Beomgyu telah di pindahkan di ruangan ICU, hanya dua orang yang di perbolehkan masuk, Mark menyuruh Bubu dan Sungchan saja yang lebih dulu untuk masuk.
"Bang, kalau gitu gua sama yang lain duluan ya" ucap Huening Kai pada Mark.
"Ya. Thanks dah ikut nganterin dan menunggu. Abis ini langsung istirahat" ucap Mark, menyetuh pundak Huening Kai.
"Titip salam ama yang lain.. Kak Jenn, kak Na" pamit Huening Kai, ia bersama Ayen berjalan meninggalkan kamar VVIP.
Pak Minseok sudah lebih dulu berpamitan pulang setelah Beomgyu di pindahkan, ia masih ada urusan di sekolah dan masih membahas hal serius pada polisi soal kejadian itu.
Mark menyentuh pundak Jaemin, menyuruhnya untuk duduk di kursi.
"Abang nyusulin Daddy, dulu" ucap Mark, di balas anggukan oleh Jaemin, yang masih berusaha menenangkan Jeno dan sesekali membujuknya untuk duduk di kursi.
"Daddy?" Mark dengan cepat menghampiri tubuh Daddynya, ia memeluk tubuh kosong Daddynya seperti jiwanya telah terlepas dari raga menyisakan cangkangnya saja.
"Why Dadd. What happen?"
"is it a dream?"
"Dad! No.. Pleaseee.." ucap Mark semakin memeluk tubuh kekar Daddynya. Mengucapkan kata pemenangnya dan mepuk pundak kokoh Daddy.
"Beomie.. Koma Mark." ucap Jaehyun yang seketika pertahanannya runtuh, Mark yang mendengarkan pun seketika terhantam belati di jantungnya. Terdiam kaku begitu perkataan Daddynya masuk ke indra pendengarannya.
"Tidak mungkin, semua berjalan dengan normal Dadd"
Jaehyun hanya menggeleng sebagai jawaban perkataan Mark.
"Apakah aku bisa?" monolog Mark, yang di dengar Jaehyun, mereka lalu sama-sama saling berpelukan saling menguatkan diri atas berita yang mereka dapatkan.
───── ⋆✩⋆ ─────
Satu Minggu kemudian.
Jaehyun sekeluarga tidak ada yang menginap di rumah, mereka semua di ruangan si bungsu, yang masih betah dengan tidurnya dengan infus, selang bernafasan bahkan hanya terdengar suara ventilator yang berbunyi dalam ruangan itu. Jaehyun bahkan memilih kerja online tidak berniat meninggalkan ruangan putrinya, takut takut kalau Beomgyu membuka matanya justru tidak menemukan kehadirannya disana membuat putrinya marah. Ia tidak mau akan hal itu.
Bubu pun sama, ia tidak pernah beranjak dari sisi kanan Beomgyu, bahkan sekedar untuk mengisi perutnya ia terkadang abai, membuat Jaehyun harus turun tangan membujuknya.
Mark, Jeno dan Sungchan pun begitu, mereka hanya pergi jika waktu sekolah tiba. Dan akan pulang secara cepat jika proses pembelajaran telah selesai. Orang orang sekitar keluarga Jung begitu merasakan perubahan para anggota Jung, mereka lebih banyak diam bicara seperlunya saja dan lebih berfokus ke pikiran masing-masing. Teman teman Mark, Jeno Sungchan dan Beomgyu datang secara bergantian menjenguk Beomgyu, mereka juga selalu mengajak Beomgyu berbicara walaupun cuma satu arah, kata dokter yang menangani Beomgyu walaupun ia tidak terbangun, namun orang yang koma masih bisa mendengarkan suara yang ada di sekitarnya sering seringlah untuk mengajak pasien mengobrol bercerita tentang apapun.
Jaehyun bersama Taeyong ke kantin rumah sakit, untuk sekedar mengisi perut, Sungchan duduk di samping kiri tempat tidur kembarannya. Jeno ada pelatihan taekwondo, dan Mark ada beberapa kerjaan tugas kuliah yang harus di kerjakan di kampus.
"Beomie sedang apa disana.. Apa Beomie puas menikmati waktu sendirian mu.. Kapan kau akan kembali? Uchan rindu...."
Sungchan menundukkan kepalanya, setetes demi tetes air terjatuh di atas lantai. Tangannya menggenggam erat tangan kembarannya.
"Bangunlah, bangunlah Beomgyu. Bangun.."
Sungchan menghapus secara kasar air matanya. Lalu terdiam menatap wajah damai adiknya.
T. B. C𖠌
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILLE'S ✔
Fanfic═════════•°•⚠️•°•═════════ GS FIKTIF/FIKSI FF FAMILY SEASON [2]