𖠌⁵

2.1K 131 4
                                    



















Anak-anak Jung pergi berkunjung kerumah Yangyang, dua hari yang lalu, Ibu Yangyang telah melahirkan.

"Beomie.. Beomie juga mau liat.." ucap Beomgyu yang berusaha naik di atas tempat tidur, tepat bayi mungil itu berada. Mark yang duduk disisi tempat tidur, memberikan ruang untuk Beomgyu, sementara Jeno dan Sungchan berdiri di sisi tempat tidur.

"Woah kecilnya.." bisik Beomgyu

"Abang bayinya peyempuan apa laki-laki?"

"Laki, Cil, nggak peka banget pakainnya aja ganteng gitu" ucap Jeno

"Oww~"

"Tata tata! Main yok!" entah anak balita darimana, tiba-tiba menghampiri sibling Jung. Beomgyu turun dari tempat tidur, mendekati tubuh anak balita itu.

Sambil tersenyum Beomgyu bertanya. " beyapa usiamu?"

"Tiga.."

"Nama kamu siapa?" tanya Beomgyu kembali, sementara Mark, Jeno dan Sungchan hanya memperhatikan.

"Winte!"

"A~ Winte.."

"Wintee!! Wintee!"

"Iya dede Wintee!" ulang Beomgyu menyentuh rambut panjang balita tiga tahun itu.

"Winter de, Win-ter" ucap Mark menatap mata bulat adiknya dan mengusapnya.

"Owh~ Wintey. Bilang dong!" ucap Beomgyu sedikit menghentak kaki kanannya.

"Anak siapa itu Onty?" tanya Jeno pada wanita yang bersandar di kepala tempat tidur.

"Putrinya Uncle Lucas dan Onty Jungwoo" ucap Doyoung mengusap kepala Yangyang berada disampingnya.

"Yangie ayok main yo" ajak Sungchan, Yangyang menurut, turun dari tempat tidur dan bergandengan tangan bersama Sungchan.



Sikembar, Yangyang dan Winter bermain bersama, balita perempuan itu terus menempeli Beomgyu, kemanapun Beomgyu melangkah.

Mark dan Jeno berjalan menghampiri para adek adek yang bermain.

"Kaka~, Abang~" panggil Beomgyu

"Kaka! Abang!" ucap Winter mengulang perkataan Beomgyu.

"Ii-iish.." kesal Beomgyu, lalu berjalan lebih dulu pergi ke rak boneka, Winter mengekori Beomgyu kembali, posisi Beomgyu yang berjongkok memilih boneka mana yang akan dimainkannya, tangan kecil Winter menyentuh rambut Beomgyu awalnya usapan halus lama kelamaan tangan kecil itu menarik rambut Beomgyu.

"Kaka!" teriak Beomgyu sambil menahan tangisnya Jeno menengok menatap mata bulat adiknya yang menampung air matanya, berjalan cepat mendekati keduanya. Menangkap tangan kecil itu dan melepaskan secara kasar dari rambut adiknya.

Winter menangis karena terkejut dengan perlakuan yang didapatnya, Jeno mengabaikan Winter tangannya mengusap kepala adiknya yang habis ditarik. Mark ikut mendekat.

"Sudah, sudah, Kak Jenn nggak sengaja itu.."

"Hikss.. Hiks.."

".. Mana-mana yang sakit?" tanya Mark

Gadis itu hanya menangis, Mark menatap Jeno sebentar lalu mengusap punggung kecil Winter.

Jeno mengangkat tubuh Beomgyu, untuk di gendong dan berjalan keluar ruang bermain.

"Kaka.. Beomie mau maam coklat"

"Mau beli bersama?"

"Uhm!" angguk Beomgyu lalu memeluk leher Kakaknya.

"Uncle, Jeno mau pergi kedepan, belanjain Beomie coklat" ijin Jeno pada Taeil.

"Berdua saja?" tanya Taeil

"Iya, cuma di depan kok Uncle.."

"Bentar lagi Daddy sama Bubumu dateng, jangan lama ya"

"Siap Uncle."

