Jeno dan Beomgyu mendapatkan hukum setelah kejadian semalam merusak salah satu koleksi panci lucu Bubu.
Sepulang sekolah Jeno dan Beomgyu membersihkan daun kering yang berjatuhan di taman, dan Sungchan sebagai mandornya.
"Kakak ih, nyapunya yang bener dong.." ucap Beomgyu yang sudah sangat kesal, pasalnya Kakaknya itu menyapu dengan sembarangan.
"Tidak usah bawel, kerjain aja kerjaanmu" ucap Jeno yang mendudukkan bokongnya di rumput.
"Issh.. ini mah sama aja aku yang kerja sendiri.." cicit Beomgyu lalu melanjutkan menyapunya.
25 menit kemudian, Beomgyu telah menyelesaikan pekerjaannya, Jeno justru tertidur di atas rumput dan Sungchan yang sibuk bermain dengan ponselnya. Langkah Beomgyu kemudian kerah kandang kelinci yang dulunya di isi dengan dua hewan bertubuh gempal disana.
Pandangannya yang seketika kosong, menerawang kekejadian tahun dimasa kecilnya, masa dimana harinya selalu mengusili Cimoy dan Mochi Bubunya. Berjongkok di depan kandang yang sudah kosong.
"Beomie.."
Beomgyu menengok ke sumber suara, dengan wajah yang sudah menganak sungai.
"Kak Uchan..!" Sungchan dengan cepat melangkahkan kakinya mendekati tubuh kembarannya. Ikut berjongkok memeluk tubuh kecil adiknya.
"Kangen Mochi dan Cimoy.. hiks.."
Sungchan menepuk-nepuk punggung Beomgyu, menenangkan. Jeno yang samar samar mendengar suara tangis yang memang sudah di kenalinya terbangun, mengedarkan pandangannya.
Saat menemukan keberadaan yang dicarinya, dirinya berlari dengan cepat."Kenapa?" tanyanya begitu sampai di tubuh si kembar, bertanya pada Sungchan.
Sungchan hanya memandang rumah kecil yang sudah kosong, Jeno pun dengan cepat memahami hal itu.
"Beomie.." ucap Jeno menyamakan tingginya dengan sikembar. Pandang Beomgyu mengarah pada Jeno, yang masih memeluk tubuh kembarannya.
"Mau Kak Nono belikan Cimoy sama Mochi yang baru?"
Beomgyu menggeleng, ia tidak mau ada kelinci baru dan menggantikan dua kelinci masa kecilnya dulu. Ia memang masih belum ihlas atas matinya hewan bertubuh gempal milik Bubunya.
"Atau mau Kakak robohin rumahnya."
"Aa~! Tidak.. Beomie cuma teringat saja.. Hiks.." ucap Beomgyu yang dengan cepat menerjang tubuh Kakaknya yang bersiap menghancurkan rumah kecil itu dengan kakinya.
"Untuk apa juga ini masih ada, pemiliknya aja sudah tidak ada"
"Aa~ jangan.. Beomie tidak akan sedih lagi.. Tapi jangan dirusak.." dengan cepat Beomgyu menghapus air matanya.
"Beomie! Uchan! Kak Jenn! Sudah selesai belum?" ucap Bubu yang masih berada di dapur.
"Astaga! Beomie belum membersihkan bagian Kak Nono" ucap gadis itu bersiap kembali ketempat sebelumnya, namun pergelangan tangannya di pegang Jeno.
"Biar Kakak saja, masuk ke dalam gih" usir Jeno
"Tap—" perkataan Beomgyu terputus karena Sungchan sudah menariknya.
Jeno hanya tersenyum, ia cukup bangga dengan Sungchan yang sangat peka dengan situasi.
───── ⋆✩⋆ ─────
Taehyun yang berbaring di kamarnya dengan menyibukkan dirinya dengan ponselnya tiba-tiba di kejutankan dengan kehadiran Kakaknya yang setahunya tinggal bersama teman-temannya di apartemen.
"Hyunnie.. Hyunnie..! Urget urget!"
Taehyun menaikan satu alisnya menatap Abangnya itu.
"Cemilan yang kemarin Abang suruh kau beli itu, hilang tidak tau kemana"
Taehyun menarik nafasnya, lelah dengan kelakuan abangnya yang terlalu mendramatis.
"Beli lagilah." ucap Taehyun lalu kembali berfokus pada ponselnya.
"No! Masalahnya.. Abang baru balik kampus, capek. Kau aja yang belikan Abang, cepat"
"Pergi sendiri" ucap Taehyun yang memunggungi Yeonjun yang masih berdiri di samping tempat tidur.
"Abang bentar lagi balik ke apartemen Hyun"
"Yaudah, sekalian aja"
"Woi ini abang lho"
"Lalu?"
"Kuasa abang"
Taehyun lebih memilih mengalah, karena ia tau berdebat dengan Abangnya tidak akan pernah ada habisnya. Dengan diam Taehyun terbangun dari tidurnya, lalu mengambil jaketnya.
"Adek gua emang paling the best" ucap Yeonjun mengacungkan dua jempolnya pada Taehyun.
"Hn" balas Taehyun, lalu berlalu.
PLAK!
"Duh!" menengok ke belakang, menemukan keberadaan Kakaknya, Sakura.
"Ngapain sih gangguin adek aku terus! Kamu tu ya dari dulu memanfaatkan kekuasaan konyol itu, aku muak Jjun!"
"Kenapa sih, lagian juga anaknya fine fine saja tu" ucap Cuek Yeonjun yang berjalan keluar kamar Taehyun, meninggalkan Sakura.
"Kamu mau jika Taehyun tiba-tiba menampilkan kemarahannya karena hal kecil kelakuan kekanakan kamu Jjun? Ingat ya manusia juga punya batas kesabaran."
"Kamu juga sudah dewasa, sudah kuliah juga. Masa kamu masih menganggap hal sepeleh ini tidak ada apa apanya.."
Yeonjun terdiam, di depan kamar Taehyun. Sakura berlalu meninggalkan adik keduanya itu.
T. B. C𖠌
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILLE'S ✔
Fiksi Penggemar═════════•°•⚠️•°•═════════ GS FIKTIF/FIKSI FF FAMILY SEASON [2]