Benang yang telah dirajut dengan sepenuh hati, kembali dirusak ketika tidak sesuai dengan hati.
Tunggu, apakah memang hatimu yang tidak sesuai, atau kamu hanya menghindari kejujuran hatimu?🌹🌹🌹
Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.
🌹🌹🌹
Happy Reading
🌹🌹🌹
"Saya adalah Molimo!" jerit Cahyo dalam hati. Namun dia langsung tersadar. Kenapa hatinya begitu lemah dan malah menyebut dirinya sendiri Molimo? Tidak! Dia tidak boleh mengungkap identitas dirinya sekalipun sang Nona menyadarinya! Misi dia bisa gagal.
"Uhm, y-yah ... Bos saya adalah orang yang sangat kaya. Dia punya banyak perusahaan." Akhirnya ia mengarang bebas, sekalipun tidak sepenuhnya mengarang.
"Punya banyak perusahaan? Berarti dia lebih kaya dari Mada Ferrara?" celetuk Rapunzel. Sontak dahi Cahyo mengerut. Mada Ferrara? Kenapa sang Nona masih menyebut nama pria itu. Tentu, semua orang dari Mansion tahu bahwa pelita hidup mereka akan menikah dengan Mada Ferrara. Namun, kini sang Nona telah menjadi istri seorang pria asing yang miskin dan tidak tahu diri. Apa pernikahan ini hanya kedok?
"Kamu ... kamu kenal Mada Ferrara?" selidik Cahyo.
Rapunzel tertegun. Kenapa dia malah membicarakan tentang Mada Ferara pada orang lain? Semua orang di sini, tahunya Rapunzel adalah istri Satria.
"Uhm, y-ya ... Mada Ferrara!" Rapunzel mengulang ucapannya sembari memutar otak. Bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri.
"Kenapa Mada Ferrara?" cecar Cahyo.
Peluh di pelipis Rapunzel mulai menetes.
"Uhm, Mada Ferrara ... dia-" Tahu-tahu tangan Rapunzel ditarik dan tubuhnya terjatuh di dalam dekapan seorang pria. Rapunzel menoleh dan kedua matanya langsung membulat."Satria!" serunya girang, tetapi tatapan pria itu malah mengarah lurus ke arah Cahyo yang lebih tinggi darinya.
"Mada Ferrara, dia pemilik Thunder Fast! Dia adalah sosok pengusaha muda yang menginspirasi. Itu kenapa, istriku sangat kagum padanya!" beber Satria panjang lebar. Sebenarnya dari tadi, dia mendengarkan percakapan Rapunzel dan Cahyo. Satria yang awalnya mau masuk ke dalam rumah, mengurungkan niatnya karena menyadari Cahyo mendekati sang istri palsu.
"Oh ... jadi, dia idolamu, Ucel?" Atensi Cahyo kembali beralih pada Rapunzel.
"Uhm ...." Sebenarnya Rapunzel tidak mengidolakannya juga. Siapa orang yang mengidolakan tunangannya sendiri. Bukankah itu canggung?
"Aku!" seru Satria yang kembali menarik atensi Cahyo.
"Aku yang mengidolakannya, sampai istriku bosan mendengarnya," ujar Satria lagi. Sontak, Rapunzel memandangnya lamat-lamat. Diam-diam, gadis itu tersenyum.
"Oh, sepertinya kamu terlalu sering membicarakan Mada Ferrara sampai istrimu bosan." Cahyo mengikuti saja permainan Satria. Namun, sepertinya dia punya sebuah laporan baru untuk Bulan Kehidupan.
"Tidak apa-apa, Cahyo!" Rapunzel mulai berdiri tegak. Dia kemudian menyentuh pipi Satria, membuat pria itu tertegun, tetapi Satria tahu kalau mereka sedang berakting menjadi pasutri mesra. Alhasil, Satria ikut memegang tangan Rapunzel yang mengelus pipinya, membuat Rapunzel semakin girang.
"Aku senang mendengar cerita suamiku, jadi tidak akan bosan." Entah kenapa, bibir Rapunzel tiba-tiba mau mencium pipi Satria, tetapi dia tidak mungkin melakukannya di depan Cahyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Bersamamu (18+)
RomanceRapunzel kabur dari Mansion Mewahnya untuk bertemu dengan Tunangannya dan berkompromi tentang perjodohan mereka, tetapi ia malah bertemu dengan Satria yang tak sengaja lewat jalan di dekat Mansion dan menawarkan tumpangan. Rapunzel yang tidak meng...