"Iiiikuuuuuuut!" ucap Winter yang berlari cepat mengejar langkah Jeno.

"Eeh eehh.. Winter!" ucap Taeil kalah cepat pergerakannya dengan si balita. Mark yang melihat itu cuma tersenyum.

"Biar Mark saja Uncle yang kejar" ucap Mark menawarkan diri.

"Makasih ya Mark" di balas anggukan oleh Mark.





"Beli! Bellliiii!!" teriak Winter, Beomgyu yang berada di samping Winter berucap.
"Keyas keyasin, yang kuat kuat teyiaknya dede" ucapnya sambil mengusap sayang punggung Winter, Jeno hanya memperhatikan keduanya di belakang. Ia sangat terkejut dengan kelembutan adiknya, adiknya itu sangat manja dan petakilan, lebih banyak berontaknya dan apa kemauannya pasti terpenuhi. Melihat adiknya itu sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan bersikap layaknya kakak pada orang yang lebih muda, padahal di rumah dia yang paling muda, bahkan pergaulan teman-teman dia yang paling termuda, dengan tubuh kecilnya.

"Haii.. Mau beli apa nak?" ucap ibu paru baya, pemilik toko

"Cokat!" ucap Winter

"Coklat.. Berapa?"

"Ima.."

"Oh lima, apalagi nak manis?"

Orang ini tipikal penggombal ulung, dari tadi menyanjung mulu gua yang dengarin aja berasa capek  batin Jeno yang berdiri di belakang Beomgyu, Mark baru sampai sedikit ngos-ngosan.

"Keyupuk coklat.." ucap Beomgyu menujuk tatanan cantik kerupuk coklat yang terpajang.

Perempuan pemilik toko sempat menatap Beomgyu, lalu mengambilkan barang yang di tunjuk Beomgyu.

"Ini nak. Omaygat~ kamu cantik banget ih, seperti boneka.. Macam anak peri hutan ihh" ucap gemas ibu itu, Beomgyu hanya menampilkan tawanya, membuat ibu itu semakin merasa gemas tangan ibu itu yang gemeteran terangkat baru akan menyentuh wajah Beomgyu, tapi Winter dengan lincahnya berdiri di depan Beomgyu dan melompat kecil membuat kepalanya terbentur dengan dagu Beomgyu.


DUK

Winter seketika menangis, sementara tangan Beomgyu mengusap kepala Winter, Jeno mengecek keadaan adiknya, memegang dagu Beomgyu dan memeriksa mulut adiknya, takut takut jika mulut adiknya berdarah karena benturan.

Mark menggendong Winter, lalu membayar semua belanjaan si balita. Jeno mengambil kantong plastik belanjaanya, setelah ibu itu menyodorkan.

"Dada anak cantik~" ucap ibu itu melambaikan tangan pada Beomgyu.

"Dada~" balas Beomgyu, tangannya di pegang Jeno. Awalnya Jeno dan Mark berniat menegur si Ibu, untuk tidak menyentuh adiknya, menurutnya tidak baik, perasaan tidak nyaman dan tidak suka orang lain menyentuh adiknya sembarangan, tapi urung.

Karena perilaku cemburu balita tiga tahun, Mark dan Jeno tentu tau, dan sangat peka kalau balita perempuan itu mepet mepetin adiknya hanya untuk bersikap sombong atas kecantikannya dari gerak geriknya saja sibling Jung tau karena Winter kebanyakan medekat jika perhatian memusat ke Beomgyu, bahkan berani melukai adiknya dengan tampang polosnya.

Bedanya Jeno secara terang-terangan tidak suka kedekatan adiknya dengan balita kecil itu, sifatnya itu persis Daddy kalau Mark lebih ke bersikap lembut, dan tegas tapi masih memperlihatkan sikap welcomenya pada orang lain, turunan Bubu.

Tanpa keempatnya sadari semua kejadian itu diperhatikan oleh seseorang yang memantau mereka dari dalam mobil.






















T. B. C𖠌

FAMILLE'S ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang