38. Pasar Malam

164 8 1
                                    

Peganglah tanganku dan aku akan membawamu ke dunia yang indah agar kamu bisa melupakan kesedihanmu

🌹🌹🌹

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

🌹🌹🌹

Happy Reading

🌹🌹🌹

Rapunzel berlari sekencang-kencangnya tanpa arah. Kenapa semuanya jadi begini? Kenapa hidupnya langsung jadi berantakan? Padahal, Rapunzel kira, saat dia bertemu dengan Mada, maka rencananya untuk bisa menikah dan hidup bahagia di luar Mansion bersama Tunangannya akan berjalan lancar. Dia akan bisa merasakan kebebasan, pergi ke manapun yang dia mau, bertemu dengan berbagai orang, berinteraksi dengan mereka, mendengar berbagai kisah hidup mereka. Bukan menjadi boneka di dalam istana emas.

BUG!

Tanpa sadar, Rapunzel menubruk seseorang, tubuhnya hampir saja terjungkal, tetapi orang itu reflek memegangi kedua lengannya. Rapunzel pun mendongak.
"Maaf—" Matanya membulat saat tahu siapa orang yang dia tabrak. Sepasang bola mata berwarna coklat tua yang sangat famikiar itu menatapnya penuh tanya.

"Rapunzel? Apa yang kamu lakukan di sini? Kamu tidak pergi bersama—"

Rapunzel langsung memeluk erat tubuh orang itu.
"Jangan usir aku juga, Satria. Kumohon ...." Tangisan Rapunzel kembali pecah.

Satria berusaha melepaskan pelukan Rapunzel.
"Rapunzel, tetapi perjanjiannya —"

Rapunzel malah memeluk Satria semakin erat.
"Semuanya gagal! Semuanya hancur! Aku ingin hidup bersamamu saja! Kumohon, bawa aku bersamu," mohon Rapunzel.

"Rapunzel ...."

Gadis berambut pirang itu mengangkat kepalanya dan menatap wajah Satria dengan berderai air mata.
"Dia bukan hanya tidak mencintaiku. Mada membenciku ...." Suara Rapunzel terdengar tercekat.

Namun, Satria sama sekali tidak bisa berkata-kata. Sejujurnya sekarang hatinya terbagi menjadi dua kubu. Dia merasa harus menepati janjinya untuk menyerahkan Rapunzel pada Tunangannya saat mereka bertemu, tetapi sebagian hatinya tidak ingin segera berpisah dari gadis gila ini.

"Please. Aku akan jadi gadis yang rajin. Aku akan tidur di sofa, aku akan mencuci bajuku dan bajumu, belajar memasak, mencuci piring, membersihkan rumah, pokoknya semua yang kamu butuhkan. Aku juga akan mencari uang. Asalkan, aku bisa hidup bersamamu. Yah?" mohon Rapunzel frustasi.

Satria hanya menatapnya dengan nanar seraya melepaskan pelukan Rapunzel, membuat kedua alis Rapunzel turun.

"Satria ... apa kamu juga ingin aku pergi dari hidup—" Rapunzel tertegun ketika Satria malah menggenggam tangannya.

"Kalau begitu, ayo kita pulang," ucap Satria lembut sambil melempar senyum hangatnya. Sektika rasa sesak di dada Rapunzel yang ia rasakan sejak tadi langsung hilang.

"Satria!" Tangisannya pecah dan kembali memeluk Satria. Satria hanya bisa membalas pelukannya itu sambil mengusap punggung Rapunzel dengan lembut.

"Sekarang aku akan membiarkanmu ikut denganku lagi. Tapi kamu harus tetap pulang, Rapunzel. Jika tidak, salah satu dari kita akan mengalami bahaya," batin Satria seraya memeluk Rapunzel dengan erat.

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang