21. Insecure?

259 27 39
                                    

Dia tampan
Dia berkharisma
Dia baik
Kenapa kamu masih memilihku?

🌹🌹🌹

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

🌹🌹🌹

Happy Reading

🌹🌹🌹

Rapunzel duduk dengan tenang sambil memeluk pinggang Cahyo. Tubuh pria ini lebih besar dibanding Satria, bahkan punggungnya sangat keras, Rapunzel yakin, perut pria ini pasti seperti roti sobek. Namun, ciri-ciri tubuh seperti ini agak familiar bagi Rapunzel. Postur tubuhnya mirip "Beruang-beruang" ayahnya.

Namun, Rapunzel langsung menggeleng. Cahyo bilang, dia putranya Mak Ros. Itu berarti dia mau mengunjungi Mak Ros, sedangkan para Molimo tidak mungkin mengunjungi orang tuanya karena rata-rata, mereka adalah anak yang terlantar atau memang sudah yatim-piatu. Lagipula, di dunia luar, pasti banyak laki-laki yang memiliki tubuh seperti ini.

"Sudah sampai!" seru Cahyo yang memecahkan lamunan Rapunzel. Dia terlalu tenggelam dalam pikirannya sampai tidak memperhatikan jalan.

Rapunzel langsung turun dari motor Cahyo. Ternyata pria ini benar-benar mengantarnya ke kontrakan Mak Ros. Mata Rapunzel langsung tertuju pada rumah yang ada di paling pinggir, ya itu adalah rumah Satria.

"Oh, iya, nama kamu siapa? Tadi kamu belum memberitahu saya," tanya Cahyo.

Rapunzel pun menoleh pada pria tersebut.
"Rap —" Dia lupa! Di sini dia tidak boleh membeberkan nama aslinya.

"U-ucel. Ucel Lala," jawab Rapunzel sambil cengengesan.

Dahi pria itu mengernyit.
"Ucel Lala? Nama yang lucu," komentar Cahyo sambil melempar senyum manisnya sehingga membuat Rapunzel nyaman. Gadis itu pun mengangguk sambil membalas senyum Cahyo.

"Uhm, tapi ngomong-ngomong, kamu tinggal di sini? Sendiri?" tanya Cahyo lagi.

Rapunzel mengangguk kemudian menggeleng, membuat kerutan di dahi Cahyo semakin bertambah.
"Apa maksudnya?" bingung Cahyo.

"Maksudnya, aku benar tinggal di sini, tapi aku tidak tinggal sendirian. Aku tinggal bersama suamiku, Satria!" ujar Rapunzel dengan riang.

Mata Cahyo melebar.
"Suami?" ulangnya sambil memperhatikan penampilan Rapunzel dari atas kepala hingga bawah kaki. Gadis di hadapannya ini hanya mengenakan daster dan jaket tanpa alas kaki.

"Suami? Siapa brengsek yang berani menikahi pelita hidup kami dan menelantarkannya begini? Sialan!" batin Cahyo. Namun pria itu tetap memasang topeng senyumnya.

"Begitu. Lalu, suamimu ke mana? Kenapa malah jalan sendirian di jalanan?" penasaran Cahyo.

Rapunzel terkesiap.
"Su-suamiku ... uhm, y-yah ... dia ...."

"Kamu baru saja dari rumah sakit ... tidak mungkin seorang suami rela meninggalkan istrinya yang sedang sakit, 'kan?" cecar Cahyo lagi.

Peluh Rapunzel malah menetes, kenapa dia merasa seperti diinterogasi oleh polisi?
"D-dia —"

Ceklek!

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang