut, dan sebagainya. Pilihan Nazir ini bisa membuat pikiran menjadi tenang dan rasa ingin kembali lagi jika sudah berkunjung ke tempat ini.Ketika memasuki perjalanan ke tujuan sudah membuat Erika terkagum. Kagum akan keindahan pemandangan sepanjang jalan. Kiri kanan semasa perjalanan sudah ditampilkan yang hijau-hijau segar. Banyak orang yang lalu lalang berjalan beriringan sambil membawa keranjang di punggungnya.
Tempat yang masih dirahasiakan oleh Nazir. Erika akhirnya bisa menebak tempat tersebut. Tempat itu tidak lain adalah di daerah puncak. Di daerah puncak tersebut Nazir memiliki sebuah villa sendiri. Nazir belum pernah membawa sesiapa pun ke villa miliknya. Bahkan itu mantan istri sendiri.
Erika orang pertama yang dibawa oleh Nazir. Hanya orang spesial yang akan Nazir bawa. Orangtuanya sendiri saja tidak tahu kalau Nazir memiliki villa di daerah puncak. Erika seorang wanita yang paling beruntung bisa datang ke villa Nazir. Bisa dikatakan Erika orang yang spesial bagi Nazir.
Setengah jam perjalanan yang dikelilingi oleh kebun teh. Mobil Nazir telah tiba di sebuah villa yang berukuran besar. Villa yang dikelilingi pepohonan yang tinggi. Udara yang sangat dingin menyegarkan. Perkarangan villa yang ditanami beberapa jenis bunga. Disebelah kanan villa terdapat sebuah pondok kecil untuk bersantai.
Erika tercengang ketika turun dari mobil. Matanya melihat sana sini penampakan pemandangan sekeliling villa.
"Wahhh...ini...ini sangat sangat indah. Aku belum pernah datang ke tempat seperti ini." ucap Erika.
"Apa villa ini milik Om Nazir?" tanya Erika melihat sana sini.
"Iya...ini villa saya. Kamu suka?" tanya Nazir.
"Suka sekali. "
Dari arah dalam villa, sepasang suami istri yang mengurus villa. Sepasang suami istri itu bernama Bapak Salam dan Ibu Firda. Mereka penduduk terdekat sini. Mereka sengaja diperintahkan oleh Nazir untuk tinggal di villa miliknya. Mengurus Dan menjaga villa selama Nazir tidak ada. Dan Nazir selalu memberikan upah setiap bulannya.
Nazir sangat jarang datang ke villa miliknya. Hanya ketika ia banyak pikiran mengenai hal pekerjaan ataupun rumah tangganya untuk menenangkan pikiran.
"Selamat datang kembali, tuan Nazir." ucap Pak Asep menghampiri Nazir.
"Ya...terima kasih pak. Bagaimana keadaan villa?" tanya Nazir.
"Seperti pada awalnya tidak ada perubahan sedikitpun."
"Terima kasih Pak Bu karena sudah menjaga villa."
"Sama-sama, tuan. Dan kami juga berterima kasih karena sudah memenuhi kebutuhan kami selama ini."
"Sama-sama."
Syla putri Nazir sudah berlari menuju ke pondok disebelah villa. Erika pun mengikuti langkah Syla duduk di sampingnya. Nazir hanya memperhatikan mereka berdua. Ia masuk ke dalam villa melihat keadaan seisi villa. Bapak Asep membantu membawa totebag yang dibawa Nazir.
Keadaan di dalam villa sama seperti pada awalnya. Tidak ada perubahan sedikit pun baik dari warna dan tatanan ruangan. Ia menuju ke tingkat atas. Memasuki kamar pribadinya masih tetap sama. Membuka pintu balkon yang langsung menghadap pemandangan pepohonan dari atas.
Setelah puas ia kembali menemui Erika dan Syla. Nazir mencari keberadaan Erika dan Syla yang sudah tidak lagi berada di pondok santai. Ia pun bertanya ke Bu Firda mengenai keberadaan Erika dan Syla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung
RomansaMengisahkan seorang gadis cantik berusia 19 tahun bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian dijodohkan oleh sahabat...