17. Teralihkan

163 12 0
                                    

Satu kali kamu melakukan kesalahan, itu berarti kamu tidak tahu
Dua kali kamu melakukan kesalahan yang sama, itu berarti kamu ceroboh
Tiga kali kamu melakukan kesalahan yang sama, itu berarti kamu bodoh

🌹🌹🌹

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

🌹🌹🌹

Happy Reading

🌹🌹🌹

Ceklek!

Tepat pukul 03.00 pagi, Satria bangun dan keluar dari kamarnya untuk mandi karena hari ini dia mau mencari customer lebih awal untuk menutupi pendapatan yang kemarin tidak berhasil dia dapat. Namun, langkahnya terhenti begitu matanya menangkap sosok Rapunzel yang tertidur di sofa sambil meringkuk.

"Dasar, kalau tidur begitu, bangun-bangun bisa kaku," gerutu Satria sambil menghampiri gadis berambut pirang itu. Satria memandang wajah polosnya ketika Rapunzel terlelap dan tanpa sadar menaikkan kedua sudut bibirnya.

"Kalau kayak gini, dia ternyata kelihatan cantik—eh?" Dahi Satria mengernyit.

"Aku ngomong apa, sih?" rutuknya pada diri sendiri kemudian kembali memandang Rapunzel.

"Tuan Putri, saatnya kamu pindah ke tempat tidur," gurau Satria sambil mengangkat punggung dan belakang lutut Rapunzel. Dia memandang wajah polos Rapunzel sekali lagi.

"Dasar merepotkan!" kekehnya kemudian membawa Rapunzel ke dalam kamarnya.

***

Rapunzel terbangun setelah puas tertidur, sebelum dia membuka matanya, gadis ini meregangkan tubuhnya yang agak terasa kaku, tetapi kenapa sofa lusuh Satria malah terasa lebih luas, seperti tempat tidur? Rapunzel langsung membuka matanya, sontak dia tercengang, membuat tubuhnya langsung terduduk.

"Kok aku ada di dalam kamar?" bingungnya. Jelas-jelas kemarin dia tidur di sofa karena Satria mengunci kamarnya. Lantas, bagaimana caranya dia ada di sini?

"Atau jangan-jangan Satria ...." Rapunzel malah senyam-senyum sendiri sambil menutup wajahnya.

"Ya ampun, Satria!" girangnya sambi menendang-nendang udara hingga tubuhnya terlepa di atas kasur. Rapunzel langsung memeluk bantal.

"Jangan-jangan, Satria mengangkat tubuhku dan memindahkanku ke sini? Ya, ampun, so sweet banget!" girangnya lalu kembali bangun.

"Aku mau menikah dengan Satria!" ujarnya.

"Tapi, apakah Ayah akan mengizinkannya?" bingung Rapunzel, tetapi Rapunzel menggeleng. Dia memandang cincin pertunangannya.

"Tidak, Rapunzel! Tunanganmu adalah Mada Ferrara! Kamu harus menikah dengannya. Kamu tidak mungkin mengkhianati pria yang sudah bertunangan denganmu dua tahun lalu, 'kan?" Rapunzel pun turun dari kasur dan keluar kamar untuk cuci muka.

Namun baru saja ia melangkah, tahu-tahu dia merasa naga dalam perutnya mulai mengamuk. Rapunzel langsung memegangi perutnya.
"Ya, ampun, aku lapar," keluhnya. Tadinya dia mau cuci muka di kamar mandi, tetapi urung. Gadis itu langsung pergi ke meja makan, siapa tahu ada roti seperti kemarin. Namun, ternyata meja makan kosong.

"Aku harus makan apa?" bingungnya. Satria juga tidak ada di rumah. Rapunzel melirik ke jam dinding di atas pintu masuk. Jam menunjukkan pukul 10.05. Satria pasti sudah berangkat sejak pagi buta seperti kemarin. Pria itu benar-benar rajin.

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang