Mencapai tujuan tidak semudah membalikkan telapak tangan
Namun, jika tujuan itu sudah terlihat, mungkinkah itu bukan fatamorgana?🌹🌹🌹
Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.
🌹🌹🌹
Happy Reading
🌹🌹🌹
Mada terdiam sesaat. Jelas ia mendengar nama "Rapunzel" disebut barusan, tetapi kenapa tidak ada orang lain yang mendengar? Nama kuno itu tentu saja jarang dimiliki oleh orang kebanyakan. Itu karena dia yang memberi nama tersebut pada Tunangannya saat masih dalam kandungan hanya untuk mengerjai gadis itu. Lagipula, nama yang hanya dipakai "putri pemberontak" dalam dongeng itu membuatnya mudah mencarinya jika saat dewasa sang Tunangan kabur.
"Mungkinkah Rapunzel kabur?" pikir Mada, tetapi dia langsung menggeleng.
"Untuk apa? Kehidupan di Mansion adalah kehidupan impian semua orang," batin Mada."Pria brengsek itu mengaturnya begitu." Darah Mada selalu mendidih tiap memikirkan sang Calon Mertua yang sangat tidak ia harapkan jadi mertuanya.
"Jadi, Tuan ... apa keputusan Anda?" tanya sang sekretaris lagi. Mada menarik napas dalam-dalam kemudian memasang senyum super hangat khasnya.
"Mungkin kamu benar. Kalau begitu, ayo segera temui Tuan Fernando, atau jika tidak, dia akan melemparkan tiga pisau padaku," kekeh Mada. Sang sekreteris sempat membulatkan matanya tanpa menghapus senyum formalnya sambil mengangguk. Dia jelas tahu, seperti apa karakter calon mertua atasannya itu.
"Oke, kalau begitu, lewat sini ...." ujar sekretarisnya mempersilakan. Sekali lagi, Mada melempar senyum hangat khasnya kemudian mengibaskan jas dan berjalan dengan percaya diri.
Di sisi lain, Satria masih diseret paksa menuju pintu gerbang belakang. Tepat setelah mereka melewati pintu belakang, tubuh Satria dihempaskan begitu saja ke tanah.
"Pergi dari sini!" usir petugas yang tadi memegang tangan kanannya.
Satria hanya bisa meringis sambil memandang sinis ke dua petugas keamanan tersebut.
"Dasar kunyuk!" cibir petugas lainnya, kemudian meninggalkan Satria begitu saja.
"Kalian yang anjing!" umpat Satria sambil melepehkan ludahnya ke jalanan. Dia menoleh ke sekeliling. Rupanya, dia dari tadi diperhatikan oleh orang-orang sekitar. Beberapa orang bahkan mencibirnya.
Namun siapa peduli? Dicibir bukanlah senjata ampuh untuk menghancurkannya. Satria langsung berdiri sambil membersihkan kotoran yang menempel di telapak tangannya. Diam-diam Satria tersenyum sambil berjalan dengan angkuh.
"Aku memang diusir, tetapi pikiran Mada Ferrara pasti terusik," gumamnya bangga.
🌹🌹🌹
"Wah, kamu hebat, Satria! Kamu sudah benar-benar bertemu Mada Ferrara!" puji Rapunzel setelah mendengar semua cerita Satria hari ini.
"Yah, aku gak ketemu langsung, sih. Tapi aku yakin, Mada Ferrara mendengar ucapanku," ujar Satria bangga.
"Itu berarti, bisa jadi, Mada akan segera menjemputku, 'kan?" tanya Rapunzel antusias, tetapi wajah bangga Satria langsung sirna.
"Yah, itu kalau dia benar-bebar mendengar ucapanku," ucap Satria lagi. Rapunzel langsung pundung, tetapi dahinya malah mengernyit.
"Tapi, mungkinkah Mada akan mencariku ke Mansion?" Tiba-tiba hal itu terlintas di pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Bersamamu (18+)
RomanceRapunzel kabur dari Mansion Mewahnya untuk bertemu dengan Tunangannya dan berkompromi tentang perjodohan mereka, tetapi ia malah bertemu dengan Satria yang tak sengaja lewat jalan di dekat Mansion dan menawarkan tumpangan. Rapunzel yang tidak meng...