"Ayo, Abang, Kakak, Uchan, Beomie... Makan dulu!" ucap Bubu sedikit meninggikan suaranya agar anak-anak mendegar suaranya. Jaehyun yang sedang memanggang daging cuma tersenyum, samar-samar mendengar pertengkaran kecil antara si sulung, si tengah dan si bungsu pertama memperebutkan si benar benar bungsu.
"Uchan aja sih Kak" ucap Sungchan
"Kau diam saja Uchan, sana duluan saja" ucap Jeno
"Kalian berdua pergilah, biar Abang" tambah Mark.
Beomgyu hanya tersenyum melihat ketiga kakaknya yang berebut ingin membantunya.
"Tidak apa, biar Beomie jalan sendiri dulu.." ucap Beomgyu yang perlahan berdiri tangannya bertumpu pada kepala sofa.
Ketiga dominan itu dengan sigap merentangkan tangannya dari belakang, jaga jaga tubuh adiknya oleng.Pelan namun pasti, Beomgyu berjalan sangat pelan, menggerakkan kakinya, namun saat langkah ke empatnya, kaki yang gemetar itu melemah, beruntung dengan sigap Mark menangkap lengan Beomgyu, dan bersamaan Jeno dan Sungchan ikut tergerak akan menahan Beomgyu, namun keduluan Mark.
"Hehe.." tawa Beomgyu saat pinggangnya di pegang Mark.
"Sudah capek?" tanya Mark, di balas anggukan oleh Beomgyu, dengan cepat Mark menggendong Beomgyu dengan ala bridal stayle. Keempatnya lalu berjalan, ralat hanya tiga karena Beomgyu di gendongan Mark.
"Yang menang Abang rupanya" goda Jaehyun saat melihat Marklah yang menggendong Beomgyu. Sedangkan Jeno dan Sungchan memasang wajah tidak terima, namun apa boleh buat.
Mark mendudukkan tubuh Beomgyu di tempatnya, disusul Jeno yang duduk di samping.
"Makasih Abang.." ucap Beomgyu, "tidak masalah sayang.." ucap Mark mencubit pelan pipi Beomgyu, empunya hanya tersenyum.
Bubu meletakkan bubur di meja depan Beomgyu duduk, dengan tatapan sedih Beomgyu menatap Bubunya.
"Dimakan ya sayang.." ucap Bubu mengusap kepala Beomgyu.
Beomgyu menggelengkan kepalanya menolak.
"Tidak mau.. Beomie mau nasi saja eung?" ucapnya sambil memasang puppy eyesnya."Tapikan sayang—" perkataan Bubu di putus cepat oleh Beomgyu.
"Beomie tidak suka bubur, tidak. Aku tidak mau.." ucap Beomgyu merubah perkataannya menjadi 'aku' sambil menitihkan air matanya, kalau Beomgyu sudah merubah penyebutan dirinya dengan kata 'aku' tandanya ia benar benar serius dengan keputusannya.
Daddy, berdiri dari duduknya, mengusap pelan punggung Bubu, lalu memberikan piringnya yang sudah terisi nasi pada Beomgyu.
"Oke, Beomie makan ini. Tapi.. Nasinya benar-benar di kunyah dulu lalu di telan." final Daddy, dengan cepat tangan Beomgyu menghapus air matanya, mengangguk setuju.
"Beomie kan baru siuman, harusnya makan yang halus dulu biar lambungnya tidak kaget di isi dengan makanan, takutnya tidak benar-benar hancur dan tertelan agak susah itu di dalam mencerna.." ucap Bubu, berusaha membujuk putrinya.
"Beomie benar-benar menghaluskannya dulu Bu, baru di telan" ucap Beomgyu menyakinkan Bubunya, mengela nafas Bubu mengalah mengusap pelan kepala putrinya lalu duduk di tempatnya.
Daddy mengambil piring milik Beomgyu dan mengisinya dengan nasi untuk dirinya gunakan. Sungchan menaruh sayur di nasi Beomgyu, lalu ada Mark yang juga menaruh potongan dadu kecil ayam di nasi Beomgyu.
Beomgyu hanya tersenyum mendapati perlakuan manis kakaknya, ia sangat menghargai semua yang di dapatnya, menatap Jeno, menunggu hal yang sama di lakukan Abang dan kembarannya namun yang di tatap tak menoleh.
"Makanlah, Cil" ucap Jeno tanpa memalingkan wajahnya menatap Beomgyu yang berada di sampingnya. Beomgyu hanya mendesis, karena Kakaknya yang kedua tidak ikutan melakukan hal manis padanya.
Beomgyu mengambil sendok untuk di gunakan, menyuapkan makanannya, semua pandangan tidak luput dari pantauan Daddy, Bubu, Mark dan Sungchan, Jeno hanya melirik sesekali pada Beomgyu.
Namun pada suapan ketiganya, sendok Beomgyu terjatuh, dengan cepat Jeno menahan tubuh dedeknya itu yang mencondongkan tubuhnya untuk menggapai sendok yang terjatuh itu.
"Biarkan saja" ucap Jeno. Daddy lalu memungut sendok itu meletakkannya di westafel.
"Tidak apa-apa nak" ucap Daddy
Jeno mengambil sendok baru, lalu mengambil nasi dan lauk menyuapkan pada Beomgyu.
"Biar Kakak yang suapin." menurut Beomgyu membuka mulutnya, beberapa kali mangap menyesuaikan ukuran sendok dan makanan di sana.
"Ini terlalu banyak Kakak.." ucap Beomgyu sebelum benar-benar membuka mulutnya.
"Mulutmu saja yang terlalu kecil" ucap Jeno, menyuapkan Beomgyu, nasinya banyak yang tertinggal di sendok dan ada beberapa juga yang berlepotan di sudut bibir Beomgyu. Bubu hanya menggelengkan kepalanya melihat itu, lalu Mark yang menepuk pelan lengan Sungchan keduanya tertawa melihat Jeno dan Beomgyu.
"Kwan kwan, Bweomi biwang uga apwa.." dumel Beomgyu sambil mengunyah makanannya. Jeno hanya tersenyum kecil, dan dirinya yang justru memakan nasi yang masih tertinggal di sendok Beomgyu.
Lalu kembali menyuapkan lauk pada adiknya, di terima manis oleh empunya.
Jaehyun memperhatikan keduanya dalam diam. Ia sangat bersyukur atas kembalinya putrinya, keluarga yang dua tahun sebelumnya terasa begitu berjarak, orang-orang terlalu serius termasuk dirinya. Melihat semuanya yang menjadi santai, dan banyak tersenyum membuat hatinya menghangat.
Jeno makan bersama dengan Beomgyu, dengan satu alat makan. Makan secara bergantian sesekali jari jeno membersihkan kotoran di sudut bibir adiknya.
T. B. C𖠌
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILLE'S ✔
Fiksi Penggemar═════════•°•⚠️•°•═════════ GS FIKTIF/FIKSI FF FAMILY SEASON [2]