𖠌⁴¹

1.3K 105 0
                                    
















Seminggu kemudian.

Besok adalah hari yang paling di nantikan Beomgyu, kenapa? Karena besok adalah hari ia pertama masuk sekolah.
Sepanjang pagi menjelang siang Beomgyu tak henti-hentinya tersenyum.

"Bubu mau kemana?" tanya Beomgyu saat melihat Bubunya sudah begitu rapih.

"Bubu akan ke Mansion, sebentar lagi Daddy yang jemput"

"Berangkat bareng Daddy, Bu?"

"Iya nak. Ingat kalau mau keluar ijin dulu sama Kakak Jeno dan Abang Mark ya. Hari ini Abang tidak ke kantor" ucap Bubu lalu mengecup kedua pipi Beomgyu.

"Beomie boleh ikut?"

"Lain kali saja ya sayang. Nanti ya.." Beomgyu hanya menganggukkan kepalanya, mengekori Bubunya keluar rumah, melihat itu Mark ikut mengekori dedeknya.

"Dadah Bubu.. Dadah Daddy~" ucap Beomgyu yang lalu mengigit kukunya.

Melihat mobil Bentley hitam itu meninggalkan pekarangan rumah, Mark mendekati tubuh Beomgyu.

"Ayo masuk.. Jangan sedih gitu ah, makin cengeng saja kamu" ucap Mark, sengaja menarik pelan tangan Beomgyu yang ia gigit kukunya.

"Biarin aja Beomie cengeng! Orang Beomie memang cengeng kok dari sananya!" ucap Beomgyu yang menghentakkan kakinya namun menurut dirinya di tarik Mark, memasuki rumah.





















───── ⋆✩⋆ ─────



















Sejam kepergian Bubu, Beomgyu di kamar utama, ia bolak-balik keluar kamar mandi, sambil memegang perutnya.

"Beomie padahal tidak ada makan aneh-aneh kok tadi.. Kenapa Beomie sakit perut ya..? Mana Beomie.. Aduhh.. " kembali Beomgyu memasuki kamar mandi sudah ke 5xnya ia memasuki ruang itu.

Setelah ke 7x nya Beomgyu semakin meremat perutnya, sakit sangat sangat sakit yang ia rasakan menunduk ia sangat terkejut mendapati celana dalamnya memiliki darah. Dengan cepat Beomgyu membersihkan bokongnya yang memang sudah tidak mengeluarkan apa-apa ia hanya duduk do kloset ia fikir ia sakit perut karena ingin buang air besar lagi.

"Ohmaygad! Apa Beomie beneran sudah tidak bisa sembuh.. Gimana ini.." monolog Beomgyu dengan kedua alis yang saling bertaut.

Dengan cepat ia membuka laci, dan mengambil kotak P3K, mengeluarkan handplas merobeknya lalu menempelkannya di daerah bawahnya, semakin sakit rasa nyeri di perutnya.

"Gawat! Gawat! Gawat!! Apa ini.." Beomgyu mematikan televisi lalu terburu memasang celananya berlari keluar kamar utama. Jeno menengok Beomgyu sebentar lalu kembali fokus dengan permainan PS5 nya. Dengan berlari kencang Beomgyu memasuki kamarnya, membanting keras pintunya.

"Napa tuh Bochil, ngambek karena tidak ikut" ucap Jeno pada dirinya sendiri. Mark sudah tertidur siang di kamarnya.

Beomgyu ini anaknya pintar, namun akan ngeblank jika sudah dalam keadaan krisis, panik. Dengan terburu-buru Beomgyu menggunakan 5 celana dalam lalu dua celana pendek yang ukuran pertama sedikit lebih pendek, dan lapisan paling luar lebih panjang.

Lalu terduduk di sisi tempat tidurnya. Yang seketika dirinya kosong, jiwanya melayang entah kemana. Setelah cukup lama terdiam kosong ia merebahkan tubuhnya sambil berbaring mirimg, sakiranya meredakan rasa nyerinya.

FAMILLE'S ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang