(Sehari sebelumnya)
"Apa masih ada lagi yang harus kita bahas, Deni?"
"Saya rasa semuanya sudah clear Pak Reiko," jelas Deni sambil merunut agenda di notebook-nya. "Surat dagang, izin pemasaran dan legal export semua tidak ada masalah dan untuk iklan, gudang, tim yang mengurus pemasaran dan promosi. Semua sudah clear dan sistem sudah dapat bekerja di sini, Pak Reiko. Barang kedua akan datang besok pagi. Sedangkan di gudang sekarang, stok sudah menipis, sisa dua puluh persenan. Penjualan kita bagus di awal launching ini. Karena barang yang datang besok juga sebagian udah ada pemiliknya"
Tentu saja mendengar penjelasan dari Deni lega hati Reiko. Perjuangannya tak sia-sia untuk dua bulan berada di Abu Dhabi. Semua yang diharapkannya terwujud.
"Berarti minta kiriman barang dari Indonesia lagi."
"Ya, Pak Reiko. Penjualan meningkat karena negara di sekitar Abu Dhabi juga memesan dari sini. Mungkin kita harus menambah produksi."
"Sampaikan pada Papaku, minta pabrik di Indonesia persiapkan!"
"Baik Pak Reiko." Deni juga terlihat sangat antusias.
"Jadi sekarang tak ada lagi yang harus kulakukan?"
"Tinggal menunggu hasilnya saja dan evaluasi untuk sebulan ke depan, nanti."
"Syukurlah!" Reiko lega. "Kalau begitu tak ada masalah untukku kembali ke Jakarta?"
"Tentu saja Pak Reiko. Dan saya rasa rencana Anda untuk kembali malam ini bisa terealisasikan," ini yang lebih melegakan untuk Reiko.
"Kalau begitu tolong siapkan semuanya. Packing semua barang-barangku, kecuali yang di ruang kerja ini, aku akan packing sendiri."
"Baik Pak Reiko. Saya akan mengurusnya. Kita akan kembali malam ini jam tujuh malam departure time. Saya akan menyiapkan semuanya."
"Bagus!" Reiko antusias. "Tolong siapkan semuanya Deni. Aku masih ada beberapa urusan yang mau kuselesaikan untuk pekerjaanku yang lain."
"Kalau begitu permisi Pak Reiko."
Ada napas lega dirasakan oleh Reiko setelah Deni meninggalkan ruang kerjanya. Lega karena semua urusan sesuai dengan rencananya. Ini luar biasa untuknya.
"Tapi urusanku belum beres!"
Reiko memang sudah bisa melancarkan ekspor produk perusahaannya secara legal dengan kantor cabang dan gudang yang sudah mendapatkan izin di Abu Dhabi. Perizinan, logistik, semua sudah tak ada masalah. Dua bulan Reiko bekerja keras, berdiskusi dengan tim legal di Abu Dhabi, perwakilan dubes Indonesia, melakukan survei pasar, mengurus izin ekspor, sampai dirinya juga ikut andil dalam promosi.
Dua bulan yang melelahkan! Tapi pekerjaan belum usai karena Reiko masih punya beberapa bisnis yang harus di urusnya.
Reiko: Selamat malam Reyhan, Selamat sore, Bayu, Roy dan semua tim di Indonesia!
Reiko menyapa melalui zoom meeting mereka semua yang ada di layar monitornya.
Reyhan: Selamat siang untukmu dan selamat untuk kesuksesanmu. Hari ini pembukaan cabang baru perusahaanmu di Abu Dhabi aku liat tadi live-nya! Kamu luar biasa! Aku turut bangga untukmu!
Reiko; Terima kasih, Rey.
Tentu saja Reiko senang mendengar pujian itu.
Reiko: Dan syukurlah semua berjalan lancar. Sama seperti berjalan lancarnya project kita bersama Aurora Corps, itu semua karena bantuan kalian semua, Anda dan tim di Indonesia.
Reiko mengapresiasikan dan merasa lega karena hari itu adalah hari di mana project di Jakarta juga sudah selesai dan hari pengecekan dari tim Aurora corporation dilaksanakan.
Waktu Abu Dhabi sekarang ini memang masih siang hari jam sebelas. Tapi di Indonesia tiga jam lebih awal. Dan tadi pagi tim dari Aurora corporation juga sudah melaporkan kalau mereka tidak ada keluhan apapun dan mereka suka!
Ini yang sangat dihargai oleh Reiko dan dia bersyukur sekali bertemu dengan tim kerja Reyhan. Dirinya tak sama sekali berada di lapangan, tapi tim itu berhasil membuat kejutan luar biasa dan ini betul-betul memberikan kebahagiaan dalam hati Reiko
Reyhan: Ini semua karena kemudahan design dan penjelasan yang kamu susun. Kalau setiap harinya kamu tak mengirim penjelasan mendetail mereka juga akan sulit bekerja.
