9. Karena Aku Punya Aturan!

326 17 2
                                    

Dimana kakimu berpijak, di situ kamu harus ikut aturannya!

*

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

*

Happy Reading

*

Rapunzel membuka matanya satu per satu, tetapi ia langsung dihadapkan oleh muka Satria yang kini menyalak padanya.

"Bagaimana bisa kamu menghilangkan ATM-ku, ha?" bentak Satria yang membuat Rapunzel menutup kedua telinganya. Seumur-umur, baru pertama kali dia dibentak begini.

"Ma-maaf, Satria. A-aku ... aku benar-benar lupa!" melas Rapunzel berusaha mendapat belas kasihan dari pria di depannya.

"Aaargh!" Satria malah menjambak rambutnya sendiri.

"Tahu gini, aku tinggalin kamu di jalanan!" cetus Satria, sontak Rapunzel menggenggam tangannya.

"Jangan!" paniknya.
"Aku takut di jalanan sendirian. Jangan tinggalin ak—" Satria langsung menarik tangannya.

Dia kini agak membungkuk sambil menunjuk wajah Rapunzel.
"Kamu tahu, gak? Apa gunanya ATM itu?" geram Satria.

Rapunzel mengangguk.
"Untuk simpan uang ...."

"Nah, itu tau! Terus, kalau hilang, itu berarti uangku juga hilang! Sekarang kamu mau tanggung jawab, ha?" omel Satria.

Rapunzel menggigit bibir bawahnya.
"Gimana, ya?" bingungnya.

"Nah! Gimana, ya? Baru, deh kepikiran! Makanya, kalau bertindak, pake otak!" cibir Satria sambil menunjuk pelipisnya. Pria itu tak habis pikir, dia hanya bisa geleng-geleng kepala sambil mengalihkan pandangannya. Wujud Rapunzel bisa-bisa membuat tekanan darahnya naik!

"Maaf, Satria. Lagian, kamu 'kan bisa jual cincin pertunanganku. Harganya bisa tembus seratus juta, kok! Berlian di situ, bukan berlian sembarangan," ujar Rapunzel merasa bersalah.

"Hah! Berisik!" cibir Satria yang langsung membuat Rapunzel bungkam. Pria itu melirik sinis Rapunzel yang wajahnya tengah memerah seolah mau meledak. Mata gadis itu bahkan mulai berair. Sejujurnya, dada Satria jadi gusar melihat raut wajah Rapunzel seperti itu.

Pria itupun menghela napas.
"Besok akan aku urus itu di bank!" ujar Satria yang menarik atensi Rapunzel.

"Urus di bank? Jadi, uang kamu nggak hilang, 'kan? Aku beneran merasa bersalah, nih." Suara Rapunzel sudah mulai berat.

Satria menghela napas kasar.
"Iya, bisa. Kamu nggak usah nangis!" tekan Satria.

"Satria!" Tangisan Rapunzel tahu-tahu pecah, membuat pria itu kaget.

"Aku kira uang kamu hilang!" tangis Rapunzel lagi.

"Kalau uang kamu hilang, nanti kita makan apa?"

Satria hanya memutar bola matanya.
"Kita? Hello! Makan sendiri-sendiri, ya! Sejak kapan, aku mau ngasih kamu makan?" sinis Satria.

Tangisan Rapunzel berhenti. Gadis itu menatap Satria dengan pupilnya yang membesar.
"Jadi, kamu gak akan kasih aku makan?" tanyanya agak manja.

"Enggak!" tegas Satria.

"Terus, gimana kalau aku laper?" tanya Rapunzel.

"Cari makan sendiri sana! Ngemis, kek. Ngamen, kek. Apa, kek!"

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang