56. Lawan yang Seimbang

151 7 0
                                    

Untuk menghancurkan benteng yang kuat, hanya diperlukan penghancur dengan kekuatan seimbang.

🌹🌹🌹

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

🌹🌹🌹

Happy Reading

🌹🌹🌹

"Bilang pada Mada, aku akan segera menemuinya ...." ucap Fernando seraya menatap sinis pada putri semata wayangnya.

"Aku harus mengurus anak pembangkang ini dulu ...." sarkas Fernando langsung menarik tangan Rapunzel dengan paksa hingga gadis itu terpaksa berdiri.

"Bangun! Aku tahu, kakimu itu masih bisa digunakan!" bentak Fernando.

"Ayah ...." tangis Rapunzel, kakinya masih mati rasa.

"Ayo! Jalan!" seret Fernando menyeret putri semata wayangnya pergi dari Rumah Terakhir. Sementara Adi hanya bisa menatap kepergian sang Nona dari tempatnya berdiri.

"Maafkan aku, Angelina. Aku tidak bisa menjaga putrimu, tetapi aku akan melindunginya semampuku," gumam Adi seraya melirik tubuh Satria yang tak berdaya. Dia memastikan situasi aman. Kemudian mendekati pria yang tengah tak sadarkan diri itu.

Adi pun mengeluarkan sebuah botol air dari dalam jasnya kemudian menyiramkan ke kepala Satria. Satu botol tak cukup menyadarkannya, Adi pun mengeluarkan satu botol lagi dan kembali menyiramkannya ke atas kepala Satria.
"Sssh ...." Pria itu meringis. Akhirnya Satria terasadar kembali. Dia pun berusaha mengangkat kepalanya dan mendapati sosok yang tidak dia kenal sedang menatapnya.

"K-khamuh ... s-syia-pah?" tanya Satria dengan suara seraknya.

"Kamu gak perlu tahu saya siapa, tapi, bertahanlah sedikit lagi. Adikmu menunggumu di tempat aman," ucap Adi.

Sontak mata Satria membulat.
"S-sharrassh ...." ucap Satria.

"Intinya, jangan mati dulu, atau saya akan melemparkan jasad Anda ke hadapan adik Anda!" tekan Adi kemudian dia berbalik.

"T-twungguh!" seru Satria yang membuat Adi menghentikan langkahnya.

"Apa?" tanya Adi tanpa berbalik.

"R-rrha-pwun-scelh ... d-dia ... b-bagaimwanah?" tanya Satria.

"Seharusnya Nona baik-baik saja. Jangan pikirkan siapapun. Untuk saat ini, gunakan energimu untuk dirimu sendiri. Permisi!" Adi segera melangkah pergi meninggalkan Satria yang tak berdaya di rumah terakhir.

🌹🌹🌹

"Ayo cepat jalan!" titah Fernando yang menyeret Rapunzel ke menara di Mansion. Rapunzel sangat jarang pergi ke sini karena nyatanya, memang tidak ada hal menarik di menara, tetapi pemandangannya cukup indah di sini.

"Masuk!" Tubuh Rapunzel dihempaskan begitu saja ke sebuah ruangan yang mirip penjara. Gadis itu jatuh tersungkur begitu saja. Kemudian Fernando langsung keluar dari ruang penjara itu dan menutup serta mengunci pintu besinya.

Rapunzel tidak bisa menyerah, dia langsung berdiri dan memanggil sang Ayah lewat jendela kecil di pintu besi itu.

"A-ayah! Ayah, jangan tinggalkan Rapunzel, kenapa Ayah mengurung Rapunzel di sini? Ayah, Rapunzel mohon, lepaskan Rapunzel!" seru gadis itu.

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang