Beomgyu bersandar di dada Jeno, mereka berkumpul di ruang tengah, menemani si bungsu yang membuka album foto kelulusan Mark, Jeno dan Sungchan. Foto album dua tahun yang lalu.
Sungchan bersama Mark duduk lesehan di bawah, mereka bertumpu pada meja, bersandar karena keduanya menghadap Beomgyu yang di pangku oleh Jeno. Sedangkan Daddy dan Bubu duduk di antara sisi Jeno Beomgyu.
"Woah semua pada tinggi.." ucap pelan Beomgyu saat melihat orang orang yang di kenalnya berfoto bersama dalam bentuk berbaris.
"Tyun juga nee.." lanjut Beomgyu saat menemukan keberadaan Taehyun di kelulusan Mark dan Yeonjun.
"Kak Nanaku cantik sekali~" ucap Beomgyu saat membalik lembaran foto, terdapat foto putri Nakamoto disana, ada Renjun, Haechan, Shotaro dan Soobin.
Beomgyu seketika memasang wajah sedihnya, saat hanya dirinyalah yang tidak ada disana.
Sungchan mengusap paha Beomgyu, ia merasakan apa yang di rasakan Beomgyu.
"Tidak apa-apa, ayo kita buat yang baru.. Yang ada Beomienya disana, hm? Okey?" bujuk Mark, Jeno meletakkan dagunya di atas kepala Beomgyu bertopang dagunya disana, dapat ia cium aroma shampo strawberry, ia suka menghirupnya.
"Tapi, Beomie sekarang lemah.." ucap Beomgyu, ia sadar dirinya sekarang seperti apa, bahkan ia belum bisa terlalu lama menahan tubuhnya, dirinya masih bergetar saat melakukan hal kecil seperti memegang gelas yang hampir terlepas dari tangannya, beruntung Mark menangkapnya.
"Kita bisa fisioterapi dede, Beomie yang kamu alamin sekarang itu hanya bersifat sementara de.." ucap Mark menyentuh tangan Beomgyu yang masih memegang album foto di bantu tangan Jeno.
"Iya sayang, pelan pelan ya.." ucap Bubu mengusap rambut Beomgyu yang mulai panjang. Saat operasi rambut panjang Beomgyu di potong di karena operasi di kepalanya. Sekarang rambut itu tumbuh sepundaknya.
"Jadi Beomie mengulang...?" ucapnya mendongak menatap Daddy.
"Tidak, kalau Beomie mau bisa mengejar ketertinggalan itu dengan homeschooling. Tapi kita barengin dengan pengobatan Beomie dulu ya nak?" ucap lembut Daddy, yang di balas anggukan oleh Beomgyu.
"Aigo~ kiyowokk.." ucap Mark yang sudah tidak tahan akan kegemasannya pada dedeknya, ia mencubit pelan pipi itu.
Jeno menepis tangan Mark. "Jangan sentuh dedeku." peringat Jeno menatap nyalang Mark.
"Aish, Uchan kenapa kau telepon Jeno sih, harusnya biarkan saja dia di camp militernya" ucap Mark yang menggunakan kedua tangannya tumpuan di belakang.
Mendengar kata militer, Beomgyu mendongak menatap nyalang pada Jeno. "Kakak masuk militer?" ucap Beomgyu, Jeno di buat panik, bagaimana tidak dulu saat ia memilih masuk sekolah militer dari pada Sekolah Menengah Umum, Beomgyu sampai menangis, merajuk padanya bahkan mogok makan saat tiba hari H Jeno masuk asrama. Dan berjanji tidak akan masuk militer, karena tidak ingin dedeknya merajuk.
Saat kelulusan Sekolah Umum Jeno memutuskan masuk militer, dari pada melanjutkan kuliahnya, alasannya karena ia selalu menangis dan terjebak dengan bayang bayang Beomgyu, ia merasa kesal karena tidak bisa melindungi adiknya, merasa bodoh melihat adiknya tertidur seperti orang mati.
Jeno mengalihkan perhatian Beomgyu, dengan mengencangkan dadanya, membuat Beomgyu yang bersandar tersentak alis yang bertaut marah seketika kembali normal namun tergantikan dengan wajah bingungnya.
"Kenapa?" tanya Jaehyun yang berpura-pura tidak tahu.
Beomgyu menegakkan punggungnya lalu tangannya terangkat menyentuh dada Jeno. Mark dan Sungchan yang melihat itu tersenyum geli, adiknya ini begitu polos, umurnya saja yang bertambah namun sifatnya masih tetaplah Beomie, bukan Beomgyu.
Beomgyu merabah dada itu, bergantian dengan dada Jeno yang lain. Jeno hanya tersenyum menyembunyikan matanya, tergantikan bulan sabit.
"Kenapa punya Kakak Nono besar?" Beomgyu lalu mengusap bagian depan miliknya, menekan bajunya agar menjiplak.
"Punya Beomie masih kecil..." ucap Beomgyu menunduk menatap miliknya yang masih tonjolan kecil seperti popcorn dengan bibirnya yang mengerucut. Sontak membuat orang orang disana tertawa ngakak. Melihat tingkah si bungsu.
"Bodoh! Beomie bodoh!" ucap Sungchan sambil tertawa, namun tangannya menepuk-nepuk dua kali pinggang Beomgyu seperti anak bayi.
Kedua tangan Beomgyu menekan bagian depan Jeno, melakukan hal sama yang di lakukannya pada bagian depan miliknya. Tercetak jelas di kaos hitam milik Jeno.
"Wuuahh~!"
"Ini namanya bidang, dada bidang" ucap Jeno menatap Beomgyu.
"Ada kotaknya juga hihihi.." ucap Beomgyu yang cekikikan mengusap perut Jeno.
"Kenapa suka?" tanya Jeno.
"Eum! Beomie suka hehe, seperti punya Daddy.." ucap Beomgyu lalu kembali menyadarkan punggungnya pada dada Jeno.
"Pantas, sekarang Daddy di anggurin.. Daddy sudah terlupakan ya rupanya" ucap Jaehyun yang sedikit merajuk.
"Hehe.."
Jaehyun balas tersenyum, saat Beomgyu tertawa padanya. Tangan besar itu terulur mengusap rambut Beomgyu, sementara tangan Bubu mengusap punggung sempit putrinya.
Tawa Beomgyu terhenti, kala ia tersadar, tangan Daddynya memainkan rambutnya yang tidak panjang.
"RAMBUT BEOMIE.. SIAPA YANG POTONG!! KENAPA JADI PENDEK HUWAAA..."
Semua orang seketika menutup telinga, terlebih Bubu, Daddy dan Jeno yang tepat berada di samping Beomgyu.
T. B. C𖠌
![](https://img.wattpad.com/cover/358876164-288-k412606.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILLE'S ✔
Fanfiction═════════•°•⚠️•°•═════════ GS FIKTIF/FIKSI FF FAMILY SEASON [2]