20. Pria Lain yang Meresahkan

229 29 35
                                    

Karena aku nyaman bersamamu,
Maka  aku akan ikut denganmu

🌹🌹🌹

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

🌹🌹🌹

Happy Reading

🌹🌹🌹

Satria mengendarai kuda besinya dengan kecepatan tinggi. Dia langsung memarkirkan kuda besinya itu di depan rumah petakan kemudian masuk rumah dan mengunci pintu rapat-rapat. Pria itu menyandarkan punggungnya ke pintu. Napasnya terengah-engah seolah habis lari sepuluh kilometer. Tubuhnya pun merosot ke lantai.

"Sialan!" umpatnya sambil meninju udara. Kenapa juga dia begitu peduli dengan gadis yang tidak jelas asal-usulnya itu. Mungkin saja, selama ini gadis itu mengarang cerita. Mungkin saja, cerita tentang Rapunzel yang merupakan tunangan Mada Ferrara —seorang pengusaha muda yang sukses juga bohong. Kenapa Satria begitu naif sampai mau menolongnya danm engeluarkan banyak biaya buat gadis gila itu?

Dia pun menarik napas dalam-dalam sambil mengelus dadanya yang terasa gusar.
"Aku sudah melakukan hal yang benar. Meninggalkan dia adalah hal benar ...." Satria memandang meja makannya. Di sana terletak kantong plastik yang berisi dua porsi nasi goreng. Dianjelas tahu, untuk siapa dia membeli nasi goreng itu.

"Lalu, aku harus makan semua nasi goreng itu?" gumamnya sambil mengepalkan tangannya kemudian menampar wajahnya sendiri.

"Dasar! Ingat Satria, Dia bukan tanggung jawabmu!" tegas Satria pada dirinya sendiri. Dia kembali menghela napas sambil memejamkan matanya erat-erat.

"Ya, itu benar. Dia bukan tanggung jawabmu, jadi jangan memikirkannya lagi," ujar Satria seraya mengatur napasnya karena jantung yang terus berdebar, entah karena apa.

🌹🌹🌹

Detik demi detik telah berlalu, tetapi sama sekali tidak ada orang yang mempedulikan seorang gadis cantik berambut pirang yang tengah menangis ini. Semuanya sia-sia. Mau Rapunzel menangis sampai besok pun Satria tidak akan kembali. Dia benar-benar ditelantarkan. Rapunzel sangat bodoh, kenapa dia malah menantang Satria untuk meninggalkannya? Memangnya, dia bisa minta tolong pada siapa lagi? Bahkan, jika dia menemui Mada Ferrara, belum tentu pria itu mau menolongnya seperti Satria menolongnya.

"Aku pulang ke rumah Satria aja!" serunya mencetuskan sebuah ide gila. Rapunzel langsung menghapus semua sisa air mata di pipinya.

"Putri Fernando Ferrara tidak boleh lemah! Ingat kata Ayah, Rapunzel Ferrara boleh terlahir sebagai perempuan, tetapi tidak boleh sampai ada laki-laki yang berhasil menaklukannya! Iya, itu benar!" Rapunzel tersenyum bangga. Satria memang pria yang sungguh hebat, di dunia ini hanya dia yang berhasil membuat air mata berharga Rapunzel tumpah dengan deras seperti ini.

"Dia sudah berjanji padaku untuk membantu mencari Mada Ferrara! Maka dia harus menepati janjinya!" tekad Rapunzel dengan sorot mata yang berapi-api. Gadis itu langsung bangkit dari lantai. Dia membersihkan dasternya. Namun dia merasa pakaiannya agak berat.

"Tunggu! Ini jaket siapa?" Rapunzel baru sadar kalau dari tadi dia mengenakan jaket berbahan jeans warna cokelat muda.

"Siapa yang memakaikan aku jaket ini?" bingungnya kemudian tertegun. Mungkinkah Satria? Tanpa sadar kedua sudut bibir Rapunzel terangkat.

"Aku yakin, dia tidak mungkin meninggalkanku! Dia pasti akan menerimaku saat aku ke sana!" ujar Rapunzel sangat percaya diri. Gadis itu langsung keluar dari kamar rawatnya.

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang