𖠌⁴⁷

1.2K 104 7
                                    




















Sungchan membonceng Beomgyu dengan motor Scoopy milik Bubu, mereka di suruh Bubu ke supermarket, untuk belanja bulanan. Tidak menggunakan mobil. Karena Bubu menggunakan jasa kirim jadinya si kembar hanya membeli daftar yang sudah di catat Bubu dan lalu mereka pulang dengan bersantai alias tangan kosong.

Beomgyu duduk anteng dengan di boncengin Sungchan tiba-tiba ada motor sport hitam berjalan pelan di samping si kembar. Sungchan mengenali pemiliknya, lalu menghentikan motornya. Motor sport hitam itu juga menghentikan motornya, mereka kini bersisian. Beomgyu tidak tahu, karena pemilik motor hitam itu memakai helem full face, apalagi pakainya juga serba hitam termasuk jaket kulit yang sayangnya sangat keren di mata Beomgyu. Tapi ia hanya terdiam, sedikit waswas dengan orang di depannya, cukup bingung juga kenapa kembarannya santai sekali, biasanya dia yang duluan kesetanan.

Laki-laki itu menggerakkan tangannya, mengajak Beomgyu untuk naik ke motornya, Beomgyu bingung, lalu menatap kembarannya. Kembali laki-laki itu menggerakkan tangannya mengode untuk Beomgyu naik ke motornya, Beomgyu yang memiliki rasa penasaran tinggi berjalan pelan, menunggu sekalian mau melihat reaksi Sungchan yang kelewatan santai dirinya di godain laki-laki?

Beomgyu berjalan pelan lalu badannya miring guna mengintip wajah di balik helem hitam full face di depannya. Seketika Beomgyu tersenyum cerah kalah mengetahui orangnya siapa, dengan cepat Beomgyu menerima helem yang di sodorkannya, lalu dirinya di bantu tangan laki-laki yang menggunakan sarung tangan hitam, itu mengikat tali helem. Menaiki jok belakang, dengan memegang pundak laki-laki itu. Tangan panjang itu terulur pada Sungchan berniat melakukan tos kepalan tangan, tangan Sungchan terulur, namun kemudian menampilkan jari tengah pada laki-laki tersebut. Membuat keduanya saling tertawa, dapat Beomgyu dengar suara tawa di balik helem hitam itu.

Tangan Beomgyu masih di pundak laki-laki berjaket kulit hitam itu, berpegangan. Lalu kemudian pemiliknya menyalahkan mesin dan melajukan motornya meninggalkan Sungchan ke arah kanan, melihat itu Sungchan lalu ikut menyalakan motornya lalu menuju ke arah yang berlawanan dengan perginya Beomgyu.






















───── ⋆✩⋆ ─────





















Mark mengajak Haechan makan di kafe, yang memang sudah dipesannya. Duduk bersama menikmati makanan yang ada di depan mereka.

"Persiapan sudah selesai, kau makan yang banyak biar pipinya makin cubby" ucap Mark mengusap pipi Haechan.

"Eum! Akan ku makan semunya, bahkan sampai ke piring-piringnya" balas Haechan. Mark hanya tertawa lalu mengusap kepala Haechan.

"Makananya enak, aku suka.. Makasih ya sayang.."

"Emm" ucap Mark.

"Ih kok gitu. Yang bener dong.." ucap Haechan lalu menyandarkan kepalanya di pundak Mark.

Setelah itu mereka lalu kembali melanjutkan makanannya, Mark mengambil ponselnya menscrol-scroll beranda aplikasi ienstaegrem.

Haechan telah menyelesaikan makannya, lalu menyendok eskrimnya, tetiba ide jahil muncul di kepalanya, karena melihat tunangannya yang sibuk dengan gatgetnya. Tangan Haechan menarik ujung dressnya ingin menampilkan pahanya, namun di kejutkan dengan tangan Mark yang menahan perlakuan Haechan, menepuk-nepuknya sebanyak dua kali lalu kembali memegang benda persegi. Kembali Haechan melakukannya, namun Mark kembali menahannya, kemudian kakinya ia naikkan kepaha Haechan membuat Haechan tertawa lepas.

"Aduduh.. Pocecipnya, Abang Markieeku hihihi..."

"Jangan main-main Echan."

"Baiklah.. Tapi tidak tau beberapa menit kedepannya"

Mark memalingkan wajahnya dari ponselnya, menatap Haechan. Seketika Haechan tersenyum, "hehe.. Mian mian.. Tidak lagi.. Mian" ucap Haechan menyesal.

Haechan lalu kembali melanjutkan memakan eskrimnya. Sesekali memainkan tangan Mark.




















───── ⋆✩⋆ ─────




















Beomgyu turun dari motor sport hitam itu, melepaskan helemnya lalu menyerahkannya pada pemiliknya. Berdiri di sisi laki-laki itu menunggu pemiliknya ikut melepaa helemnya. Cukup lama Beomgyu menunggu, kemudian tangan kecil itu memukul helem laki-laki tersebut.

"Sampai kapan kamu akan memakai helem itu." ucap kesal Beomgyu. Empunya tertawa lalu melepaskan helemnya, membuat wajah kesal Beomgyu terganti menjadi wajah kagum pasalnya saat laki-laki di depannya melepaskan helemnya ia tertawa..? Ter-ta-wa.

"Wajahku memang visual, perhatikan matamu." Beomgyu yang mendengar perkataan pede laki-laki di depannya mendelik.

"Idih, ini Kang Taehyun?! Jinjja?!!!!!!!" ucap Beomgyu tidak percaya. Laki-laki di depannya adalah Taehyun, Taehyun turun dari motornya.

"Aku itu susah mendapatkan izin" ucap Taehyun, menarik tangan Beomgyu.

"Haha.. Benarkah ijin sama siapa kamu?" tanya Beomgyu mengayunkan genggaman tangannya bersama Taehyun.

"Jeno." mendengar itu Beomgyu menghentikan langkahnya, menatap Taehyun memicing.

"Apa soal kemarin itu ya.. Iyakan.. Kan kan kan.." ucap Beomgyu sambil melompat-lompat menatap Taehyun.

"Mm"

"Daebak! Kamu menyukai ku?!" ucap Beomgyu. Membuat Taehyun berjalan lebih dulu meninggalkan Beomgyu.

"Ishh.. YAK! TIDAKKAH PERJUANGAN MU SIA-SIA KARENA MENINGGALKAN KU BEGINI HUH!!" ucap Beomgyu pada Taehyun.

Dengan kecepatan kilat Taehyun berbalik, berlari menerjang tubuh Beomgyu, memeluk pinggang kecil itu membuat Beomgyu melayang, sambil berteriak takut.


















T. B. C𖠌

FAMILLE'S ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang