Happy Reading 🤗
🌹🌹🌹
Setelah melakukan kewajiban yang kedua diantara Ismalia dan Mandala. Mereka telah selesai mandi dan melaksanakan shalat Zuhur bersama. Mak Sumi yang dibawah sudah menyiapkan makan siang. Mandala dan Ismalia berjalan bergandengan menuruni tangga. Menuju ke meja makan bersama.Mak Sumi melihat perhatian Mandala ke Ismalia begitu romantis. Membuat Mak Sumi tersenyum melihat mereka berdua. Biasanya sikap Mandala terhadap Ismalia selalu judes dan dingin. Selain itu, ia juga melihat keromantisan mereka di taman sambil ketawa gembira.
"Alhamdulillah...sikap Tuan mulai lembut dengan Non Ismalia. Semoga akan kekal hingga selamanya." ucap Mak Sumi mengintip dari jendela kaca.
Di taman Mandala dan Ismalia sedang duduk santai. Saling mengobrol satu sama lain entah apa yang dibicarakan sambil ketawa. Untuk pertama kalinya Mandala ketawa lepas bersama seorang wanita. Perubahan dalam diri Mandala sudah mencapai 85% sebab dorongan kerabat terdekat.
Mandala duduk bersama Ismalia sambil saling bersandar di bangku taman.
"Mas, boleh saya tanya sesuatu?" tanya Ismalia.
"Iya, tanya apa sayang."
"Apa kita masih lama pulang ke rumah?" tanya Ismalia.
"Kenapa? Apa sayang tidak suka liburan di villa ini?"
"Tidak, saya suka liburan disini. Cuma saya sedikit kangen sama ibu, ayah, dan adik."
"Ok. Lusa hari kita pulang ke rumah. Tapi besok kita pergi ke rumah sakit terlebih dahulu ketemu Paman dan Bibi."
"Baiklah. Oh...ada kabar mengenai kesehatan Bibi tidak?" tanya Ismalia.
"Untuk saat ini masih belum ada kabar mengenai kesehatan Bibi. Besok kita ke rumah sakit langsung bertanya ke Paman mengenai keadaan Bibi sekaligus pamit dengan mereka." ucap Mandala.
"Baiklah."
🌹🌹🌹
Kediaman Nazir, Erika sedang bermain dengan Syla di taman kolam belakang. Syla begitu senang akan kehadiran Erika. Nazir memperhatikan mereka bermain berdiri di pintu. Latifah hendak menuju ke dapur tertahan. Karena melihat Nazir sedang memperhatikan mereka.Latifah memegang bahu Nazir hingga ia terperanjat kaget. Latifah mengarah ke pandangan Nazir yang tertuju ke Erika dan Syla.
"Ada apa, Nazir? Kenapa kamu berdiri disini?" tanya Latifah.
"Tidak...tidak apa-apa, Ma. Hanya sekedar memperhatikan mereka saja."
Pandangan Nazir bukan tertuju ke Syla melainkan ke Erika. Latifah pun menatap arah mata Nazir. Ia pun tersenyum melihat sikap Nazir.
"Naz...Apa kamu memiliki hubungan yang spesial dengan Erika?" tanya Latifah.
"Maksud Mama apa? Naz tidak mengerti." ucap Nazir pura-pura tidak tahu.
"Hm...maksud Mama. Apa kamu menyukai Erika?"
Nazir terdiam menghadap ke Latifah.
"Dengan kamu terdiam, Mama sudah mengetahuinya. Tapi apakah Erika mengetahuinya?" tanya Latifah.
"Tidak. Tidak sama sekali."
"Lalu?"
"Naz, tidak ingin merusak hubungan Naz dengan Mandala. Naz pun tidak tahu bagaimana perasaan ini bisa muncul secara tiba-tiba."
"Naz, perasaan memang datangnya secara tiba-tiba. Apalagi kita selalu bersama dengan orang tersebut. Saling memberi perhatian, peduli, dan komunikasi yang cocok atau nyambung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung
RomantizmMengisahkan seorang gadis cantik berusia 19 tahun bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian dijodohkan oleh sahabat...