43. Arti Kamu Untukku

167 9 1
                                    

Dibacanya pas buka puasa, ya

🌹🌹🌹

Kukira selama ini kita adalah dua orang asing yang hanya saling membantu
Namun, saat kamu menghilang dari pandanganku, aku baru sadar
Diriku telah jatuh terlalu dalam padamu

🌹🌹🌹

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

🌹🌹🌹

Happy Reading

🌹🌹🌹

Rapunzel berjalan menyusuri wilayah kampus. Kakinya mulai terasa pegal. Sejak ditinggal oleh Mak Ros dan yang lainnya dia sudah bertanya pada semua mahasiswa yang ada di kampus ini tentang Satria, tetapi tidak ada yang mengenalnya. Apakah sebenarnya Satria tidak kuliah di sini?

Tanpa sadar air matanya malah menetes. Hari sudah gelap, tetapi dia sendiri tidak tahu caranya pulang. Dia juga tidak bawa uang atau alat komunikasi. Rapunzel sendiri juga tidak terlalu ingat jalan pulang karena jalannya yang cukup jauh. Tidak mungkin dia menempuh jarak sejauh itu dengan kakinya yang mulai mati rasa.

"Argh!" Tahu-tahu kakinya tersandung di tangga menuju air mancur. Tubuhnya langsung terjatuh begitu saja.

"Aww ...." Rapunzel merasa lenganya agak perih. Dia pun memeriksanya. Ternyata lengannya yang jadi tumpuan  tubuhnya malah lecet.

"Ba-bagaimana ini?" Dia mulai frustasi hingga menangis.

"Satria ... kamu di mana? Please ... datang ... jemput aku .... Aku ada di kampus kamu," tangis Rapunzel sendirian. Tidak ada orang sama sekali karena kegiatan kampus telah usai sejak tadi. Dia sama sekali tidak bisa minta tolong pada siapapun. Jika ada orang yang mau meminjankannya ponsel pun, dia juga tidak hapal nomor Satria. Selain itu, jika dia minta dibawa ke kantor polisi, itu akan sangat berbahaya. Bisa-bisa dia dijemput oleh Ayahnya.

Alhasil, Rapunzel pergi ke salah satu bangku di sana dan duduk meringkuk. Entah kenapa angin malam mulai terasa dingin.
"Satria ... aku takut. Please dat—" Tiba-tiba terdengar suara petir. Rapunzel langsung mendongak ke langit. Langit malam yang gelap mulai dihiasi kilatan-kilatan guntur yang menyambar. Rapunzel langsung menyisir ke sekitar, tetapi tidak ada tempat sama sekali untuk berteduh.

"Satria ... bagaimana ini?" Dia kebingungan. Namun, rintik-rintik hujan mulai turun dari langit. Rapunzel langsung menutupi kepalanya dengan tangan.

"Please, jangan hujan. Jangan hujan," mohonnya.

"RAPUNZEL!" Mata Rapunzel terbelalak saat mendengar suara seorang pria yang memanggilnya.

"Satria!" serunya hendak turun dari bangku, tetapi tepat saat itu petir menyambar dengan keras. Reflek, Rapunzel langsung meringkuk ke bawah meja.

"RAPUNZEL! KAMU DI MANA?" Itu benar-benar suara Satria. Rapunzel mengabaikan rasa takutnya akan guntur yang menyambar-nyambar. Dia langsung berdiri dan matanya mulai menyisir ke sekeliling.

"SATRIA!" Alhasil, Rapunzel berteriak hingga tenggorokannya sakit. Dia sama sekali tidak bisa menemukan sosok pria itu. Apakah dia mulai berhalusinasi? Derai air matanya semakin deras, mendahului rintik-rintik hujan yang turun dari langit. Rapunzel menunduk sambil meremas ujung kaosnya.

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang