30. Pilih Aku atau Dia?

238 11 0
                                    

Dalam satu kerajaan tidak bisa ada dua Raja.

Maka, kamu harus memilih, aku atau dia yang jadi "Rajamu"?

🌹🌹🌹

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

🌹🌹🌹

Happy Reading

🌹🌹🌹

Satria tenggelam dalam pikirannya. Dia terus bertanya, kenapa semakin dirinya mau menjawab kata "iya", dadanya malah semakin terasa sesak? Kenapa dia jadi mematung begini? Dia tahu, Rapunzel menantikan jawabannya dari cara gadis berambut pirang itu menatapnya.

"A-aku ...." Satria mulai mengeluarkan suaranya.

"Ya?"

"Aku akan mencari Mada dan bicara langsung padanya bahwa kamu mencarinya. Aku sudah janji, 'kan?" ujar Satria. Sontak perutnya terasa tidak nyaman. Bukan itu yang mau ia katakan, tetapi dia bingung mau bilang bagaimana.

Seketika senyum di wajah Rapunzel mengembang.
"Benarkah?"

Satria memalingkan wajahnya.
"Yah ... Semakin kamu cepat bertemu Mada, semakin cepat bebanku berkurang," ucap Satria yang masih mengepalkan tangannya dengan kuat. Entah kenapa, dia benci melihat senyum cerah gadis di hadapannya.

"Terima kasih banyak, Satria!" seru Rapunzel.

"Aku berjanji, jika aku berhasil bertemu Mada, aku akan meminta dia juga membalas kebaikanmu," ucap Rapunzel lagi.

Satria pun melirik ke arah gadis di hadapannya yang tengah tersenyum semringah.
'Kenapa kamu bicara begitu, seolah kamu pasti bahagia dengan Mada— eh?'Satria tersadar dengan pergulatan batinnya. Dia diam-diam kembali melirik ke arah Rapunzel.

'Aku ini kenapa, sih? Jelas, Rapunzel pasti akan bahagia jika bersama Mada. Pria itu, 'kan Tunangannya.' Semakin memikirkannya, hati Satria semakin terasa sakit.

"Satria?" Rapunzel tiba-tiba menegurnya. Tentu, wajah murung Satria tak luput dari perhatian gadis itu. Satria pun langsung memasang senyum palsunya.

"Iya? Kenapa?" tanya Satria.

"Kamu kenapa?" Tangan Rapunzel mulai menyentuh pipi pria itu dengan lembut.  "Apa kamu sedih harus berpisah denganku?" tanya Rapunzel yang membuat Satria terhenyak. Mungkinkah ia akan sedih ketika harus berpisah dengan gadis ini?

Satria langsung menyingkirkan tangan Rapunzel.
"A-apaan, sih? Aku lagi mikirin hal lain. Bukan kamu!" bohong Satria.

Rapunzel malah memonyongkan bibirnya.
"Padahal aku sempet sedih, tau memikirkan kalau nanti pisah sama orang sebaik Satria ...." Rapunzel mengambil tangan Satria kemudian memainnkannya.

"Kalau aku udah jadi istri Mada, aku mau setidaknya seminggu sekali datang ke sini buat ketemu kamu. Boleh, 'kan?" izin Rapunzel sambil tersenyum lebar.

Satria langsung menoleh dan menatapnya lamat-lamat. Entah kenapa, senyum penuh harap Rapunzel justru membuat rasa sesak di dadanya berubah jadi rasa terbakar.
"Kamu jangan gila!" tukas Satria agak ketus sampai membuat Rapunzel memejamkan matanya.

Kemudian gadis itu kembali membuka mata dan menatap Satria.
"Gila? Gila dari mananya?"

Satria mendorong Rapunzel menjauh.
"Ya, jelas lah gila! Gimana coba, kamu udah jadi istri orang, masih mau ketemu sama laki-laki lain?" sewot Satria.

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang