36. Penolakan

156 9 1
                                    

Kukira aku adalah berlian untukmu
Rupanya aku hanyalah butiran debu bagimu

🌹🌹🌹

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

🌹🌹🌹

Happy Reading

🌹🌹🌹

Rapunzel mempercepat langkah, sementara pria yang sangat sama persis dengan potret Mada Ferrara di internet ataupun yang ditunjukkan sang Ayah berjalan menuju parkiran di belakang Panti Asuhan. Namun, kaki pria tersebut yang panjang membuat Rapunzel tertinggal.

"Mada!" panggil Rapunzel dengan suara agak keras, tetapi pria itu masih tidak menghentikan langkahnya. Kini jantung Rapunzel berdebar semakin kencang.

"Mada!" panggilnya sekali lagi, tetapi pria itu sama sekali tidak menghentikan langkahnya. Rapunzel pun berhenti melangkah seraya menarik napas dalam-dalam.

"MADA FERRARA!" pekik Rapunzel, sontak pria yang dikira Mada itu menghentikan langkahnya. Dia berbalik dan langsung mematung ketika matanya bertemu dengan tatapan Rapunzel.

Dia langsung mengucek-ngucek matanya. Sementara Rapunzel berjalan cepat mendekati pria itu.

"Mada!" Rapunzel langsung menarik tangan pria itu, membuat pria tersebut tersentak.

"Apaan, sih?" Pria yang diduga Mada itu langsung menarik kembali tangannya.

"Apaan, sih? Kenapa kamu sombong banget sama aku? Kamu lupa aku siapa ha?" tuntut Rapunzel.

Pria itu langsung mundur satu langkah.
"Hey, kamu orang aneh! Jangan dekat-dekat, ya!" tukas Mada.

"Orang aneh?" ulang Rapunzel sambil menggeram.

"I-iya! Sana, hus, hus!" usir Mada.

Rapunzel mengeraskan rahangnya.
"Kamu keteraluan Mada! Aku ini Tunanganmu! Kamu lupa, aku ini adalah Rapunzel Ferrara! Putri kandung Fernando Ferrara! Wanita yang akan menikah denganmu di masa depan nanti! Ini buktinya!" Rapunzel langsung menunjukkan cincin berlian yang selalu ia pakai di jari manisnya itu. Sontak mata pria yang mirip Mada itu membulat. Dia bahkan menelan salivanya.

Dia jelas mengingat cincin berlian itu. Dia sangat tahu, bahwa dia yang membuat cincin itu atas paksaan seorang pria yang ia sebut "pria kejam".

"Ra-rapunzel ...." ucap pria itu dengan nada bergetar.

"Iya, benar, aku Rapunzel. Putri Angelina dan Fernando Ferrara. Namaku juga kamu yang memberikannya, 'kan?" Tentu Rapunzel tahu fakta itu karena tertulis di buku diari mendiang ibunya.

"Tidak mungkin!" Tiba-tiba pria yang ternyata Mada Ferrara itu tertawa frustasi sambil memegangi kepalanya.

"Jadi, nama Rapunzel yang aku dengar waktu itu tidak salah?" gumamnya.

Senyum Rapunzel mengembang.
"Iya, itu Satria yang meneriakkannya saat kamu mau masuk ke perusahaanmu!" seru Rapunzel.

Dahi Mada mengerutkan dahinya.
"Satria? Siapa dia?"

"Dia itu—"

Mada menghentikan ucapan Rapunzel dengan memberikan telapak tangannya.
"Sebelum itu, bagaimana caranya kamu bisa keluar dari Mansion? Penjagaan Mansion sangat ketat dan mereka hanya akan mendengarkan perintah Fernando!"

Senyum Rapunzel semakin mengembang.
"Aku memberikan mereka kemurahan hatiku dengan membagikan anggur pemberian Ayah," cerita Rapunzel dengan sangat bangga.

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang