╭──────༺♡༻──────╮
PUNCAK MASALAH
╰──────༺♡༻──────╯Wajah cantik itu sudah berubah menjadi lebam bahkan banyak darah disana, dengan posisi tangan yang sudah terikat, ia merasakan pusing apalagi rambutnya habis di jambak oleh adiknya sendiri.
"Je!"
"Shat up bitch!"
Jaehyun duduk dengan angkuhnya di salah satu sofa singel di sana, semua lantai dinding sudah ia lapisi dengan kertas koran dan plastik.
"Kita sedarah Je.."
"Lalu."
"Kau tega?"
"Why not."
"Please one more chance.."
"Your mount its bitch. Terlalu bacot" jari Jaehyun menyalakan pemantik api, mengisap batang rokoknya di sela jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Ternyata kau tidak ada bedanya dengan Ayah Jaehyun." ucap Jessica yang seketika serius, menatap Jaehyun.
"Kau lupa, dialah yang mendidiku."
"Lalu kemana semua ajarannya itu, kenapa tidak kau terapkan dan melakukan hal yang sama pada anak-anak mu. Apalagi terhadap putri satu-satu mu."
"Perduli sekali dengan keluarga ku. Why?"
Jessica memalingkan wajahnya meludah lalu menatap kembali pada mata adiknya.
"Aku sangat membencimu Jaehyun. Sangat, sangat sangat membencimu. "
"Kenapa kau tidak mendidik putra putramu seperti binatang, sama yang pernah Ayah lakukan padamu! Kenapa kamu terlalu menyayangi putri mu, kenapa huh! Kenapa!! Harusnya kau.. Kau juga mengabaikan bahkan menjualnya kepada kolega kolegamu sebagai bahan pertukaran dalam bisnis perusahaanmu, kenapa itu hanya terjadi di kehidupan ku kenapa!!" Jessica mengucapkan semua dengan ke kesalnya ia bahkan memberontak di kursinya, sementara Jaehyun memandangi kakaknya dengan menikmati rokoknya.
"Sekalian dia merasakan yang namanya bercinta, bukankah rasanya sangat enak"
Jaehyun seketika berdiri, berjalan cepat mendekati tubuh Jessica yang terikat ia mematikan puntung rokoknya di paha Jessica.
Membuat empunya berteriak. Jaehyun tersenyum miring menatap ekspresi wajah kesakitan kakaknya."Aku bukan orang tua sinting yang menjual putriku, bahkan di jadikan bahan oper operan dalam hal sex. Kau bahkan tidak secantik putri ku."
"Maka dari itu, niatan ku semakin meningkat menjadikannya pelacur Jun—"
PLAK!
"Mulutmu terlalu licin." ucap Jaehyun menekan bibir bawah Jessica hingga mengeluarkan cairan kental berwarna merah.
"Kau dengan putriku begitu jauh, bagaikan dibawah tanah dan langit. Bukankah yang lebih pantas dengan sebutan pelacur Jung adalah kau.. Kau bahkan pecandu sex, bermain setiap hari, seperti minum obat." Jaehyun menampilkan smirknya.
Berjalan duduk kembali ke tempatnya. "Mau bermain sedikit tidak?"
Jessica menatap bingung Jaehyun. Seketika dua orang dengan pakaian hitamnya memasuki ruangan, Jaehyun mengangkat satu tangannya.
"Tidak jadi. Yang ada bitch ini yang keenakan. Aku ingin menyiksanya."
"Je.."
Jaehyun melirik jam tangannya, ia sudah terlalu lama di luar. Ia bahkan belum ke rumah sakit melihat putrinya, menemani istrinya yang pasti akan sangat terluka.
"Persingkat saja. Berikan minuman itu padanya lalu tinggalkan." setelah mengatakan itu Jaehyun meninggalkan ruangan tanpa sudi menatap keadaan kakaknya.
Dengan cepat orang suruhan Jaehyun mencekoki minuman warna biru keunguan pada Jessica, dan segera meninggal ruangan. Jessica menggerang kesakitan sangat sangat sakit matanya bahkan memerah dan ia menggeliat di tempat duduknya seperti gejala zombie.
Ia menangis, menangis dalam kesakitan yang sangat teramat itu. Pandangannya menerawang ke masa lalu, masa kecilnya yang begitu kelam yang ia benci dan selalu ingin ia lupakan.
Tubuhnya bereaksi cepat menolak rasa sakit itu merasakan bagian organ dalamnya dipaksa untuk berpisah secara sedikit sedikit yang saktinya 4x lipat dari rasa saat tangan di potong dengan gergaji besi.•
•
•
T. B. C𖠌
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILLE'S ✔
Fanfiction═════════•°•⚠️•°•═════════ GS FIKTIF/FIKSI FF FAMILY SEASON [2]