7. Tempat yang Penuh Kesaktian

370 21 3
                                    

Siapa bilang, sihir hanya ada di negeri dongeng?
Lihatlah, keajaiban ada di depan matamu

*

Jangan lupa follow Mamauzda dan votemen-nya guys!

*

Happy Reading

*

Seorang pria berkacamata menatap malas ke arah Satria dan Rapunzel sambil bertopang dagu. Satria melirik ke arah Rapunzel yang sekarang mengernyit sambil menatap pria berkacamata itu. Lelaki yang masih mengenakan jaket ungunya itu langsung menyenggol lengan gadis di sampingnya, membuat sang gadis menoleh sambil cemberut.

"Apa?" ketus Rapunzel.

Satria langsung memelototinya dan melukis lengkungan ke atas di bibirnya. Rapunzel hanya memutar bola matanya kemudian menoleh ke arah pria berkacamata di depannya sambil tersenyum.

Pria berkacamata itu menggeleng-gelengkan kepalanya seraya menghela napas panjang.
"Perempuan dari club mana lagi yang kamu bawa ini, Sat?" tanya pria berkacamata itu.

Satria langsung berdiri di samping pria berkacamata itu.
"Heh, Bud! Jangan asal nuduh! Dia itu bukan dari club malam!"

Budi, Si pria berkacamata itu menatap lurus ke arah Satria.
"Terus? Perempuan, berambut pirang, kulit putih, mata coklat terang begitu, darimana lagi, coba? Dia pasti bule yang pergi ke club malam dan gak tahu jalan pulang!" tukas Budi.

Rapunzel langsung memonyongkan bibirnya dan menarik lengan Satria.
"Satria! Kamu sering bawa perempuan? Apa pacar kamu banyak?" tuding Rapunzel.

Satria hanya menggeleng. "Heh, bukan saatnya mengurusi itu!" tekan Satria lalu atensinya kembali pada Budi yang kembali asyik main game susun kartu remi di komputernya.

"Woy, Budi! Aku mau minta tolong sama kamu!" cetus Satria.

Pria berkacamata itu meliriknya sinis. "Minta tolong apa? Jangan bilang mau bikin surat nikah palsu supaya kamu bisa kumpul kebo sama dia!" Sontak Satria dan Rapunzel terkesiap. Mereka saling pandang. Namun Rapunzel langsung menggebrak meja.

"Ja-jadi ... Jadi kamu bisa bikin surat nikah? Di sini beneran bisa bikin surat nikah?" girang Rapunzel sambil loncat-loncat dan melebarkan kedua sudut bibirnya. Atensi Budi beralih pada gadis pirang di hadapannya.

Ia kemudian melirik ke arah Satria yang sedang memijat-mijat keningnya.
"Woy, Satria, kamu beneran mau kumpul kebo sama dia?" tukas Budi.

Satria mendelik kesal.
"Terserah, kamu mau anggap apa! Pokoknya, bikinin surat nikah palsu buat aku sama dia! Urgent!" tekan Satria yang malah mendapat lirikan sinis dari Budi.

"Enak aja. Aku bisa-bisa masuk penjara kalau ketahuan! Lagian, dia ini pasti orang asing 'kan!" tukas Budi lagi sambil memicingkan matanya pada Rapunzel.

Rapunzel sekali lagi terkesiap.
"E-enak aja! Aku bukan orang asing! Aku dari lahir juga tinggal di negara ini tahu!" Rapunzel langsung melipat tangannya sambil memalingkan tubuh dari pria berkacamata di depannya.

Satria buru-buru memegang kedua pundak Budi dan memijatnya pelan.
"Budi, santai, Bud! Gak perlu marah-marah ..." bujuk Satria, tetapi Budi malah membalasnya dengan tatapan super sinis.

Pria itu menghela napas kasar.
"Oke, aku bakalan bantuin kalian!"

Seketika senyuman cerah terbit di wajah Satria, begitu juga Rapunzel yang kembali memutar tubuhnya menghadap pria berkacamata di depannya.

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang