12. Bukan Orang Baik

256 13 2
                                    

Karena dunia sudah berubah,
tidak ada lagi orang baik,
jika masih tersisa,
yakinlah,
mereka pasti ada maunya

*

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

*

Happy Reading

*

"BAGAIMANA BISA KALIAN LENGAH?" sergah Mirima dengan suaranya yang menggelegar, membuat semua penjaga di Mansion Paradiso menunduk. Para penjaga diminta berkumpul setelah mereka berpencar mencari keberadaan Rapunzel di radius sepuluh km dari Mansion.

"Apa tidak ada satu pun dari kalian yang melihat ke mana perginya Nona Rapunzel? Kalian semua mau mati, ha?" sergah Mirima lagi membuat semua orang tak berani menatap matanya yang menyalak. Di Mansion ini, Mirima memiliki posisi khusus, sebut saja tangan kanan Fernando —Ayah Rapunzel sekaligus pemilik Mansion Paradiso. Selain itu, Mirima juga diposisikan sebagai Ibu Asuh Rapunzel. Hal itu membuat semua orang tunduk pada wanita berkepala empat itu.

"Lapor, Nona Mirima!" seru salah satu penjaga yang berani mengangkat kepalanya.

"Katakan!" titah Mirima sambil berkacak pinggang dan menatap lurus ke arah penjaga tersebut.

Penjaga itu mengeluarkan sebuah pistol dari jasnya. Terdapat ukiran huruf "R" di bagian pegangan pistol. Sontak mata Mirima membulat.

"Saya menemukan ini di radius lima kilomenter dari Mansion Paradiso, Nona!" ucap penjaga itu. Mirima langsung mengambil pistol tersebut.

Dia memperhatikan setiap sisi pistol itu. Bahkan dari warna dasar pistol itu yang berwarna ungu saja sudah jelas siapa pemiliknya.
"Radius lima kilometer?" tekan Mirima sambil menaikkan alis sebelahnya. Atensinya beralih pada penjaga itu.

"Di mana lebih tepatnya kamu menemukan benda ini? Posisinya bagaimana?" selidik Mirima.

"Posisi? Senjata itu ditemukan di sisi jalan ke arah kota, tergeletak begitu saja. Tidak ada posisi khusus, Nona," lapor penjaga itu.

"Ke arah kota, ya?" ulang Mirima sambil tersenyum miring.

"Tian!" seru Mirima memanggil sang kepala pelayan. Tian langsung berdiri di hadapan Mirima, sementara penjaga tadi kembali ke barisan.

"Ya, Nona Mirima," sahut Tian sambil agak membungkukkan tubuhnya.

"Hubungi para Molimo¹. Aku punya tugas khusus untuk mereka!" titah Mirima.

***

Satria terbangun tepat pukul 04.00 pagi. Padahal matanya masih berat, tetapi otaknya selalu aktif di jam segini. Mungkin karena terbiasa semenjak ia tinggal di panti asuhan. Ya, sebenarnya Satria pernah tinggal di panti asuhan selama tiga tahun. Namun semenjak lulus SMA dia memilih untuk mencari pekerjaan lepas kemudian tabungannya ia kumpulkan dan mencicil motor bekas sehingga sekarang ia bisa menjadi driver ojek online.

Satria pergi ke wesatfel cuci piring dan mencuci wajahnya. Dia pun melangkah ke kamarnya, tetapi langkahnya terhenti. Di dalam kamarnya ada seorang perempuan!
"Dia bahkan enggak pakai baju dalam. Kalau posisi tidurnya aneh, mataku bisa ternodai!" gumam Satria. Pria itu pun menarik napas dalam-dalam kemudian mengembuskannya. Dia mulai mengetuk pintu kamarnya.

"Rapunzel ...." sebutnya.

"Rapunzel? Bangun. Kamu udah tidur di kasurku yang empuk, rapih dan wangi, 'kan? Sekarang sudah saatnya kamu punya ide untuk mencari uang," ujar Satria panjang lebar, tetapi tidak ada jawaban dari sana.

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang