Aku adalah manusia berjiwa bebas yang dikurung dalam sangkar emas
Aku yakin, takdirku bukan di sangkar emas ini selamanya.
Maka aku melawan takdirku
Namun pertemuan denganmu adalah satu-satunya takdir yang tak akan kusesali*
Jangan lupa, follow Mamauzda dan votemen-nya guys
*
Happy reading
*
Di suatu malam yang gelap, seorang gadis dengan rambut pirang yang tergerai memejamkan matanya erat-erat sambil meringis, menahan setiap rasa sakit di kakinya akibat tertusuk kerikil-kerikil di jalan.
Sesekali Ia menoleh ke belakang sembari memastikan keadaan sambil berlari tanpa alas kaki dari sebuah gerbang Mansion mewah yang dihiasi patung makhluk mitologi di kedua sisinya.
"Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini, sebelum mereka semua sadar dengan kepergianku-Aww!" Tanpa sadar kakinya yang kelelahan malah menubruk batu besar hingga ia kehilangan keseimbangan dan menghantam jalanan begitu saja. Gadis itu meringis, menahan rasa sakit di telapak tangannya. Telapak kakinya yang juga penuh goresan luka juga menambah penderitaannya.
Belum sempat ia mengeluh, tiba-tiba telinganya mendengar ada suara mesin motor yang mendekat! Matanya membulat, ia segera mengedarkan pandangannya, mencari tempat persembunyian. Mungkinkah, semak-semak bisa jadi tempat persembunyiannya?
Namun, pasti pengendara motor itu sudah melihat rambut pirangnya yang mencolok! Sekalipun jalanan ini sepi, tetapi di sepanjang jalan diterangi oleh lampu jalan. Ia langsung menarik semua helai rambutnya ke depan. Sayang, suara mesin motor itu semakin mendekat!
Gadis itu berusaha bangkit dengan sisa kekuatannya. Namun suara mesin motor itu semakin jelas, tidak, motor itu tepat berhenti di belakangnya! Gadis itu memejamkan mata erat-erat. Habislah dia. Dia tidak akan punya kesempatan lagi untuk kabur setelah berusaha membuat semua penghuni Mansionnya mabuk.
"Maaf, Mba?" Terdengar suara seorang pria asing yang begitu lembut, membuat rasa panik di hati gadis itu berkurang. Ia pun membuka matanya perlahan-lahan.
"Tadi saya lihat, Mba jatuh, Mba baik-baik saja-" Gadis itu langsung memutar tubuhnya seraya menatap tajam ke arah pria berjaket ungu dengan gambar guntur kuning di belakangnya. Dia bukan salah satu orang dari Mansion-nya. Gadis itu sempat bernapas lega, tetapi tangannya mulai merambat ke paha, memeriksa benda yang sengaja ia simpan sebelum meninggalkan Mansion.
"Eh, uhm ..., Mba, saya sama sekali gak ada niatan buruk ..." Di dunia ini, mana ada orang jahat yang mengaku jahat!
"Ka-kalau Mba mau, saya bisa antar Mba ke rumah atau tempat tujuan-" Mata Pria itu membulat saat gadis itu malah mengangkat dressnya.
"Mba, saya beneran gak ada niatan buruk-" Ucapan pria itu terhenti ketika sang gadis mengeluarkan sebuah senjata api dari balik dress merah mudanya dan berjalan cepat menghampiri pria tersebut.
"Mba ... sa-saya-" Mulut pria itu terkunci ketika mulut pistol di tangan gadis berambut pirang itu kini menempel tepat di lehernya. Ia menelan saliva.
"Bawa aku bersamamu, atau hidupmu akan berakhir!" ancam gadis itu tepat di telinga pria berjaket ungu.
"Mba ... Mba te-tenang dulu ..." bujuk pria berjaket ungu itu, tetapi sang gadis malah semakin menekankan mulut pistol ke lehernya, reflek ia mengangkat tangan sambil memejamkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Bersamamu (18+)
RomanceRapunzel kabur dari Mansion Mewahnya untuk bertemu dengan Tunangannya dan berkompromi tentang perjodohan mereka, tetapi ia malah bertemu dengan Satria yang tak sengaja lewat jalan di dekat Mansion dan menawarkan tumpangan. Rapunzel yang tidak meng...