Taehyun memasuki mini market, mengambil keranjang lalu berjalan kearea makanan ringan.
Taehyun menaikan satu alisnya saat pandangannya melihat orang yang cukup dikenalinya berjongkok di rak makanan ringan.
Memilih mengabaikan, ia mengambil beberapa bungkus makanan ringan kesukaan Yeonjun, memasukannya kedalam keranjang di tangannya."Uh? Tyuuun..?!" ucap gadis itu kala ia menatap Taehyun yang akan melewati tubuhnya. Yang di panggil hanya terdiam, kembali memasukkan makanan ringan tersebut.
"Cemilan bulanan ya?" tanya gadis itu lagi, mengekori Taehyun, ia seketika lupa dengan kebingungannya antara memilih singkong rasa barbeque atau rasa sambal pedas.
Taehyun menghentikan langkahnya, menatap gadis itu.
"Sendiri aja, Gyu?" tanyanya saat tak menemukan saudara gadis itu."Tidak, aku bareng Kak Uchan, tapi ke toilet dulu dia" Taehyun menganggukkan kepalanya.
"Tyun kesini naik motor?" tanya Beomgyu, di balas anggukan oleh Taehyun.
"Ooh~ baiklah" lalu Beomgyu kembali ketempat sebelumnya, memutuskan mengambil rasa pedas karena sudah menentukan pilihannya. Taehyun tidak beranjak, ia menunggu Beomgyu mengambil barangnya, Beomgyu mendekati Taehyun.
"Tyun cuma belanja itu saja? Udah nggak ada lagi?"
"Tinggal minumnya" ucap Taehyun melanjutkan langkahnya, dengan Beomgyu mengekori.
Taehyun membukakan pintu lemari pendingin, lalu membiarkan Beomgyu lebih dulu mengambil minumannya.
"Tyun mau ambil apa? Biar Beomie ambil—eh aku ambilin" ucap cepat Beomgyu meralat perkataannya."Cola"
✜
Beomgyu duduk di depan mini market, menunggu Sungchan yang belum kembali dari toiletnya, dengan di temani Taehyun di belakang kursinya, ia berdiri tepat di belakang duduk Beomgyu karena semua bangku telah terisi.
"Kebiasaan, Kak Uchan ijinnya buang air kecil, taunya besar dasar.." ucap Beomgyu pelan, namun masih bisa di dengar oleh Taehyun.
Sungchan keluar dari mini market dengan wajah paniknya, lalu menarik nafas legah kala melihat Beomgyu yang mengangkat tangannya.
"Kenapa tidak tunggu Kak Uchan di dalam?" tanya Sungchan, ada sedikit nada marah disana.
"Kan sudah selesai, Kak Uchannya aja yang lama"
"Kenapa di hubungi tidak di angkat"
"Ponsel Beomie di rumah hehe"
"Lain kali bawa."
"Kan ada Kak Uchan.." Sungchan memilih mengabaikan perkataan Beomgyu, lalu menatap Taehyun.
"Thanks Hyun sudah temani Beomgyu" ucap Sungchan.
"Hn, gua duluan"
"Oke"
"Bye Tyuuuun~" ucap Beomgyu yang melambaikan tangan, di balas Taehyun dengan satu tangan terangkat keatas tanpa menoleh.
"Ayo." Sungchan menarik tangan Beomgyu, entah mengapa ia merasa ada yang memperhatikan mereka, namun saat mengedarkan pandangannya tidak ada hal yang mencurigakan.
Dengan naik di sepedanya, mengambil belanjaan Beomgyu di gantungnya di stir sepeda.Setelah Beomgyu duduk di bangku belakang ia pun menggoes sepedanya, lumayan cepat. Membuat Beomgyu sedikit bingung namun ia memilih berpikir positif.
✜
"Kalian dari mana?" tanya Jeno yang berdiri dari duduknya di kursi teras rumah.
Beomgyu turun dari sepeda Sungchan, dan Sungchan menurunkan standar sepeda. Menatap bingung kearah Kakaknya.
"Kakak kenapa?" tanya lembut Beomgyu yang berjalan mendekati Kakaknya.
"Daddy mencari mu, cepat" ucap Jeno mendorong pelan pundak Beomgyu. Dengan langkah cepat Beomgyu memasuki ruangan.
Sungchan meminta kejelasan, pada Jeno melalui tatapannya.
"Daddy khwatir, setibanya langsung nyariin Beomgyu." setelah mengatakan itu Jeno masuk, dengan Sungchan yang ikut dengan membawa kantong plastik milik Beomgyu.
───── ⋆✩⋆ ─────
Motor scoopy hitam itu memasuki pekarangan kediaman Kang, memarkirkan motor milik kakak tertuanya di garasi. Mengambil kantong plastik belanjaanya, memasuki rumah.
"Hyunnie, dah datang rupanya"
"Hn" sambil menyerahkan kunci motor milik kakaknya, di terima baik oleh pemiliknya.
Berjalan naik ke lantai dua, menuju kekamar Yeonjun.
Setelah mengetuk pintu itu, Taehyun memegang kenop pintu lalu berjalan masuk, ke kamar kakaknya.
"Sedang apa?"
Yeonjun berbalik, menatap Taehyun dengan kantong plastik di tangannya, meletakkannya di atas meja belajar.
"Menambah beberapa pakaian ku" jawab Yeonjun memasukkan beberapa pakainya kedalam tas.
"Ku bantu"
"Tidak usah, sana istirahat saja"
"Bukan pertanyaan, tapi pernyataan."
Yeonjun mendengus, ternyata benar yang dikatakan Sakura, jika Taehyun memiliki sikap yang err cukup tidak bisa di bantah, kalau mode serius.
Taehyun ikut memasukkan beberapa pakaian abangnya, Yeonjun hanya memperhatikan, ia mulai berpikir untuk bersikap lebih baik dengan Taehyun kelak. Membayangkan adiknya benar benar bersikap berontak padanya membuat begitu takut, takut tidak bisa bertanggungjawab dalam hal berbaikan.
T. B. C𖠌
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILLE'S ✔
Fiksi Penggemar═════════•°•⚠️•°•═════════ GS FIKTIF/FIKSI FF FAMILY SEASON [2]