𖠌⁴⁶

1.2K 95 5
                                    



















"Bagaimana sayang harinya tadi main sama Kakak dan teman-teman eum?" tanya Bubu mereka sudah berkumpul di ruang tengah. Beomgyu bersandar pada kaki sofa tepat di kedua kaki Daddynya, tangan besar Daddy terus memainkan kepala Beomgyu lebih tepatnya rambut.

"Eum, Beomie senang hihihi.. Teruss.. Abang masa ngelamar Kak Echan huhu.." ucap Beomgyu yang berbalik menatap wajah Bubu, lalu menyandarkan wajahnya di paha Daddynya.

Jaehyun menatap Mark, "Abang begayaan pake lamar kan sudah tunangan juga" ucap Daddy.

"Haha thats true Daddy, good good" ucap Sungchan. Yang duduk di sofa single dengan tangan yang memangku bungkusan kerupuk, dengan ukuran sedang.

"Jangan salah Dadd, ini juga Mark lakukan untuk kesenengan Echan" ucap Mark yang duduk di samping Beomgyu, ia makan ramyeon.

"Jadi kapan acaranya" tanya Daddy. Sementara Jeno hanya berbaris di sofa dengan bermain ponsel, lebih tepatnya saling chatan dengan Nana, bahkan ia mengirim pap.

"Sebulan"

"Kok cepat, kamu nggak lagi hamilin Echan kan Mark!" ucap Bubu yang terbangun dari sandarannya pada pundak Daddy, ia tadi juga ikut memainkan rambut Beomgyu.

Jeno menedang pundak Mark, saat mendengar perkataan Bubu.
"Ya tidaklah, Mark masih bisa tahan. Tapi dah proses di batas makanya dah mau langsung nikah" ucap Mark yang mengusap pundaknya, beruntung ia tidak tersedak.

"Jeno bagaimana?" tanya Bubu.

"A? Aa~ liat aja nanti," ucap santai Jeno.

"Kok nggak ada yang tanyain Uchan sih?" ucap Sungchan.

"Kamu yang masih sekolah mau apa? Nikah juga? Kerja apa kamu huh?!" ucap Daddy.

"Daddy mah.. Gyu?"

Semua mata terfokus pada si bungsu, ternyata sudah tertidur dengan mulutnya yang terbuka kecil.

"Daddy sih mainin rambut si Dede, auto tidur kan. Padahal masih mau ngerecokin" ucap Sungchan minta pertolongan juga sih lebih tepatnya  batin Sungchan.

"Haha.. Kecapean dia" ucap Bubu. Daddy lalu menahan kepala Beomgyu dengan tangannya lalu dengan perlahan menyandarkan nya pada dadanya, menggendong Beomgyu ala brydal style.

"Jangan di kamar utama lagi. Daddy selalu saja mengusai Beomie" ucap Jeno yang terbangun dari baringannya. Membuat Daddy menghentikan langkahnya.

"Di kamarnya saja" ucap Jeno.

"Kalau Daddy tidak mau?" ucap Daddy menaikan satu alisnya. Jeno dengan cepat melompat melewati kepala sofa.

"Nah nah! Mau debat lagi. Dedenya udah tidur itu. Dengan kalian berebut bakalan buat dia terbangun. Balik nggak!" ucap Bubu yang melototkan matanya.

"Mark, ambil Dedenya. Biar kamu saja yang bawain" ucap Bubu, dalam hati Mark bersorak.

"Seberapa jauh pun kalian memperebutkan Beomgyu, pada akhirnya juga dia bakal cariin aku.." ucap Sungchan pelan menatap orang orang yang lebih tua darinya.

Mark dengan di temani Bubu di belakangnya ke lantai dua, ke kamar Beomgyu.

"Bisa tidak, kalau Daddy udah sama Beomgyu tu, kau ngalah aja. Belum puas kah bersama Beomgyu dari sorean ini" ucap Daddy

"Emang Jeno kapan merasa puas dengan yang ku miliki?" ucap Jeno lalu berlari meninggalkan Daddynya. Takut kena bogem.

"NT Dadd. Fighting!" ucap Sungchan tersenyum. Jaehyun hanya menghela nafasnya, lalu kembali duduk di sofa.

















───── ⋆✩⋆ ─────


















Sepulang sekolah kembali Beomgyu di ajak ketiga kakaknya jalan-jalan. Beomgyu sangat senang karena ketiganya benar-benar merogoh sakunya untuk membelanjakan Beomgyu apa yang di inginkannya.

"Beomie mau apa lagi?" tanya Sungchan yang berada di sisi kirinya.

"Tidak ada semuanya sudah kebeli hehehe.. Makasih Kak Uchan, makasih Kak Nono, makasih Abang.."

Jeno hanya tersenyum, dan Mark yang mengusap kepala Beomgyu, "sama-sama De." ucap Sungchan.

Barang belanjaan Beomgyu sudah di kirim lebih dulu ke rumah Jung. Ada tas, boneka, sepatu, baju, celana dress, bahkan pakain dalam pun sudah di belinya, yang paling menguras dompet sibling Jung adalah Beomgyu yang meminta ketiga Kakaknya untuk membelikannya mobil dengan jenis yang sama dengan milik Bubunya, mobil Mini Cooper dengan warna merah, mereka sudah memesan bahkan Beomgyu yang memilih secara langsung, Bersiap saja mereka pulang-pulang di interogasi Daddy.

Keempatnya berjalan bersama dengan Beomgyu yang di tengah, dan paling kecil di anatara tiang jung, rata tinggi mereka 180, berbanding dengan Beomgyu yang 153.

Berhenti di pinggir jalan, Beomgyu menengok ke belakang, melihat para kakaknya, sambil kedua tangannya memegang bubble jus stroberi. Ketiganya ikut terdiam, sama-sama menaikkan satu alisnya memandang Beomgyu.

"Hehee.. Apa ini.. Apa kalian bodyguard ku?" ucap Beomgyu. Ketiganya lalu berjalan mendekati Beomgyu, membuat empunya menciut.

"Hey... Kenapa kalian..." ucap Beomgyu memberikan jarak.

Ketiganya hanya diam, lalu kembali menegakkan badannya menatap santai pada Beomgyu.
Beomgyu tidak terima, dia kemudian naik ke tembok salah satu tempat duduk lalu berdiri disana berjinjit sekali lalu memainkan tangannya ke depan belakang.

"Ayo sekarang bicara sama Beomie" ucap Beomgyu yang mengangkat tangannya mensejajarkan tinggi ketiga kakaknya dengan dadanya, ya ketiga sudah berada sejajar dengan dada Beomgyu karena Beomgyu naik ke tempat duduk.

"Haha..! Pendek" ucap Sungchan.

"YAK!!" ucap Beomgyu menghentakkan kakinya.

"Astaga ngerinya" ucap Jeno

"Omaygat! Abang takut.." tambah Mark.

"Iiiih.." ucap Beomgyu mendelik menatap ketiganya. Lalu tangannya menggeplak satu-satu kepala kakaknya dan berlari kencang. Ketiganya mengejar Beomgyu sambil meneriaki nama lengkap Beomgyu, sementara Beomgyu berlari dalam cekikikannya.

























T. B. C𖠌

FAMILLE'S ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang