𖠌¹⁴

1.5K 109 11
                                    
















"Bubu.. Maafin Beomie.. Nggak lagi Beomie durhaka sama Bubu.. Hiks.. Hnghh.. Hegnh.. " tangis Beomgyu yang masih di pangku Daddy, dirinya di paksa minum obat setelah Sungchan dengan patuhnya meminum.

Beomgyu menggeleng ribut melihat dua kapsul di telapak tangan Bubunya, mendekat. Kedua tangan Beomgyu menutup mulutnya.

"Nggaack.. No! no.." Jaehyun menurunkan tangan Beomgyu dari mulut.

"Minum dulu, baru Bubu maafin"

"Nggak Bubu~! Beomie nggak mau.." saat akan turun dari pangkuan Daddy, tangan besar Daddy dengan cepat memeluk perut Beomgyu menyulitkan pergerakan si bungsu.

"Minum dulu, cuma sebentar kok, ntar kita lanjut party"Jeno mendapatkan geplakan di belakang kepalanya, dari Mark.

Dengan tangan gemetar, Beomgyu mengambil kapsul di tangan Bubu, tangan kirinya yang memegang gelas di bantu tangan Daddy yang juga memegang gelas agar tidak terlepas. Dengan susah payah Beomgyu menelan, sayangnya hanya air yang tertelan obatnya masih tertinggal di lidahnya.

"Aarghh~!" rengek Beomgyu saat obat itu semakin terasa pahit di lidahnya, Mark dan Jeno sedari tadi menahan tawanya, melihat obat yang harusnya ikut tertelan justru masih tersangkut di lidah.

Sungchan memandang khawatir kembarannya, ia merasakan apa yang di rasakan Beomgyu.

"Telan, telan dulu. Obatnya jangan di tahan, nak" ucap Daddy menahan tangan kecil Beomgyu yang ingin mengeluarkan pill obatnya.

"Pwaitt.."

Bubu kembali menyodorkan gelas dengan air meminumkannya pada Beomgyu. Kembali dengan segala terniatnya Beomgyu meneguk air mineral itu, namun kembali obat itu masih tertinggal.

"Aaagghh~! Bwuang saha!" ucap kesal Beomgyu yang menundukkan kepalanya dengan membuka mulutnya, tangan Bubu menahannya dengan menutup mulut Beomgyu.

Beomgyu sudah menitihkan air matanya, sudah sangat menyerah untuk memasukkan pill itu kedalam tubuhnya. Tangan Daddy mengambil gelas lalu meminumkannya pada Beomgyu, setelah di dalam mulut Daddy merubah posisi tubuh Beomgyu berbaring dengan kepala di lengannya, posisi seperti menggendong bayi yang baru lahir.

Mark menepuk pundak Jeno sambil tertawa tanpa suara, sama halnya dengan Jeno ia memalingkan wajahnya, takut jika melihatnya semakin lama akan membuat tawanya meledak.

Jaehyun mendudukkan Beomgyu di pangkuan setelah melalui drama yang cukup panjang. Sungchan bertepuk tangan sebagai keberhasilan yang dilakukan kembarannya menelan pil itu.

Beomgyu hanya menangis lalu memeluk tubuh Bubu. Mendapatkan usapan dan kata kata penenang dari Bubu.
















───── ⋆✩⋆ ─────

















Shotaro memasuki kamar Renjun, menatap sedih kakak kesayangannya itu. Di sana ada Jaemin yang membaca komik romance.

"Taro.." ucap pelan Jaemin melihat adiknya yang memasuki ruangan.

"Taro mau tidur disini kak Na.." Jaemin tersenyum mengusap kepala Shotaro.

"Yaudah, tapi tidurnya di bawah. Nggapapa kan?"

"Em!" Jaemin menutup bukunya lalu membentangkan kasur lipat untuk Shotaro dan ia gunakan.

Mereka hanya tinggal bertiga, Otosan dan Mǔ qīn mereka berkunjung ke kampung halaman Mǔ qīn, disana juga ada Xiaojun yang melanjutkan kuliahnya.

Jaemin menyelimuti tubuh adiknya lalu ikut berbaring di samping Shotaro, sebelumnya mematikan lampu agar hanya lampu penerangan redup yang menyala.

"Kak Na.. "

"Emm...?"

"Kak Injun baik-baik saja kan?"

"Iya dek, Ci Injun baik-baik saja kok, hanya kecapean.. Kemarin kan habis begadang terus belajarnya."

"Kak Na.."  Jaemin hanya diam, menunggu adiknya itu melanjutkan perkataannya. Ini kali pertama keduanya (adik kakak) itu berbicara cukup lama.

"Menurut Kakak, Sungchan itu bagaimana?" mendengar nama adik pacarnya di sebut membuat Jaemin menatap jenaka adiknya.

"Baik, dia sopan sama orang yang lebih tua juga. Walaupun Sungchan pendiam dan terkesan cuek, tapi dia benar benar orang yang lembut.."

"....."

"Kenapa?" tanya Jaemin, menatap serius pada Adiknya itu.

"Hanya bertanya..."

"Kamu taukan.. Kakak pacaran sama Jeno?" di balas anggukan oleh Shotaro.

"Tapi aku tidak pernah liat Kak Jeno berpegang tangan, ataupun melakukan kontak fisik layaknya orang pacaran dengan Kak Na"

"Em, betul.. Kami berdua rasanya masih agak malu-malu dengan hal romantis.." ucap Jaemin sedikit bergidik membayangkan mereka membucin di tempat umum rasanya agak aneh. ia dan Jeno sama-sama keras dan terkesan cuek dengan sekitar, melakukan hal romantis haha.. Tidak terbanyangkan.

"Kalian saling mencintai kan?"

"Eemm.. Maybe?? Aku masih belum tau dengan Jeno, pasalnya dia masih ada kesan dinginnya dengan ku.."

"Kamu sendiri bagaimana?"

"Kalau Taro... Aa~ malu..."

"Haha.. Kenapa malu, sama Kakak juga kok"

"Aku... Suka perlakuan lembut Sungchan dengan ku.. Walaupun aku kakak kelasnya, tapi rasanya dia lebih dewasa dari ku" Jaemin hanya tersenyum, lalu tangannya mengusap kepala adiknya.

"Kalau memang ada rasa, jikalau dia benar serius dan mengajak mu untuk berkomitmen.. Terima saja dek.."

Shotaro hanya terdiam, menerawang kekejadian hari ini dan kemarin kemarin.



























T. B. C𖠌

FAMILLE'S ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang