𖠌⁴⁴

1.2K 95 4
                                    


















Beomgyu terbangun, dan di bantu oleh tangan Sungchan.
"Taehyun mana?" tanya Beomgyu begitu tersadar tidak menemukan Taehyun.

"Sudah ke kelas"

"Jam berapa sekarang?"

"11.25. Kenapa, eeh mau kemana?" tanya Sungchan yang menahan pergerakan Beomgyu.

"Mau ke kelas, Kak Uchan kenapa tidak masuk ke kelas?"

"Menemani mu lah, lagian guru yang mengajar tidak masuk."

"Pantes Kakak lebih santai"

"Bagaimana perasaanmu? Apa masih sakit?"

"Sudah agak mendingan" Sungchan membuka bungkusan, dan mengeluarkan isian kotak makanan yang tadi di beli Huening Kai.

"Makan dulu, lalu minum obatnya. Bubu sebentar lagi jemput." mendengar perkataan Sungchan, mata Beomgyu membulat.

"Kenapa jemput? Beomie kan baik-baik saja!" Sungchan mengangkat tangannya, membuat Beomgyu dengan cepat memejamkan matanya, tangan itu mengusap kepala Beomgyu.

"Kalau di bilangin jangan ngeyel. Besok kan masih bisa masuk. Sekarang pulang dulu aja, banyakin istirahat" Beomgyu membuka matanya, menatap kembarannya, ia berfikir Sungchan akan memukulnya, ternyata justru sebaliknya.

"Kan tadi pagi katanya mau jalan sama Kak Nana, mau ikut tidak?"

"Mau!" Sungchan menarik ujung bibirnya.

"Pulang dulu, istirahat yang banyak. Sepulang sekolah Kak Uchan sama yang lain juga ikutan. Ada Taehyun juga" ucap Sungchan di perkataan terakhirnya ia mengecilkan suaranya berbisik tepat di samping telinga Beomgyu.

Beomgyu menunduk sambil tersenyum. Melihat itu Sungchan ikut tersenyum.




















───── ⋆✩⋆ ─────


















Beomgyu sudah terbangun dan sudah berpakaian rapih, menunggu Kakak dan yang lainnya datang. Sepulangnya dari sekolah Beomgyu langsung benar-benat istirahat total, terbangun saat jam sudah menujuk angka 3 lewat 40 menit.

"Woah sudah rapih, mau kemana?" tanya Jeno saat memasuki kamar Beomgyu.

"Kan kita mau jalan, mau ke tempat Ski..?"

"Memangnya siapa yang mau mengikut sertakan mu?"

"Kakak..." Beomgyu seketika menunduk, kakinya ia gerakkan secara perlahan, bergerak kecil ke kiri dan kekanan. Jeno yang melihat itu mengigit pipi bagian dalamnya, sangat gemas dengan dedenya ia sangat puas mengerjai Beomgyu, karena apa yang di bayangkannya selalu sesuai dengan tingkah Beomgyu yang di lihatnya.

Jeno menarik tangan Beomgyu, "Ayo. Yang lain sudah menunggu" Beomgyu mendongak menatap tepat pada mata Kakaknya.

"Jangan menatapku terlalu dekat,"

"Kenapa?"

"Matamu indah sekali. Nanti sikap protektif ku bangun lagi" Beomgyu tidak mengerti namun dia menurut, dengan tidak menatap Kakaknya.

"Beneran tidak apa-apa ikut?" tanya Mark yang menatap Jeno dan Beomgyu. Mereka sudah menunggu di halaman, sudah banyak orang disana.

FAMILLE'S ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang