Lidah adalah organ tak bertulang yang lebih tajam dari pisau
Namun, jangan sampai lidahmu malah menghujam dirimu sendiri🌹🌹🌹
Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.
🌹🌹🌹
Happy Reading
🌹🌹🌹
Satria baru selesai mandi dan hendak tidur di sofa, tetapi langkahnya terhenti ketika mendapati Rapunzel masih duduk di sofa sambil merengut.
"Woy, kamu mau tidur di sofa malam ini? Kayaknya, ide bagus juga kalau aku tidur di kamar," kekeh Satria yang hendak membuka pintu kamarnya.
"STOP!" cegah Rapunzel yang mampu menghentikan tangan Satria. Atensi pria itu beralih padanya.
"Apa lagi? Aku capek. Besok aku mau bangun lebih pagi! Hari ini pendapatanku gak kayak biasanya karena kamu!" tukas Satria sinis.
Rapunzel langsung mencebik sambil melipat tangannya.
"Kenapa jadi salahku? Harusnya kamu bisa jual cincinku, jadi kamu gak perlu kerja! Aku juga gak harus mikir kerja apa!" gerutu Rapunzel langsung memalingkan dirinya dari Satria."Hah? Jadi sampai sekarang, kamu enggak tahu mau kerja apa? Terus, seharian ini kamu ngapain?"
Rapunzel hanya melirik sinis ke arah Satria.
"Ngobrol sama Mak Ros dan teman-temannya," jawab Rapunzel yang membuat mata Satria membulat."Ngobrol? Kalian ngobrol seharian?" ulang Satria yang langsung dapat anggukan kepala Rapunzel.
"Hebat, kamu, ya! Udah bisa akrab sama orang sini," puji Satria dengan nada meremehkan.
Seketika sebuah senyum terbit di wajah Rapunzel.
"Beneran? Aku hebat, 'kan? Hari ini aku juga dapat pekerjaan!" lapor Rapunzel yang membuat dahi Satria mengernyit."Pekerjaan? Kamu dapat pekerjaan apa? Bagus, dong. Jadi kamu gak perlu jual cincin lagi," ujar Satria, tetapi Rapunzel malah memonyongkan bibirnya.
"Iya, aku disuruh pasang kancing sama Mak Ros, tapi aku cuman dikasih sepuluh ribu dan langsung habis buat beli bakso yang rasanya sama sekali enggak kayak bakso," gerutu Rapunzel.
"Apa? Pasang kancing? Pft!" Satria menahan tawanya.
Rapunzel kembali merengut.
"Kenapa kamu ketawa? Emang lucu, ya bekerja untuk pasang kancing?""Enggak. Tapi, kamu bisa pasang kancing? Mandi sendiri aja enggak bisa!" ejek Satria yang tertawa geli.
"Satria! Aku, tuh bisa semuanya, kok! Asalkan belajar," tekan Rapunzel.
"Hah? Terus, berarti kamu enggak pernah diajarin mandi sendiri? Sebenarnya kamu ngapain aja, sih selama ini?"
"Berkuda, melukis, berlatih lima jenis bela diri, berlatih menggunakan senjata api, berlatih anggar, dan yang terakhir sebenarnya aku belajar menerbangkan helikopter, tetapi aku masih belum mahir. Eh? Tunggu! Besok adalah waktunya kapten Rudi datang!" panik Rapunzel, tetapi tawa Satria malah semakin kencang.
"Apaan, sih? Kamu jago banget ngarang bebas. Berkuda? Pakai senjata api? Menerbangkan helikopter? Memangnya kamu prajurit? Siapa lagi kapten Rudi?" ledek Satria sambil memegangi perutnya saking geli dengan cerita Rapunzel.
Dahi Rapunzel mengernyit. Dia akhirnya berdiri.
"Ngarang bebas? Kali ini aku cerita yang sesungguhnya! Aku memang bisa mengendarai kuda! Aku bahkan bisa dengan mudah melumpuhkan kamu kalau kamu macam-macam! Meskipun baru menguasai tiga jenis bela diri, tapi aku sudah paham dasarnya! Jadi, jangan main-main sama aku!" sombong Rapunzel sambil menaikkan dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Bersamamu (18+)
RomanceRapunzel kabur dari Mansion Mewahnya untuk bertemu dengan Tunangannya dan berkompromi tentang perjodohan mereka, tetapi ia malah bertemu dengan Satria yang tak sengaja lewat jalan di dekat Mansion dan menawarkan tumpangan. Rapunzel yang tidak meng...