Yah, benar yang di bilang Reyhan. Reiko tak bener-bener lepas tanggung jawab. Setiap hari dia selalu melakukan zoom meeting minimal itu tiga kali dan selalu memberikan gambaran termudah apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Reiko memikirkan betul-betul bagaimana gambaran yang ada di benaknya itu bisa diterima oleh tim inti yang ada di Indonesia dan menjelaskan detail kepada mereka sehingga kesalahan-kesalahan minim itu pun tidak ada! Semuanya berjalan mulus dan memang ini adalah kerja tim bersama! Bukan karena tim Reyhan hebat, saja. Reiko juga punya andil besar.
Reiko: Tapi aku tetap tidak ada di sana, tanpa tim-mu yang luar biasa itu aku tidak akan pernah bisa menyelesaikan ini, Rey! Dan terima kasih atas bantuan dan kepercayaanmu sudah memberikan kesempatan padaku mensupport tender ini!
Seru Reiko lagi dengan penuh rasa syukur sebelum dia kembali mengarahkan pandangan matanya pada tim yang ada di Indonesia.
Reiko: Untuk bagi hasil milikku sendiri yang tiga puluh persen aku ingin dua puluh persen nya dibagikan ke tim yang ada di Indonesia sebagai reward tambahan.
Bayu: Wah, Mas Reiko serius? Asiiik dong!
Mendengar ada bonus tentu saja adik Reyhan bersemangat lebih dulu.
Reyhan: Bay!
Tapi kakaknya langsung menegur.
Reiko: Tak apa Rey, aku memang sudah memutuskan kalau bagian itu akan aku berikan kepada tim di Indonesia sebagai reward kalau mereka bisa menyelesaikan sangat baik dan lihatlah sekarang kita menyelesaikan tiga hari sebelum launching. Dan hasilnya luar biasa!
Bayu: Wah terima kasih Mas Reiko. Semoga Mas Reiko panjang umur, diberikan keberkahan hidup dan rezeki yang lapang! Pokoknya yang terbaiklah buat Mas Reiko.
Dan Bayu tidak mau peduli dengan larangan kakaknya dia langsung bicara lagi dan semua staf yang ada bersama dengannya pun merasa bahagia. Dua puluh persen yaitu lumayan besar! Hanya Roy yang tidak memberikan ekspresi apapun di wajahnya.
Reyhan: Kamu yakin, Reiko?
Reiko: Yap! Ini untuk kerja keras mereka dan aku yakin mereka akan memberikan yang terbaik juga untuk yang selanjutnya. Kita harus membuat ini sebagai masterpiece yang tidak bisa dilupakan dan terus dikenang! Sesuatu yang bisa bertahan puluhan tahun dan tidak akan menimbulkan cacat serta membuat orang-orang bahagia melihat desain kita. Mereka berada di kota mandiri itu, bisa menciptakan kenangan dengan orang terkasih mereka. Jadi, ini worthed untuk mereka dan menjadi kebanggaan untuk kita.
Reyhan: Baiklah kalau keputusanmu seperti itu.
Bisa apa Reyhan kalau keputusan Reiko sudah seperti ini? Apalagi para staf yang mendengarnya juga sangat senang! Reyhan tidak melarang lagi dan menatap mereka semua.
Reyhan: Kalau begitu untuk project selanjutnya tahap ke-empat, kalau kalian bisa memberikan yang terbaik lagi akan ada bonus dengan jumlah serupa untuk kalian dariku.
Sorak sorai suara mereka pun juga semakin antusias! Bonus, siapa sih yang tidak mau?
Intinya tim itu sangat bahagia, terutama Reiko.
Bukan hanya pekerjaannya yang di Abu Dhabi selesai dengan sempurna tapi pekerjaannya yang di Indonesia juga mendapatkan nilai yang luar biasa dan dia yakin sekali ini akan menjadi masterpiece terbaiknya tahun ini.
Sudah dibilangkan Reiko adalah orang yang workaholic. Jadi semua pencapaiannya sekarang memang sesuai dengan kepintaran dan kemampuannya. Semua tak meleset.
dreeet dreeet
Dan setelah sambungan zoom meeting itu selesai tak lama ada lagi bunyi yang bergetar membuat Reiko tersenyum melihat nama di handphone itu.
Sssh ... apa kira-kira yang ingin disampaikannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari (Bab 1 - Bab 200)
Romantizm"Kamu sudah ga punya dua keistimewaan sebagai wanita! Kamu pikir aku dan keluargaku gila mau menjadikanmu istriku, hmm?" Jika Aida Tazkia bukan anak orang kaya, dirinya juga tak memiliki bentuk tubuh yang sesuai dengan kriteria Reiko Byakta Adiwijay...