Bab 52. Fakta Pernikahan Pertama Om Haris

20.4K 775 16
                                    

"Di sini salahnya kakak..."

Mbak Luna kembali melanjutkan.

"Kak Haris nggak belajar dari yang sudah-sudah sikap Rivi itu! Dengan beralasan pusing Rivi minta di antar ke kamarnya, kakak yang memang orangnya baik dia membantu Rivi, lalu tiba-tiba Rivi mendorong kakak ke atas tempat tidur, sempat terjadi perkelahian antar mereka di mana Rivi nggak punya malu lagi memaksa mencumbui kakak, tapi sekuat tenaga kakak menyadarkan tindakan Rivi itu bahkan menamparnya. Segera Kaka meninggalkan kamar hotel Rivi check-in, di depan pintu ternyata sudah banyak orang, lalu tiba-tiba...

Mata yang merah karena marah menenteskan air mata mengubah wajah marah itu seketika sedih.

"Ada apa mbak? Mbak nggak apa-apa?"

Ia menarik nafas bersamaan lendir yang hendak keluar dari hidungnya.

"Nggak apa-apa" ia mengusap air matanya.

"Mbak nggak apa-apa jika di lanjut?"

Aku tak enak hati, niat ingin mencari tahu masa lalu suamiku justru mengundang air mata iparku luruh berjatuhan.

"Iya nggak apa-apa, sebaiknya memang kamu tau masa lalu suamimu"

Ia menenangkan dirinya sebentar lalu kembali membuka suara.

"Lalu tiba-tiba Rivi teriak minta tolong menuduh kakak telah memperkosanya, orang-orang termakan kebohongan itu melihat keadaan kakak berantakan,. Kancing bajunya banyak yang terlepas, juga kepala gespernya telah terlepas, dengan drama Rivi keluar dengan keadaan baju yang compang camping menangis seolah-olah dirinya telah di nodai kakak"

Ku tutup mulutku tercengang dengan apa yang ku dengar, mataku yang tadi baik-baik saja seketika aku menangis kasihan akan keadaan suamiku waktu dulu.

"Kakak di hakimi oleh para tamu karena drama Rivi yang nggak berkesudahan, sampai akhirnya bapak datang dan bertanya kronologisnya. Kakak menceritakan semuanya, keterbalikan dengan penjelasan Rivi, bapak percaya dan kami semua percaya karena kami tau kak Haris, dia sangat menghormati perempuan karena dia pun memiliki dua adik perempuan"

"Tapi kepalsuan Rivi makin membuat drama seakan nggak berkesudahan. Bahkan kakak siap jika harus di penjara dari pada mengakui hal yang nggak dia lakukan, tapi ibu meminta jalan baiknya saja. Tanpa malu Rivi meminta ingin di nikahi. Yah mau bagaimana lagi, bapak sama ibu terpaksa setuju untuk menyelamatkan kakak"

"Tapi ibu sama bapak punya rencana akan memisahkan mereka setelah sebulan menikah, dan semua keluarga besar memang nggak ada yang suka sama Rivi itu dan setuju dengan rencana ibu sama bapak tentunya dengan persetujuan kakak juga"

Sekarang aku mengerti mengapa tak ada album foto om Haris dengan mantan istrinya dulu. Ternyata memang keluarga besar Kamil tak ada yang menyukai mantan istrinya.

"Dan kamu tau sehari setelah menikah seorang ibu-ibu datang bersama seorang anak kecil yah itu Gino, di situ ibu dan bapak makin marah karena Rivi pernah bilang dengan berderai air mata katanya anaknya di bawa mantan suaminya entah kemana saat anaknya baru berusia tiga bulan, parah kan!?" aku mengangguk mengiakan. "Ibu yang benar-benar marah sampai bilang mengharamkan Rivi dan anaknya menginjakkan kaki di rumah" timpalnya

Dari intonasi dan ekspresi mbak Luna ia sangat terlihat marah menerangkan, bagaimana dengan kedua mertuaku, mereka pasti benar-benar marah dan kecewa. Tak hanya nama baik keluarga mereka tercoreng juga mereka di tipu.

Ku seka air mataku terhanyut menempatkan diri dalam kisah masa lalu suamiku. Kami hening kembali menikmati teh yang kini dingin.

"Lalu setelah menikah mereka bagaimana?" aku kembali bertanya, masih belum lega rasanya jika tak mengetahui semuanya.

Pengantin Pengganti MamahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang