Bab 16. Kesal

49.1K 1.4K 2
                                    

Kring....!!!


Mataku terbelalak bangun sepenuhnya mendengar alarm di ponselku berdering. Lalu aku mengerjap bingung akan alarm apa yang ku pasang. Ulang Tahun ZaZi, nama alarm tersebut.

Kini aku ingat, hari ini ulang tahun mereka. Ku letakkan kembali ponselku ke atas nakas dan berbalik kearah om Haris untuk membangunkannya.

"A!!!"

Lagi aku terkejut mendapati ia ternyata telah bangun menatapku.

"Kamu kenapa? Dari kemarin sore kamu selalu teriak lihat mas?" tanya nya dengan senyum. "Belum sadar juga yah kalau kamu sudah menikah sama mas" imbuhnya bercanda membuatku terkekeh.

"Aku terkejut mas, ku pikir mas masih tidur"

"Mas sudah bangun dari tadi"

"Terus kenapa nggak mandi?"

"Kamu tidur di dada mas, mas nggak bisa bergerak" Ku pikir ku baringkan kepalaku di bantal, soalnya nyaman hehe.. "Tumben kamu pasang alarm" ucapnya lagi, aku merasa pagi ini om Haris lebih cerewet dari biasanya.

"Oh itu alarm si kembar, hari ini ulang tahun mereka"

Ia bangun duduk, kami duduk berhadapan dengan satu selimut masih ku tahan agar menutupi tubuhku.

"Kita rayakan?" tanya nya

"Nggak usah mas, dari kecil kami nggak pernah merayakan ulang tahun, nggak usah buang-buang duit saja"

"Kalau begitu kasih hadiah saja bagaimana?"

"Aku juga mikir nya begitu"

"Si kembar lagi mau apa?"

Kedua adikku bukan orang yang suka meminta, kalaupun mereka menginginkan sesuatu mereka biasanya akan menabung lebih dulu.

"Nggak tau juga mas, tapi gimana kalau ajak main ke wahana aja"

"Boleh, kapan?"

"Tunggu mereka pulang dulu, lagipula hari ini juga hari minggu"

"Ok, tapi..."

"Apa mas?"

"Mas lapar"

Aku tersenyum mendengar intonasi nya yang terdengar keluhan.

"Aku mandi dulu yah" ia mengangguk tak lupa senyumnya. Aku pun turun dari tempat tidur. "Mas,.." panggilku di depan pintu kamar mandi.

"Iya"

"Roti panggang sama teh aja nggak apa-apa?"

Ia mengangguk. Kembali ku teruskan langkah masuk kedalam kamar mandi membersihkan diri, begitu aku selesai berganti ia.

Aku turun lebih dulu ke lantai bawah.
Di dapur aku membuat roti panggang, ets bukan roti panggang biasa seala kadarnya. Aku tahu resep roti tawar panggang ini dari resep kaleng susu hehe... Dan bisa ku yakini om Haris pasti suka resep ku ini, karena kedua adikku juga alm. mamah suka setiap kali ku buatkan.

Sebenarnya aku lemah jika membuat lauk pauk, tapi untuk membuat kue bisa di katakan aku lumayan, kue buatan ku juga banyak yang akui enak.

"Ok! roti panggang siap dihidangkan pada Harisba Kamil suaminya Tamiana Garma" seruku berkreasi seorang diri di dapur. Tak lupa ku buatkan secangkir teh susu hangat, entah mengapa aku ingin membuat kannya teh susu.

"Pagi," seru om Haris menyusul.

"Pagi mas," ku letakkan sarapan yang ku buat di hadapannya.

"Wow..! Kamu bilang kamu nggak pintar masak" ia memicingkan mata menatapku curiga.

Pengantin Pengganti MamahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang